Oleh Fathimah Nurul Afifah
Pagi hari itu, aku sedang membuka pintu kulkas yang terletak di sudut ruang tamu. Pintu sedikit terbuka sehingga orang diluar masih bisa melihat ke arahku yang belum menggunakan jilbab. Tiba-tiba suami datang dan langsung menutup pintu sambil berkata, ‘Sayang tutuplah pintunya, jangan sampai orang di luar dapat melihat kecantikanmu.’ Akupun terdiam, lalu tersenyum dan berterimakasih padanya.
Itulah salah satu hal manis yang bisa kita temukan dalam kehidupan rumah tangga seorang Muslim, sederhana namun penuh dengan makna. Suami seperti itu layak dimiliki karena dia secara tegas namun lembut menegakan aturan syariat pada istrinya.
Mari kita petik pelajaran dari peristiwa tadi. Di dalamnya kita bisa temukan beberapa nilai Islam yang indah untuk dihayati dan diamalkan.
Seorang Suami/Ayah Berkewajiban untuk Menjaga Keluarganya dari Api Neraka
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (QS. At-Tahrim : 6)
Ayat di atas dipahami sebagai bentuk perintah kepada suami untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka. Pengaplikasian ayat tersebut dalam kehidupan sehari-hari yaitu menjaga diri sendiri dengan menjalankan ketaatan atas aturan agama dan menjaga keluarga dengan memerintah mereka untuk membiasakan berdzikir dan berdoa kepada Allah Swt (Tafsir Ibnu Katsir).
Salah satu bentuknya adalah dengan mengajarkan keluarga untuk menutup aurat dan menghindarkan auratnya dari mata orang lain yang bukan mahram.
Suami/Ayah yang Shalih itu Tidak Memiliki Sifat Dayyuts
ثَلاَثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِمُ الْجَنَّةَ مُدْمِنُ الْخَمْرِ وَالْعَاقُّ وَالْدَّيُّوثُ الَّذِى يُقِرُّ فِى أَهْلِهِ الْخُبْثَ
“Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga yaitu: pecandu khamar, orang yang durhaka pada orang tua, dan orang yang tidak memiliki sifat cemburu yang menyetujui perkara keji pada keluarganya.” (HR. Ahmad 2: 69. Hadits ini shahih dilihat dari jalur lain)
Adapun maksud ad dayyuts sebagaimana disebutkan dalam Al Mu’jam Al Wasith adalah para lelaki yang menjadi pemimpin untuk keluarganya dan ia tidak punya rasa cemburu dan tidak punya rasa malu. Yang dimaksud tidak punya rasa cemburu dari suami/ayah adalah membiarkan keluarganya bermaksiat tanpa mau mengingatkan. Bentuknya pada masa sekarang adalah:
Membiarkan anak perempuan atau anggota keluarga perempuan berhubungan via telepon atau SMS dengan laki-laki yang bukan mahram. Mereka saling berbincang hangat, sambil bercumbu rayu, padahal tidak halal.
Merelakan anggota keluarga perempuan ber-khalwat –berdua-duaan- dengan laki-laki bukan mahram.
Membiarkan anggota keluarga perempuan mengendarai mobil sendirian bersama laki-laki bukan mahram, misalnya sopirnya.
Merelakan anggota keluarga perempuan keluar rumah tanpa menggunakan jilbab atau hijab syar’i, sehingga bisa dipandang dengan leluasa, ditambah parahnya menggunakan pakaian ketat yang merangsang nafsu birahi para pria.
Mendatangkan film dan majalah penyebar kerusakan dan kemesuman ke dalam rumah.
Muslimah Wajib Menutup Aurat Saat Berada Di Wilayah ‘Aam dari Rumah
Bagian di dalam rumah terbagi menjadi dua yaitu wilayah ‘aam atau umum dan wilayah khas atau khusus. Wilayah ‘aam adalah bagian dari rumah yang dapat terlihat oleh orang lain dari luar ataupun dimasuki oleh orang lain selain pemilik rumah, diantaranya adalah teras rumah dan ruang tamu. Sedangkan wilayah khas merupakan wilayah yang hanya boleh dimasuki oleh pemilik rumah atau bisa pula orang lain dengan syarat telah diizinkan oleh tuan rumah. Diantara wilayah khas adalah kamar tidur, kamar mandi, dan dapur.
Muslimah wajib untuk menutup auratnya ketika berada di wilayah ‘aam karena dapat dilihat oleh orang yang bukan mahram. Di wilayah khas pun adapulanya harus menutup aurat jika di rumah tersebut ada yang bukan mahram.
Apabila ruang tamu di rumah jika dibuka pintunya akan mudah terlihat dari luar, maka muslimah wajib untuk menutup auratnya saat pintu terbuka.
Semoga Allah memberikan kepada kita semua taufik dan kekuatan darinya untuk menjalankan seluruh perintahnya dan menjauhi larangannya.
Allahu a’lam bish shawwab