Penulis: Halimah S. & Irawati, S. Pd
(Aktivis Muslimah)
Ahamdulillah sebuah event akbar
telah terselenggara Digital
Event Risalah Akhir Tahun 2020 bertajuk Berkah dengan Khilafah. Acara yang
diikuti ribuan peserta dari beragam wilayah di Nusantara ini dikemas dengan
Talk Show oleh Muslimah Indonesia. Ribuan tokoh dan muslimah beragam profesi
sepakat untuk mencampakkan demokrasi yang faktanya sudah mati. Beberapa
testimoni dan tayangan ikut menyemarakkan suasana acara ini. Pada talk show selanjutnya yel pembuka
dari Ibu Nanik selaku MC yakni Demokrasi Mati, Khilafah Dinanti menghangatkan
antusias para peserta.
Kita sedang berada di abad dimana sistem
khilafah sebagai sistem alternatif untuk menghadapi beragam persoalan hidup
dengan solusi tuntas. Adanya gelombang perubahan hakiki yang makin tampak
dengan banyaknya kaum muslimin yang bertambah banyak mengkaji Islam secara
kaffah. Namun, dengan hadirnya Islamophobia di tengah masyarakat tampak menabuh
genderang perang dengan sistem khilafah hingga monsterisasi khilafah terus
terjadi saat ini.
Demokrasi termasuk sistem buatan manusia yang
berkolaborasi dengan kapitalisme sekuler. Karenanya membutuhkan persiapan yang
kokoh untuk menuju perubahan hakiki. Ustadzah Dedeh Wahidah menjelaskan, "Sebuah perubahan yang
pasti menuntut 3 persiapan,
yakni: (1) Pemahaman yang benar tentang demokrasi yang rusak dan tidak
ada harapan perbaikan dalam
demokrasi, maka tinggalkan demokrasi. Jangan mau dirayu dan dibujuk untuk kembali pada sistem yang
rusak ini. Surat
ar-Ra’du ayat 11 yang
menjelaskan bahwa perubahan butuh pemahaman. (2) Keyakinan yang kokoh akan yang pemahaman yang dimiliki.
Ketika Islam mau dibenci atau tidak, Islam tetap benar. (3) Aksi yang nyata. Islam akan tegak karena itu adaah janji Allah. Kita memilih jadi penonton ataukah pemain
untuk perubahan ini."
Perubahan hakiki tidak bisa hanya dilakukan
oleh sedikit orang atau sepintar apapun orang. Merujuk pada firman Allah SWT.
pada surat Ali Imron: 104. "Adanya modal pemikiran ideologis yang dijalani dengan amal siyasi dan amal
jamaah yang aktivitasnya menyeru pada Islam
dengan dipimpin partai politik
islam ideologis dengan
amal siyasi," ungkap Ibu Pratma mengokohkan pentingnya semua komponen umat
menuju perubahan hakiki.
Belajar dan sadar tentang ajaran Islam kaffah
hingga perubahan hakiki terwujud. Ketika bersikap kita tidak boleh terjebak
pada realitas. Seharusnya standar Islam sebagai standar dan cara pandangnya."Berkaca
pada jalan dakwah Rasulullah saw. tidak boleh berputus asa dari realitas atau
pesimis terhadap perubahan hakiki. Ambillah peran menjadi pejuang dakwah untuk
menyeru sehingga hukum Islam terterapkan," pungkas Ibu Erma memotivasi
para peserta meraih perubahan hakiki.
Semoga sisa waktu yang diberikan Allah SWT.
mampu kita manfaatkan untuk melakukan amal sholeh. Tentunya amal sholeh untuk
menuju surgaNya dengan terus belajar, bersama jamaah islam yang shahih
memperjuangkan Islam kaffah. Keberkahan dengan khilafah akan dapat kita rasakan
dengan perubahan hakiki melalui peran perempuan utamanya dengan pemahaman yang
benar. Selanjutnya sesi diskusi dan sapa peserta. Acara selesai dan diakhiri
dengan doa. Wallahua'lam[]