Oleh: Sulistyawati *
Ultimatum Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada para pemimpin muslim pada Rabu, 18/11/2020 (Republika.co.id) telah menyulut kemarahan milyaran kaum muslim di penjuru dunia. Pasalnya isi ultimatum tersebut nyata nyata tampak permusuhannya kepada Islam. Ultimatum tersebut dikeluarkan dalam "piagam nilai nilai Republik" yang harus ditanda tangani oleh para pemimpin muslim, menyusul tiga serangan kurang dari satu bulan ini di Prancis. Hal ini telah menunjukkan bagaimana Prancis dan Barat sebagai penjaga sekuler & Demokrasi yang sangat mengagung-agungkan kebebasan tanpa batas termasuk menghina dan melecehkan simbul dan kesucian agama lain. Terbukti, Prancis telah berulangkali melakukan pelecehan & penghinaan kepada Rasulullah Muhammad Saw, tanpa ada tindakan tegas dari Barat, itu cukup membuktikan permusuhan Prancis & Barat terhadap Islam itu nyata.
Disebutkan, dalam piagam tersebut akan menyatakan Islam adalah agama dan bukan gerakan politik, disamping juga melarang campurtangan asing dalam kelompok muslim. Ini menunjukkan permusuhan Prancis yang merepresentasikan permusuhan Barat terhadap Islam politik. Barat sebagai negara sekuler memang mengakui agama sebagai individu hanya dalam wilayah privat saja, tapi Barat tidak mengakui agama sebagai gerakan politik dan itu hanya dimiliki oleh Islam. Karena Islam adalah agama ideologis yang berpotensi mengancam & membahayakan eksistensi ideologi mereka. Sehingga tidak pernah membiarkan setiap percikan api gerakan Islam politik sekecil apapun. Itu sangat membahayakan mereka, dan sangat disadari mereka.
Kaum muslimin harus menyadari bahwa yang di serang barat adalah Islam hakiki yang bersumber dari Al Qur'an dan Hadits Rasulullah Muhammad Saw, bukan Islam moderat karangan mereka, yng sejalan dengan kepentingan imperialisme Barat. Sehingga umat harus memahami senjata yang mereka butuhkan untuk menghadapi serangan Barat ini. Yaitu sejumlah pemahaman pemikiran Islam yang bersumber dari kitabubullah Al Qur'an & Al Haditst terkait strategi menghadapi musuh musuh mereka yang itu hanya akan mereka dapatkan dengan bergabung dengan jamaah / kelompok yang konsisten menjaga Islam, memperjuangkan tegaknya Islam dan menghadang setiap gempuran pempuran pemikiran asing (musuh Islam) untuk bersama sama menghadapi musuh mereka. Dibutuhkan peran aktif setiap komponen umat yang kuat dan aktif mengkaji untuk memenangkan pertempuran.
Akan tetapi umat tidak akan pernah maksimal dalam perjuangan melawan musuh musuh mereka, karena mereka masih lemah dan terpecah belah, sedangkan mereka menghadapi musuh berupa kekuatan negara adidaya yang memiliki kekuatan penuh & persenjataan. Kekuatan maksimal yang dimiliki umat adalah pemikiran, kekuatan ruhiyah dan taqorrub ilaallah. Umat juga butuh komando pemimpin yang menggerakkan kekuatan militer & senjata yang bisa memukul telak kesombongan musuh musuh mereka. Kekuatan itu adalah berupa sebuah negara yang sebanding atau mengungguli kekuatan musuh mereka, dan itu adalah Khilafah Islamiyah yang dikomandoi oleh seorang Khalifah yang bertaqwa dan takut kepada Rabb nya. Sehingga tidak ada satupun pihak yang bisa menyetir & mendiktenya, kecuali hanya tunduk pada titah Allah SWT. Hanya Khilafah Islam yang mampu menandingi, mengungguli, menghadang dan menggempur kecongkakan Barat. Sejarah telah membuktikan bagaimana Barat bertekuk lutut & justru meminta bantuan suaka kepada Khilafah Turki Utsmani.
Wallahu a'lam bishowwab
*(Ibu Rumah Tangga)
Tags
Opini