Pengangguran Meroket, Hanya Islam Solusinya



Oleh : Erni Setianingsih

(Aktivis Dakwah Kampus)


Jangan terduduk terlamun

Wahai kau pemuda pencari mimpi

Raih semua cita-cita sekuat hati

Penuh tenaga


Di mana ada harapan

Di situ 'kan ada jalan


Selama bumi berputar

Rintangan jelas menjelang

Dan badai pasti berlalu


Bila kau sungguh mengira dirimu tak mampu untuk menempuh

Lalu kau menunda itu

Terbuang s'karang semua waktumu


Lirik lagu yang dibawa oleh Super group musik Syarikat Idola Remaja (SIR) yang berjudul Mars Pengangguran. Bertumpu pada harapan yang harus selalu disemai pada hidup yang terkadang tidak baik-baik saja,  makna penganggur yang seringkali identik dengan tidak melakukan apa-apa pada pandemi Covid-19 yang belum usai.


Dilansir oleh Suara NTB.co, (27/09/2020) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB terus menurun dari tahun ke tahun. Pada 2013, TPT NTB sebesar 5,38 persen, turun menjadi 3,27 persen pada Februari 2019. Hasbul Wadi mengatakan ‘’Karena kalaupun kita sudah tingkatkan produktivitas, kompetensi tenaga kerja. Tapi lapangan pekerjaan tidak tersedia, masih terbatas. Maka tetap akan menjadi pengangguran tersembunyi. Sehingga  investasi untuk perluasan kerja itu perlu didorong ke depan".


Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat pengangguran terbuka (TPT) di NTB pada Agustus 2020 sebesar 4,22 persen atau 113.430 orang. Tingkat pengangguran naik sebesar 0,94 persen dibandingkan Agustus 2019.


Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M. Si mengatakan "Kenaikan itu harus kita lihat faktor penyebabnya. Faktor penyebabnya, sejak Maret, mulainya Covid-19 banyak aktivitas yang mulai berkurang. Terutama sektor perdagangan, transportasi. Karena ada pembatasan orang keluar rumah".


Angka pengangguran di NTB mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, peningkatan yang terjadi mengikuti peningkatan angka pengangguran nasional yang tembus 10 juta orang.


Angka yang bukan main-main dengan jumlah pengangguran yang telah terjadi, sementara keterpurukan masih saja melanda negeri di tengah wabah Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.


Hal ini menimbulkan efek pada seluruh sendi kehidupan, selain itu juga mengakibatkan berbagai sektor kehidupan nyaris lumpuh dan mati suri. 


Di sisi lain rakyat manangis pilu karena ketakutan terserang wabah, tetapi di sisi lain juga mereka tetap harus menggerakkan sektor ekonomi, sementara yang terjadi PHK massal, pengangguran pun meningkat pesat, daya beli masyarakat turun drastis, memukul seluruh lapisan masyarakat.


Pengaguran terus meroket, sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang melanda negeriku. Kapan pilu rakyat berakhir? Berat dan sulitnya beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menyebabkan kriminalitas meningkat tajam, menimbulkan ketakutan dan meneror kehidupan rakyat menjadi semakin berat.


Manusia hidup juga butuh pakaian, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, biaya transportasi, dll. Faktanya, semua itu tidak gratis. Tentunya sangat membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apalagi diera sekarang semua tidak gratis dan membutuhkan kebutuhan ekonomi yang cukup besar.


sistem kapitalisme liberalisme yang berasaskan sekularisme. Sistem inilah yang telah membuat kekayaan milik rakyat dikuasai dan dinikmati oleh segelintir orang. Di negeri ini telah lama terjadi privatisasi sektor publik seperti jalan tol, air, pertambangan gas, minyak bumi dan mineral. Akibatnya, jutaan rakyat terhalang untuk menikmati hak mereka atas sumber-sumber kekayaan tersebut yang sejatinya adalah milik mereka, dan menyebabkan kenapa terjadinya pengangguran.


Banyak sekali pengangguran karena sulitnya lapangan pekerjaan. Membutuhkan peran semua pihak, dalam hal ini adalah negara yang wajib membuka dan memberikan lapangan pekerjaan yang luas dan mudah. Negara wajib menjamin rakyatnya untuk mendapat akses pekerjaan dalam rangka memenuhi hak dan kewajiban serta kesejahteraan rakyatnya tanpa kecuali. Dan hanya dengan menerapkan syariat Islam melalui institusi daulah khilafah Islam sajalah hal itu bisa terlaksana.


Khilafah Islam hadir untuk mengurusi dan melindungi kepentingan semua anggota masyarakat, baik pengusaha maupun pekerja.


Nabi saw. bersabda:


 الإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

 Imam (Khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya (HR al-Bukhari).


Khilafah adalah negara yang bertanggung jawab penuh atas nasib rakyatnya. Khilafah yang menerapkan syariah Islam wajib menjamin kebutuhan hidup rakyat; memberikan lapangan pekerjaan, menjamin kebutuhan hidup seperti pendidikan dan kesehatan, serta menjaga keamanan mereka.


Khilafah juga akan menertibkan para pengusaha yang berlaku zalim kepada para pekerja mereka. Bagi Khilafah, kesejahteraan rakyat di atas kepentingan para pengusaha. 


Wallahu a'alam bishsawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak