Oleh: Watik Handayani S.Pd*
Dalam sistem demokrasi kapitalis yang selalu menggaungkan harta dan tahta tertinggi sebagai jabatan, tak heran semua demi harta ilmu dicari. Bukan demi ilmu lantas harta dicari dengan sabar dan ikhlas, sehingga semua orang berlomba demi ketenaran dan harga diri apapun dilakukan untuk meraih gemerlapnya dunia.
Kehormatan hanya tampak di depan semata, karena ingin pujian orang. Tapi, hakikatnya kehormatan pada diri terhadap Allah tak tampak nyata. Hanyalah pujian di bibir saja tak ada di hati mereka. Sedih dikhianati dan menjadikan maksiat hal yang wajar, karena sudah terbiasa dan tak ada hukum yang benar.
Begitu pun merdeka belajar hanya isapan jempol semata. Mana buktinya? Hanya yang berhak dan yang berharta dapat merdeka belajar. Buktinya banyak yang putus sekolah sehingga tak dapat mengenyam pendidikan walaupun tingkat dasar. Merdeka belajar tak ada manfaat di masa depannya. Buktinya walaupun pendidikan tinggi tak menjamin ilmunya akan digunakan sesuai keahliannya dan tetap saja pengangguran yang membuat perekonomian menurun terjadi di mana-nama. Mereka pun harus kecewa dalam sistem kapitalis.
Tak sadarkah kita hidup di sistem kapitalis seperti itu? Tak ada artinya hidup ketika kita mengabaikan perintah Allah. Buktinya banyak kejadian membuat manusia stres dengan hidupnya dan segala masalah melanda tak ada akhirnya.
Tak sadarkah sebenarnya satu-satunya sistem yang dapat mendamaikan dan mensejahterakan manusia di bumi tiada lain sistem Islam. Mari kita kembali baca sejarah dalam sistem Islam yang gemilang dengan menjadikan bumi ini diberkahi Allah SWT dan sepertiga dunia dikuasai oleh sistem Islam. Di zaman khilafah tegak, segala fasilitas pendidikan dan kesehatan menjadi maju dan gratis bagi pendidik maupun peserta didik.
Segala kecemerlangan berpikir semakin meningkat, sehingga ilmu didapat dengan penuh berkah dan bermanfaat. Kualitas ilmunya pun dapat diterapkan di bumi dan hasilnya dapat dinikmati banyak umat. Menjadikan negara semakin maju dengan jiwa yang penuh semangat dalam membangun kehidupan. Sehingga negara memfasilitasi rakyatnya akan kembali merasakan kenyamanan bersama.
Mari semangat meraih rida Allah SWT dengan mentaati semua perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan kaffah. Bukan karena akses manfaat saja tapi harus berdasarkan. Al-Qur’an, sunnah, ijma' sahabat dan qiyas. Perhatikan pula apa yang diucapkan para ulama yang lurus bukan karena takut kezaliman penguasa, tapi takut karena Allah. Yang sering menasihati pemerintah dengan tegas dan jujur. Demi kebaikan bersama, jika yakin bahwa Allah yang maha memberi pasti akan mudah dalam menjalankan kehidupan. InsyaAllah. []
**Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok