Oleh: Sri Dewi, M.E
(Dosen dan Aktivis Palembang)
.
Alhamdulillah saat ini kecintaan umat kepada al Qur'an terus memuncak. Hampir sebagian orangtua mengharapkan anak-anaknya menjadi hafidz hafidzah agar mampu memberikan mahkota kepada orangtuanya di Syurga. Namun tak ingin kalah ternyata salah satu kampus Islam di Palembang UIN Raden Fatah Palembang juga mengharapkan agar al Qur'an terus dibumikan.
.
Humas UIN melaporkan bahwa al-Quran terjemahan bahasa Palembang diterima langsung oleh Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khadijah, S.Ag., M. Si. Edi Mawardi Kabid Litbang Lektur Keagamaan Puslitbang Kementerian Agama RI menyerahkan secara simbolis Al-Qur'an terjemah dalam bahasa Palembang kepada UIN Raden Fatah. Al-Qur’an dicetak sebanyak 500 eks dan akan didistribusikan ke berbagai PTKIN dan daerah di Indonesia.
(HUMAS-UINRF/ 2020-12-08) .
.
Penerjemahan Al-Qur’an bahasa Palembang yang melibatkan semua pihak merupakan sesuatu yang sangat luar biasa dalam upaya membumikan Al-Quran, melestarikan budaya Sumatera Selatan dan melestarikan bahasa Palembang yang hampir punah. Kegiatan ini adalah kebahagiaan kita bersama karena kita bersama-sama merindukan al Qur'an di gunakan sebagai panduan dalam kehidupan bersama.
.
Al-Qur'an adalah kalam Allah. Al Qur'an diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad Saw melalui malaikat Jibril baik lafadz maupun maknanya. Berkahnya al Qur'an membacanyapun merupakan Ibadah. Kitab yang terbaik dan penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, kitab yang mampu menghidupkan jiwa dan menentramkan hati. Al-Qur'an telah mampu mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Siapa yang berkata dengan al-Qur'an, pasti akan terpercaya. Siapa yang mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa yang memutuskan hukum dengannya, pasti akan Adil. Dan siapa yang mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus.
.
Harus kita fahami bersama bahwa al-Qur'an harus kita bumikan dengan banyak membacanya, mengkaji dan memahaminya, mengamalkannya dan mendakwahkannya agar bisa diterapkan dalam kehidupan kita. Abu Daud dan at-Tirmidzi telah mengeluarkan hadits yang shahih bahwa Rasulullah Saw: kelak (di akhirat) akan dikatakan kepada Shahibul Qur'an (orang yang senantiasa bersama-sama dengan al-Qur'an), "Bacalah, naiklah terus dan bacalah dengan perlahan-lahan (tartil) sebagaimana engkau telah membaca al-Qur'an dengan tartil di dunia. Sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.
.
Namun, mirisnya hari ini masih banyak rakyat Indonesia yang belum bisa membaca al-Qur'an. Berdasarkan data Susenas BPS tahun 2018, sebanyak 58,57% muslim di Indonesia belum bisa membaca Alquran. Meskipun ada bebarapa masyarakat yang menginisiasi untuk membuka program pintar membaca al-Qur'an. Setelah kita banyak membacanya kita memiliki kewajiban untuk mengkaji al-Qur'an agar kita banyak memahami kandungannya untuk kita amalkan dalam kehidupan kita.
.
Sebagai Muslim yang sejati kita harus mempelajari dan mengajarkan al-Qur'an ke segala sisi. Rasulullah Saw bersabda: Orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya". (HR. Bukhari). Tak berhenti disini tapi kewajiban kita masih banyak dalam upaya membumikan al-Qur'an di Bumi. Al-Qur'an harus kita amalkan dalam kehidupan kita karena dengan al-Qur'an hati akan menjadi hidup. Dengannya para pengembannya akan menjadi seperti gunung yang bediri kokoh, sehingga duniapun menjadi kecil baginya ketika berada di jalan Allah.
.
Al-Qur'an akan menjadi sebuah kekuatan dalam menempuh jalan kebaikan. Kita tidak akan menyimpannya di rak hingga berdebu dan lemaripun dikunci karena al-Quran jadi pajangan yang menghiasi lemari dan kita melupakannya. Marilah kita minta perlindungan kepada Allah Swt agar tidak termasuk orang-orang yang merugi. Wahai saudara-saudaraku, marilah kita memelihara al-Qur'an. Mari kita bergegas untuk membacanya dengan benar, menelaahnya, mengamalkannya dengan benar serta terikat padanya dengan benar.
.
Mari kita menjadi barisan pertama dalam mengemban dakwah di dunia ini. Agar supaya kitapun menjadi barisan pertama kelak di Syurga. Allah berfirman dalam al-Qur'an al-Ahzab ayat 47: "bergembiralah wahai orang-orang yang beriman". Jangan lupa ada hal yang terpenting bahwa al-Qur'an tak akan sempurna pengamalan dan penerapannya tanpa adanya seorang pemimpin yang menaunginya.
Sosok pemimpin yang siap siaga akan kepentingan umatnya itulah dia seorang Khalifah yang akan menerapkan Syariat al-Qur'an dalam kehidupan kita.