Oleh : Asma Rumaisyah
Manusia sebagai mahluk sosial tentu saja mereka akan berfikir, berinteraksi, berpendapat, memecahkan sesuatu masalah bahkan mereka dapat memberikan suatu keputusan baik itu keputusan yang kecil maupun keputusan besar yang itu bisa saja berdampak kepada banyak orang, maka dari itu bayangkan jika manusia yang begitu banyak ini berinteraksi berfikir dan mengambil keputusan tanpa mengunakan aturan maka di negeri itu akan kacau balau.
Berdasarkan Data Kependudukan Semester I 2020 itu, jumlah total penduduk Indonesia per 30 Juni sebanyak 268.583.016 jiwa. Bayangkan jika penduduk indonesia tidak memakai aturan, seperti ibarat kapal yang berlayar tanpa nakoda maka orang yang ada di dalam kapal itu hanya akan mengikuti arus tanpa tau arah tujuannya hingga mereka menjemput ajal mereka hingga bisa di katakan mati konyol.
Maka dari itu di setiap negara dia adakan sebuah aturan yang di mana kita tau sekarang di sebut sebagai idiologi yang di pakai suatu negara untuk aturannya, di mana hanya ada 3 idiologi di dunia ini yaitu idiologi kapitalis, sosialis dan islam. Pertanyaannya idiologi apa yang harus kita pakai, apakah ketiganya adalah idiologi yang benar❔
Tentu saja kita harus memilih sebuah idiologi kenapa? Karena dari ketiga idiologi ini sagatlah berbeda dimana sumber idiologi dari kapitalisme dan sosialisme berasal dari akal manusia sedangkan islam beraumber langsung dari wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW di mana tentu saja sang pencipta yang mengetahui segala sesuatu mengenai ciptaannya.
Lalu apa yang harus kita pilih?, tentu saja islamlah yang harus kita pilih, mengapa demikian kita lihat saja dasar aqidahnya, islam (La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah), Kapitalisme (sekularisme: pemisahan agama dari kehidupan) sedangkan Sosialisme (materialisme: materi sebagai sumber segala seauatu), dengan demikian kedua idiologi selain islam dapat disebut sistem kufur dikarenakan ingkar terhadap Allah swt. Karena tidak sesuai dengan ajaran islam.
Kenapa haruslah islam yang dipilih, karena hanya idiologi islamlah yang sesuai dengan fitrah manusia karena islam menetapkan manusia itu lemah dan terbatas. Oleh sebab itu segala aturan apapun harus berasal dari Allah SWT lewat wahyu-Nya, sedangkan kapitalisme tidak seauai karena di satu sisi mengakui keberadaan tuhan tapi di sisi lain manusialah yang dianggap layak untuk menetapkan aturan hidup, dan sosialisme yang juga tidak sesuai dengan fitrah manusia sebab tidak meyakini adanya pencipta dan manusia diangap pusat segalanya.
Saat manusia mulai beranjak dewasa yang ditandai dengan kesempurnaan akal, ia mulai berfkir mengenai keberadaannya di dunia ini, jawaban tersebut akan menjadi landasannya atau tolak ukurnya. Selama masalah ini belum terjawab maka selama itu pun seolah ia terseaat tanpa arah tujuan dan tidak akan berjalan di dunia ini dengan tenang.
Sehingga beberapa pertanyaan pokok dan mendasar yang sering di sebut sebagai uqdah al-kubra (simpul besar) harus lah ia jawab dengan pertanyaan ini terjawab maka seseorang akan memiliki landasan kehidupan sekaligus tuntunan dan tujuan kehidupannya yaitu : Dari manakah manusia dan kehidupan ini?, Untuk apa manusia dan kehidupan ini ada?, dan Akan kemana manusia dan kehidupan setelah ini? Jika pertanyaan di jawab dengan seauai tentu saja di balik penciptaan segala seauatu di muka bumi ini ada sang pencipta, kita harus meraih ridha-Nya karena kita akan kembali kepada-Nya dengan segala macam pertanggungjawaban.
Ditekankan lagi tujuan tertingi dan menjadi tolak ukur kebahagiaan dari idiologi Islam yaitu meraih ridha Allah, sedangkan Kapitalisme yaitu kepuasan material/jasadiah dan Sosialisme tolak ukur kebahagiaannya yaitu materi, kita dapat lihat dari negara-negara yang menerapkan sistem kufur itu sendiri termaksud negara kita sendiri.
Banyak sekali fenomena yang muncul di negeri tercinta kita ini kedzaliman dapat kita temui di depan belakang kiri kanan atas bawah, saking dekat dan begitu banyak kedzaliman yang dapat kita saksikan secara langsung maupun tidak langsung, hak yang di cabut secara paksa, pemerkosaan, tawuran, narkoba, berbagai macan kekerasan bahkan hingga berujung nyawa, kita hidup bagaikan tekanan bagai mati segan hidup tak mau di mana yang memiliki kekuasanlan yang menang ibarat manusia tapi hukum rimba yang digunakan. Begitu banyak permasalahan dan problem yang menumput namun solusi yang di berikan malah menambah tumpukan itu, tidak ada efek jerah yang membuat masalah ini dan itu seleaai, kanapa demikian? Karena sistem kufur yang kita gunakan.
Umat muslim itu bagaikan satu tubuh apabila yang lain terluka maka kita akan merasakan sakitnya juga begitupun sebaliknya. Mari kita bercermin dari idiologi islam yang pernah di terapkan selama 1400 tahun lamanya dan di dalamnya tidak hanya umat muslim saja namun mereka dapat berjalan bersama tanpa ada keresahan, hidup dengan damai tanpa merasa di Dzalimi, kecuali musuh-musuh islam yang ingin meruntuhkan islam. Berbanding terbalik dengan sistem kufur yang diterapkan belum sampai satu abad namun kedzolimah merajalela.
Jika demikian kita sudah mengetahui fakta tersebut tentu saja solusi yang tepat hanyalah islam tidak ada pilihan lain selain islam! Maka dari itu tentukanlah pilihan terbaikmu Jika tidak ingin terluka lebih parah lagi.
Wawlallahua'lam
Tags
Politik