INSPIRASI ATAU PEDOMAN HIDUP ?

 


                                                                                         Oleh:Emmy Rina Subki

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengklaim banyak kebijakan yang akan diambil setelah resmi jadi menteri. Namun ia ingin membuat agama menjadi inspirasi, bukan aspirasi ketika memimpin di Kementerian Agama. "Sebenarnya banyak yang mau dikerjakan, tetapi kalau mau dirangkum itu hanya menjadi satu kalimat pendek, yaitu bagaimana membuat agama itu sebagai inspirasi, bukan aspirasi," kata Yaqut usai dilantik di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).


 Yaqut mengatakan, agama sebagai inspirasi bisa beragam bentuk. Ia mencontohkan cara berhubungan antar umat beragama, hubungan antar inter-umat beragama.

Ia pun mengaitkan  hubungan beragama dengan pandemi Covif-19. Namun, Yaqut tidak merinci bentuk hubungan agama dengan pandemi Covud-19 yang dimaksud. Ketua GP Ansor ini pun tidak merinci bentuk program yang akan ditawarkan. Akan tetapi, ia mengklaim, bahwa pasti akan ada terobosan dari Kementerian Agama yang akan berbeda dari masa-masa sebelumnya. Jokowi hari ini resmi melantik enam menteri baru di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020).


 Selain enam menteri, Jokowi juga melantik lima wakil menteri di sejumlah kementerian.

            

Sesungguhnya, apa yang di sampaikan oleh Menag tersebut, menimbulkan pertanyaan besar. Apa yang di maksudnya dengan menjadikan agama hanya sebagai inspirasi? ini adalah kekeliruan. Karena agama bukan lah inspirasi saja, tetapi agama adalah petunjuk, pedoman hidup yang harus di terapkan di dalam kehidupan. Bahkan di dalam Islam sendiri agama  membawa aturan sempurna dan paripurna. Sudah pernah di terapkan dan berjaya pada masanya. Sistem yang  membawa kesejahteraan dan ke maslahatan dunia dan akhirat. Islam tidak bisa di jauhkan dari kehidupan, karena telah terbukti banyak kehancuran dan kebinasaan akibat peran agama di jauhkan dari medan kehidupan.


Bukan kah seharusnya setiap orang muslim akan senantiasa rida untuk di atur oleh agamanya? Lalu mengapa harus ada pernyataan bahwa agama hanya sebagai inspirasi. Hal ini menimbulkan emungkinan dijauhkannya agama dari putaran kehidupan. 


Sesungguhnya sama saja mengatakan bahwa agama tidak mempunyai kendali untuk mengatur kehidupan ini. Kehadiran agama dalam kehidupan adalah di atas segalanya. Karena ini adalah bentuk ketaatan hambanya ke pada Sang Pencipta. Islam adalah ideologi bukan sebagai identitas semata. Kita meyakini bahwa menjadikan agama sebagai petunjuk dalam  kehidupan ini adalah suatu keharusan. Seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an surat al-Baqarah ayat [2] :208. Yang artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.". Lalu menjadikan agama hanya sebagai inspirasi bukan karena bentuk ketaatan secara nass adalah sesat, dan tentunya akan merusak akidah Islam.


 Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ka’ab bin Ujrah: "Semoga Allah melindungimu dari pemerintahan orang-orang bodoh.” Ka’ab bertanya, “Apa pemerintahan orang-orang bodoh itu?” Rasulullah bersabda: “Pemimpin-pemimpin setelahku yang tidak mau mengambil petunjukku dan tidak mengikuti sunahku. Siapa yang membenarkan kebohongan mereka, dan membantu kezaliman mereka, maka mereka tidak termasuk golonganku dan aku bukan bagian dari mereka serta mereka tidak akan datang ke telagaku” (HR. Ahmad dan Al Hakim; shahih lighairihi). 


Apabila para penguasa, pemimpin, dan pejabat publik seperti ini, maka masyarakat akan rusak. Pembohong dianggap benar, orang jujur dianggap pendusta, pengkhianat di percaya, orang yang bisa dipercaya malah dianggap pengkhianat, orang bodoh akan berbicara, dan orang pintar diam saja.


 Lagi- lagi resufle biasanya tidak menyelesaikan masalah. Hal ini terjadi karena  dari daftar nama-nama sejumlah menteri yang di lantik di nilai sangat tidak tepat dan berkompeten di bidangnya.  Dapat kita bayangkan sejumlah kebijakan nantinya yang kacau karena kesalahan  mengambil keputusan karena salah ambil solusi yang di butuhkan negeri ini. Hal ini sesungguhnya menunjukkan kegagalan yang terus-menerus bertahan. Karena negeri ini masih berada di dalam sistem demokrasi. Sistem fatamorgana karena di dalam sistem ini hanya berdasarkan kepentingan individu dan kelompok semata.


Dalam  sistem Demokrasi  hanya memunculkan kesengsaraan yang bersumber dari kekacauan dan kehancuran berbagai sendi-sendi kehidupan. Negeri ini tersandera oleh kepentingan segelintir elit politik dan kapitalis. Sumberdaya alam yang dikeruk habis dan dikuasai negeri penjajah.  Rakyat terjerumus dalam kemiskinan terlebih lagi di masa pandemi yang tak kunjung terselesaikan. Rakyat hanya kebagian  membayar pajak untu menutupi hutang negara yang kian bertambah, tanpa bisa dikendalikan akibat sistem ekonomi kapitalis ribawi. Lalu sampai kapan rakyat terbebani dengan beban berat ini?


 Keadaan ini akibat dari tidak berhukum ke pada sistem yang sahih yaitu Islam. Maka sudah saatnya kita beralih ke sistem yang sahih dan dapat menyelesaikan problematika kehidupan umat saat ini. Hanya hidup dengan aturan Islam lah  keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran akan kita dapatkan. Islam akan menyelamatkan urusan duniawi dan akhirat dalam rida Allah Swt . Islam yang memiliki aturan yang sempurna yang harus di terapkan secara menyeluruh. Hal ini akan terwujud hanya dalam bingkai daulah khilafah Islamiyyah, yang menegakkan aturan Allah di seluruh penjuru dunia. 

   

Wallahu a'lam bish shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak