Oleh: Gita Amalia (pelajar sergai)
Kasus covid 19 di Indonesia menunjukkan lonjakan yang signifikan. Bukan hal yang aneh, karena sudah sejak awal pemerintah negeri ini menganggap remeh pandemi ini. Terbukti dengan data yang belum akurat sehingga berdampak fatal pada keselamatan masyarakat. Pemerintah pun seperti kalang kabut, kebijakan yang diambil tidak menuntaskan persoalan namun justru mematikan ekonomi.
Merdeka.com - Kasus Covid-19 melonjak tinggi dalam beberapa hari terakhir. Bahkan Kamis (3/12), kasus Covid-19 bertambah sebanyak 8.369 hanya dalam waktu sehari.Data ini membingungkan publik. Sebab, data yang dilaporkan Kementerian Kesehatan berbeda dengan data yang disajikan pemerintah daerah. Misalnya, Papua, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian kesehatan, Budi Hidayat, mengatakan, melonjaknya kasus Covid-19 nasional karena data yang dilaporkan dinas kesehatan daerah ganda. Selain itu, peningkatan terjadi akibat penumpukan data kasus Covid-19."Double input (data kasus Covid-19)," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (4/12).Budi mengelak jika peningkatan kasus kasus Covid-19 akibat kesalahan input data di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan. Dia justru menegaskan, data yang diterima Pusdatin telah melalui proses verifikasi berjenjang.
Mulai dari fasilitas kesehatan, dinas kesehatan kabupaten dan kota hingga dinas kesehatan provinsi. Artinya, Budi menilai, peningkatan kasus Covid-19 nasional terjadi akibat kesalahan pelaporan data dari dinas kesehatan daerah."Jadi data diinput dari bawah ke atas dan melalui verifikasi," ujarnya.Budi mengakui tahapan pelaporan data kasus Covid-19 membutuhkan perbaikan. Baik tahapan pelaporan data kasus Covid-19 dari fasilitas kesehatan hingga di tingkat pusat. "Kami evaluasi perbaikan sistem dari hulu ke hilir," ucap dia.
Beginilah akibat dari diterapkannya sistem demokrasi kapitalisme yang diadopsi negeri ini sudah tampak gagal dalam dalam menangani Covid-19.Berbeda pada saat sistem Islam yang diterapkannya dimana semua problematika seluruh umat dapat teratasi dengan bagus. Contohnya seperti saat ini, yaitu pandemi Covid-19.Apabila terjadi pandemi, khalifah (pemimpin) akan melakukan lockdown lokal guna memutus mata rantai penyebarannya.