Oleh: Nabilah
(Penggerak Majelis Taklim Muslimah Cerdas)
Hari kelahiran Nabi Muhammad banyak yang merayakan dengan berbagai cara. Sebagai ungkapan tanda cintanya kepada Nabinya dengan banyak baca sholawat, diba'an dan tradisi-tradisi yang lainnya. Tetapi di tengah memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada yang menyakiti hati kita dari pernyataan Presiden Perancis Emanuel Macron. Dia melakukan Penghinaan kepada Rasulullah SAW dengan mengatasnamakan kebebasan berekspresi.
Bagaimana kita harusnya mengungkapkan bentuk cinta kita kepada Nabi Muhammad ? Kecintaan pada seseorang atau pada sesuatu itu butuh dibuktikan. Bilamana kita melihat, mendengar ada yang menghina, melecehkan baginda Rasulullah pastilah hati ini tidak rela membiarkannya. Kita ingin membela kehormatan Nabi dan Kemuliaan Nabiyyullah 'alaihi wassalam beserta ajaran-ajarannya. Apa yang dilakukan Presiden Perancis telah menyakiti hati kita umat Islam. Kemarahan itu wajib kita tampakkan. Perlu kita sadari mengapa kejadian ini terjadi dan terus berulang ? Bahkan kejadian ini bukan hanya satu atau dua kali. Ini terjadi karena Sekulerisme.
Sekulerisme telah menjadi biang keroknya, Sumber yang menumbuhsuburkan penghina Islam.
Karena Sekularisme adalah sistem yang memisahkan agama dengan kehidupan. Awal yang mendasari segala tindak tanduknya manusia dalam berperilaku. Landasan cara berpikirnya manusia terhadap kehidupan ini yang mereka merasa tidak diawasi oleh Tuhannya (Allah SWT). Mereka merasa hidup adalah untuk mencapai kesenangan, kebahagiaan dunia(materi). Mereka bahkan berpikir bahwa kematian masih lama. Mereka tidak memikirkan bahwa setelah kehidupan ini ada tempat penghisaban terakhir, antara masuk surga ataukah masuk neraka. Bahwa pada setiap apa yang kita lakukan di dunia ini akan ada pertanggungjawaban kepada Sang Kholiq. Yaitu atas apa-apa yang telah kita perbuat baik itu perbuatan baik ataupun buruk.
Sebagai seorang muslim patutlah kita menyadari bahwa ketika kita sudah bersyahadat maka kita harus mengetahui langkah apa yang harus kita lakukan, untuk menunjukkan cinta kita kepada Allah SWT dan RasulNya? Rasulullah SAW yang sering Dihina dan dilecehkan ajaran-ajarannya. Bukankah kita bersedih, bukankah kita ingin marah saat Nabiyyullah sering dihina, dilecehkan?
Ditambah adanya paham kebebasan (Liberalisme) saat ini dalam hal apapun. Salah satunya adalah kebebasan berpendapat (berekspresi). Inilah yang mendasari siapapun bisa bersuara/berpendapat apapun termasuk melakukan penghinaan kepada Baginda Rasulullah. Bahkan dipayungi hukum atas nama Hak Asasi Manusia.
Maka aksi Bela Nabi, mengecam, mengutuk bahkan seruan untuk memboikot produk-produk Perancis saat ini hanyalah yang bisa kita lakukan. Meskipun itu bukan solusi yang tepat. Karena meskipun beberapa negara melakukan kecaman, tekanan dan pemboikotan yang masif tidak mampu menghentikan para penghina Rasul dan ajaran Islam. Bahkan mereka makin berani menggambar karikatur Rasulullah, melecehkan ajaran-ajaran Islam. Benarlah apa yang Allah Firmankan dalam Q.S Al Baqarah 120 yang menggambarkan bahwa orang kafir tidak akan tinggal diam hingga kita ini akan mengikuti ajaran-ajaran mereka. Kebencian di hati mereka itu lebih besar daripada yang ditampakan darinya.
Maka sadarlah wahai umat! Kita ini sudah terperangkap dengan ajaran-ajaran mereka, sekularisme, liberalisme, kapitalisme-demokrasi. Inilah biangnya yang harus kita boikot dan kita buang serta kita campakkan. Mari kita sambut ajaran Islam kaafah yang telah dibawa oleh Nabi kita Rasulullah SAW yang membawa ajaran mulia dari Sang Pencipta, Penguasa Alam jagat Raya dan seisinya ini. Saatnya kita bersatu bersama untuk membela kebenaran. Tidak cukup bagi kita hanya membaca sholawat, kita basahi bibir ini mengagungkan, memuliakan Rasul disisi yang lain kita kesakitan, ada yang menyayat hati kita karena adanya penghinaan kepada Rasulullah SAW. Sudah saatnya kita buka mata hati kita dan kita berdoa agar diri ini diberi petunjuk yang benar, dijauhkan dari makar-makar dan ajaran-ajaran yang bukan berasal dari Islam. Kita berharap akan segera ada al Quwwah, sosok pemimpin yang berani menjaga izzah Islam, menjaga kehormatan Nabi, sebagai junnah kaum muslimin dengan menerapkan Islam kaafah dalam kehidupan ini. Karena itulah yang kita butuhkan saat ini.
Wallahu 'alam bish showab
Alhamdulillah.... Semoga Kedepannya semakin semangat berkarya Dalam menulis . . Tabarrakallah
BalasHapus