Oleh : Marita Handayani
(Ibu Rumah Tangga dan Aktivis Dakwah)
Ahlan Wa Sahlan ya Habib!
Begitu fenomenal penyambutan Imam Besar Habib Rizieq Syihab (HRS) di Bandara Soekarno-Hatta yang bertepatan dengan hari Pahlawan yaitu 10 November 2020.
Namun, tidak sedikit pihak yang memandang sebelah mata atas penyambutan fenomenal tersebut. Berbagai macam fitnah terus berdatangan menyudutkan sang Imam besar. Tidak terkecuali di sosial media, yang meliput berita tak luput jadi sasaran banned. Astagfirullah!
Seperti dikutip dari jpnn.com (14/11/2020), Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (SUDRA), Fadhli Harahab mengkritisi revolusi akhlak yang digagas Habib Rizieq Shihab. Fadhli menilai konsep revolusi akhlak yang digaungkan Imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu tak jelas karena kesan yang muncul justru untuk kamuflase politik.
"Revolusi akhlak enggak jelas. Saya duga ini hanya manuver politik. Konsepnya seperti apa kan tak ada. Jangan-jangan cuma keceplosan omong revolusi akhlak biar tidak dikira mau berbuat makar," ujar Fadhli dalam keterangannya kepada awak media, Sabtu (14/11/2020).
Revolusi akhlak yang di gaungkan oleh sang Imam besar sudah membuat gerah para pembencinya, khususnya yang membenci Islam. Dari mulai kedatangan HRS yang membuat mereka kebakaran jenggot dan ide-ide sang Imam yang membuat mereka seakan gila menghadapinya. Umat seharusnya semakin sadar bahwa settingan ketidakadilan yang di tampakkan bukanlah bersumber dari Individu saja. Selain rezim, sistem demokrasi lah yang mempengaruhi semua ini. Demokrasi yang diemban akan semakin rusak dan merusak jika tak segera dibuang jauh dalam setiap kehidupan individu maupun bernegara.
Datangnya HRS ke negeri kita tercinta ini semakin memperlihatkan bahwa umat membutuhkan kepemimpinan yang berani dan kuat mendobrak ketidakadilan dan kezaliman yang berlangsung selama ini. Umat faham bahwa dunia ini sedang tidak baik-baik saja, khususnya di Indonesia itu sendiri. Sehingga bagi umat, kehadiran Sang Habib merupakan udara segar yang akan menghantarkan pada perubahan. Karena sosok yang sudah ditampakkan oleh Habib Rizieq mencerminkan pemimpin dan seorang imam yang diidamkan.
Revolusi akhlak yang menjadi ide brilian Habib Rizieq bisa jadi itu pertanda bahwa umat sedang digiring kepada proses mewujudkan revolusi pemikiran dan pergantian sistem. Secara lambat laun jika semua individu sudah menerapkan revolusi (perubahan yang menyeluruh) dalam diri mereka, maka akan tercipta sistem yang selama ini kita nantikan yaitu Khilafah. Umat akan semakin sadar bahwa sistem Islam yang kaffah akan menyelamatkan di dunia maupun di akhirat.
Euforia penyambutan HRS seharusnya menjadi contoh bahwa umat harus melakukan hal yang sama kepada sistem Khilafah yang akan Allah Swt. janjikan di akhir zaman. Janji Allah Swt. itu pasti, bahwa dunia akan digenggam oleh peradaban cemerlang yaitu Islam.
Wallahu'alam bishawab.
Tags
Opini