Oleh : Nikmatus Sa'adah
Pada Sabtu 7 November 2020 partai Masyumi telah mendeklarasikan diri untuk kembali eksis ditengah masyarakat. Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendeklarasikan Partai Masyumi, partai yang sudah bubar di era Presiden Sukarno. Kelahiran kembali Partai Masyumi dianggap bukan saingan bagi partai-partai Islam yang sudah eksis.
Masyumi Reborn dideklarasikan saat perayaan ulang tahun ke 75 Partai Masyumi. "Tokoh-tokoh berhimpun menggagas kembali bangkitnya Masyumi. Disebut sebagai Masyumi Reborn atau terlahir kembali," kata MS Kaban kepada detikcom, Sabtu (7/11/2020).
Ketua Panitia Acara Masyumi Reborn, Jeffry Ahmad Kurniadi, mengatakan bahwa latar belakang munculnya wacana pembentukan partai Islam ideologis, karena ia mengganggap aspirasi umat Islam belum terakomodir dengan baik. Bahkan, partai berbasis massa Islam yang ada dinilai belum berperan maksimal.
Kebangkitan Umat
Condongnya perasaan umat muslim yang rindu akan kebangkitan islam nampaknya terlihat semakin besar. Umat sudah mulai melihat bahwa akar permasalahan yang menimpa umat hari ini disebabkan karena tidak diterapkannya Islam ditengah-tengah mereka.
Namun nampaknya umat masih belum jelas arah perjuangan yang bisa menghantarkan pada keberhasilan dari tujuan mereka yaitu terterapnya Islam secara kaffah ditengah-tengah mereka.
Langkah yang ditempuh umat seperti mendirikan partai berbasis Islam dan ikut masuk ke dalam kancah perpolitikan demokrasi sesungguhnya hanya akan menghabiskan tenaga mereka. Pasalnya, sudah terbukti dengan banyaknya partai Islam yang ada di dalam parlemen hari ini, nyatanya tidak membuahkan hasil. Mereka hanya akan terseret ke dalam jurang Demokrasi dan terus menerus gagal mewujudkan kebangkitan Islam.
Langkah Hakiki
Maka, sudah saatnya umat hari ini mengevaluasi pergerakan Islam secara fundamental dan jujur. Bahwa sesungguhnya perjuangan Islam dengan cara masuk ke dalam sistem demokrasi mustahil bisa mewujudkan kebangkitan Islam.
Perjuangan yang akan mewujudkan kebangkitan Islam hanyalah berhasil jika ditempuh sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan.
Metode perjuangan yang ditempuh oleh Rasulullah adalah dengan merubah pemikiran masyarakat, manawarkan Islam pada penguasa. Rasulullah tidak mengambil jalan kompromi dan tidak menerima tawaran kekuasaan oleh orang quraish.
Itulah jalan yang harus ditempuh umat hari ini, yaitu dengan mengabil seluruh metode yang dicontohkan oleh Rasulullah, yaitu jalan dakwah merubah pemikiran masyarakat.
Wallahu 'alam bi showab