Oleh : Durrotul Hikmah
(Aktivis Dakwah Remaja)
Akhir-akhir ini penghinaan terhadap Baginda Rasullullah Saw. terulang kembali yang terjadi di Prancis oleh Presidennya sendiri, yaitu Emmanuel Macron. Sebagai seorang muslim pasti merasa geram, kesal, juga marah. Berani berani ya padahal kami muslim tak pernah memusuhi dan tak menghina tapi nyatanya apa? Kurang lebih seperti itu yang terlintas didalam hati. Protes pun ditujukan oleh umat muslim yang ada diseluruh dunia, yaitu dengan memboikot produk prancis. Jika di telisik lebih dalam, kira-kira dengan memboikot produk Prancis akan menimbulkan efek jera bagi mereka?
Seruan boikot terhadap semua produk Perancis, sebagai reaksi atas sebutan kata-kata Presiden Emmanuel Macron terhadap kematian seorang guru “teroris Islam”. Macron juga mengatakan, menggambarkan Nabi Muhammad Saw. sebagai kartun bukan hal yang salah. Macron menyampaikan sikap itu pekan lalu, untuk menghormati guru sekolah menengah yang dibunuh. bernama Samuel Paty (28), tewas setelah kepala dipenggal usai mengajar di pinggiran Paris. Presiden Macron ketika berbicara di luar kota Paris, juga dihadiri Menteri Pendidikan Prancis Jean-Michel Blanquer, 16 Oktober 2020 lalu, pembelajaran tentang kartus sebagai kebebasan berekspresi. (Sripoku.com, Rabu 28/10/2020).
Di Arab Saudi, seruan untuk memboikot jaringan supermarket Prancis, Carrefour, menjadi tren di media sosial. Sementara merek mewah seperti L'Oréal, Garnier, dan Lancôme menjadi target dalam daftar merek yang harus dihindari di pos media sosial. Jika mengacu pada data Observatory Economic Complexity 2018, total ekspor Perancis ke berbagai negara muslim mencapai US$ 41,1 miliar atau setara dengan 7,29%, dari total ekspor keseluruhan negara itu, yang mencapai lebih dari US$ 530 miliar. (cnbcindonesia, 27/10/2020).
Pernyataan dari Presiden Prancis yaitu Emmanuel Macron, yang merujuk pada Islamofobia terus saja mendapat kecaman dari negeri muslim. Pasalnya presiden Prancis ini, menunjukkan dukungannya pada kebebasan berekspresi terkait kontroversi kartun Nabi Muhammad Saw, yang terjadi di negaranya. Bahkan dia menyatakan bahwa prinsip dari negaranya adalah mendukung kebebasan berpendapat. Mirisnya nih ya, melalui akun twitter miliknya dan menyatakan bahwa "Sekulerisme tidak membunuh siapapun". Lantas saja itu mendapat kecaman dari negeri muslim, dan ini adalah salah satu ungkapan protes yang berarti umat muslim masih ada 'nyawa'.
Kapitalisme yang berakidahkan sekulerisme merupakan paham memisahkan antara agama dan kehidupannya. Sehingga, mereka bebas saja mengeluarkan pendapatnya. Ini akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk membenci Islam. Sekuler ini terus saja menimbulkan kekacauan antara kaum muslimin. Karena mereka tidak ingin Islam bangkit kembali. Sebagai umat muslim sudah sepatutnya membela dan menghukum orang yang menghina manusia paling mulia di muka bumi ini yakni Nabi Muhammad Saw. Namun apakah hanya dengan memboikot produknya saja bisa memberikan efek jera bagi mereka, nyatanya tidak sama sekali. Inilah sifat asli dari sistem sekuler, sungguh nyata penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw. yang kini terus terjadi. Sanksi yang mereka gulirkan sama sekali tidak berpengaruh bagi mereka. Oleh karen itu, kejadian seperti ini akan terus berulang kecuali memboikot secara total termasuk liberalisme - sekulerisme, demokrasi kapitalismenya.
Umat Islam membutuhkan sistem pemerintahan yang mampu melindungi kehormatannya. Dalam pemerintahan Islam para penghina nabi akan diberikan hukuman yang setimpal atas apa yang dibuatnya. Hal ini seperti yang pernah dilakukan oleh Sultan Muhammad Al Fatih, Ketika itu Perancis pernah merancang mengadakan pementasan drama teater yang diambil dari karya Voltaire (seorang pemikir Eropa) yang menghina Rasulullah Saw. setelah Sultan Abdul Hamid II pemimpin pada saat itu mengetahui kabar akan ada pementasan drama tersebut, beliau langsung memerintahkan duta besarnya yang ada di Perancis untuk memberhentikan pementasan drama tersebut. Beliau mengatakan “Saya akan mengeluarkan perintah kepada umat Islam dengan mengumumkankan bahwa Inggris sedang menyerang dan menghina Rasulullah kami! Saya akan kobarkan Jihad al-Akbar (Jihad yang besar).”
Masya Allah inilah kehebatan ketika Islam berjaya dulu. Luar biasa bukan? agama dan kekuasannya bagaikan pedang yang tajam. Sistem Islam dibawah naungan khilafah akan memberikan kesejahteraan bagi umatnya, tak akan ada lagi penghina Nabi, tidak akan ada kebencian terhadap Islam. Semua kebencian itu seketika musnah saat Islam kembali tegak. Saat ini umat membutuhkan naungan untuk berteduh dari derasnya kekacauan, mereka tuh butuh perisai untuk melindungi diri. Semua itu tuh hanya bisa dilaksanakan dengan tegaknya Islam.
Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya seorang imam (pemimpin) adalah perisai, orang-orang berperang dari belakangnya dan oleh pelindung, maka jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah 'azza wa jalla dan berlaku adil, ada pilihan pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya maka ia harus bertanggung jawab di atasnya) (HR. Al-Bukhari, Muslim, an-Nasai dan Ahmad). Wallahu alam bis shawab