NABI DIHINA,CUKUPKAH DENGAN BOIKOT.??




Oleh.Ai Siti.

Pada tgl 2 September 2020 Majalah Charlie Hebdo kembali menerbitkan karikatur penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW dan pemerintah Perancis pimpinan Emmanuel Macron pun mendukung ulah majalah tersebut bahkan sengaja memasang kartun penghinaan Nabi Muhammad SAW di dinding gedung pemerintahan daerah di negara tersebut. Macron juga mengatakan bahwa menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai kartun bukan hal yang salah itu merupakan kebebasan berekspresi. 

Mengutip jaringan berita CNN Macron menyampaikan sikap itu untuk menghormati guru Sekolah Menengah yang di bunuh. Guru bernama Samuel Paty (28) tewas setelah di penggal usai mengajar di pinggiran Paris, Paty di habisi setelah dia menunjukan kartun Nabi Muhammad di kelas, membahas kartun karya Charlie Hebdo dianggap pelajaran kebebasan berekspresi. 

Pernyataan Macron yang di nilai emosional itu memicu demonstrasi dan boikot produk Perancis di sejumlah negara mayoritas muslim seperti Turki, Qatar,Kuwait, Pakistan, Bangladesh dan termasuk Indonesia. MUI mengeluarkan imbauan kepada umat islam Indonesia untuk memboikot segala produk asal negara Perancis.Selain aksi boikot MUI juga mendesak pemerintah Indonesia untuk menekan dan mengeluarkan peringatan keras kepada Perancis dengan cara menarik sementara Duta Besar Indonesia yang ada di Paris. 

Aksi-aksi  berupa kecaman dan pemboikotan tentu suatu hal yang baik dan sudah seharusnya di lakukan oleh kaum muslimin untuk menunjukan kemarahan mereka atas penghinaan kepada Rosulullah SAW yang mulia. Namun itu tidak akan menghentikan total penghinaan berulang terhadap Rasulullah,kecuali jika diiringi dengan boikot terhadap sekulerisme, liberalisme, demokrasi dan kapitalisme. 

Dalam islam penghina Baginda Nabi SAW adalah dengan hukuman mati yang di lakukan oleh Imam atau Khalifah atau yang mewakilinya, Khalifah tidak akan tinggal diam jika ada yang menghina Rasulullah Saw. Pasalnya seorang Khalifah memang wajib menjaga kemuliaan Alloh SWT dan Rasululloh SAW serta ajaran islam dan simbol-simbol islam.Jika pelakunya adalah sebuah negara seperti saat ini, Khalifah tidak segan-segan untuk menyerukan pasukannya dan kaum muslim untuk berjihad melawan negara tersebut. 
Umat islam membutuhkan pelindung, sayangnya agama ini sungguh tidak akan dapat terlindungi dari serangan orang-orang kafir jika umat tidak memiliki pelindung yang kuat.Pelindung itu adalah  negara yang berideologikan islam yaitu Khilafah 'ala minhaj an-nubuwah.

Wallohu a'lam


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak