Oleh : Raihun Anhar
Cinta adalah fitrah manusia, setiap manusia mempunyai rasa itu karena ini adalah salah satu potensi yang dimiliki manusia yaitu naluri berkasih sayang (garizah nau). Cinta Allah dan Rasul adalah cinta yang harus diutamakan oleh setiap muslim. Menurut Al-Azhari arti cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya adalah menaati dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Kemudian Al-Baidhawi berkata,”Cinta adalah keinginan untuk taat”. Ibnu Arafah berkata “Cinta menurut istilah orang Arab adalah menghendaki sesuatu untuk meraihnya. Dan Al-Zujaj berkata “Cintanya manusia kepada Allah dan Rasulullah adalah menaati keduanya dan ridha terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Saw.
Cinta Allah pada hambanya adalah ampunan, ridha dan pahala. Menurut Al Azhari berkata “Cinta Allah kepada hamba-Nya adalah memberikan kenikmatan kepadanya dengan memberi ampunan. Begitu juga kita lihat cinta Rasulullah kepada umatnya sangatlah luar biasa dimana Baginda Saw akan memberikan syafaat kepada seluruh kaum muslim yang masih ada keimanan di dalam hatinya agar dimasukkan kedalam surga bersama Beliau SAW. Beliau rela tidak mendoakan keburukan untuk para musuh yang menyiksa Beliau dimasa awal-awal dakwah. Beliau dipukul, dikatakan sebagai orang gila tapi beliau tidak pernah mendoakan keburukan untuk mereka karena doa itu untuk memberikan syafaat pada umatnya kelak diakhirat. Beliau rela menyampaikan kebenaran hingga kita saat ini tahu kemuliaan Islam karena lisannya Nabi SAW, tanpa dakwah Rasul, kita tidak mengenal islam yang luar biasa ini. Apakah pantas kita membalas cinta Nabi Saw dengan diam saat Nabi SAW dihina oleh Kafir seperti yang terjadi saat ini?
Tidak cukup kita diam, atau boikot produk Prancis yang telah menghina Nabi SAW karena masih banyak yang menganggap bahwa hal itu adalah kebebasan berekspresi. Salah satu tindakan yang membuktikan kita mencintai Allah dan Rasulullah Saw adalah mengembalikan Khilafah sebagai Negara yang akan menjaga dan melindungi kehormatan Allah, Nabi, dan juga Islam. Karena hanya dengannya lah kaum muslim dan Islam tidak akan di remehkan bahkan tidak berani mereka menghina seperti saat ini. Sekali menghina nyawa melayang, mana ada yang mau menghina jika ancamannya adalah mati. Semua manusia tidak akan menginginkan mati seperti itu bukan ? Dan takala Islam memimpin dunia maka Umat Islam adalah umat terbaik dan Islam sangat dimuliakan
Penghinaan terhadap Nabi dan Islam sudah sering terjadi bahkan berulang-ulang terjadi, namun apakah kaum muslim bisa menghentikan itu semua? Jawabannya mungkin iya namun hanya sementara karena yang memimpin dunia saat ini kafir dengan sistem yang mengagungkan kebebasan seperti menghina Nabi dan Islam. Inilah alasan kenapa kita butuh Khilafah yang dimana pemimpin-pemimpinnya tidak akan membiarkan nyawa orang yang menghina Nabi dan islam. Saat ada Khilafah dijamin Presiden Prancis akan ketakutan karena ancamannya adalah mati. Namun apa yang dilakukan oleh pemimpin Imanuel Marcon, ia merasa itu bukan sebuah kesalahan sehingga enggan meminta maaf. Tidakkah kita berpikir untuk mengakhiri semua problematika yang terjadi seperti penghinaan Nabi dan Islam? Pasti sebagai muslim kita tidak mengingkan dihina baik itu pribadi kita, orang tua kita, apalagi Nabi, yang dimana peran Beliau adalah sebagai utusan Allah untuk menyampaikan kebenaran kepada manusia agar tidak terjerumus pada kesalahan yang berakhir di neraka jahanam. Maka marilah kita wujudkan cinta Nabi dengan bersatu mengembalikan Syariah dan Khilafah yang akan menjaga kehormatan Nabi dan tidak membiarkan penghinaan terus terjadi. Cinta Nabi bukan hanya sekedar kata-kayta indah seperti lirik lagu Dewa 19 tapi cinta Nabi harus diperjuangkan dengan mengembalikan syariat Allah SWT secara keseluruhan dalam Negara dan akan melahirkan pemimpin yang ditakuti Kafir bahkan setan. Allahuakbar!!!
Tags
Politik