oleh: Ummu Fatih
Menurut data BPS,hasil susenas th 2018 ,Indonesia adalah rumah bagi 68.82 juta jiwa pemuda,jumlah tersebut merupakan 1/4 dari total penduduk Indonesia.Besarnya angka tersebut merupakan potensi yang dimiliki negri ini untuk menjadi negara yang besar.Namun sayang seribu sayang, pemerintah lebih senang menjadikan pemuda kita pemuda yang hedonis,membebek pada budaya asing yang jauh dari syariat.Fokus kurikulum pendidikan untuk mencetak tenaga terampil yang murah.Bahkan ajang pencarian bakat musik, kecantikan, hiburan,game sangat didukung dan difasilitasi.Sungguh hal ini hanya menguntungkan para pemilik modal dan sebaliknya tidak memberikan perbaikan kualitas bahkan merusak dan merugikan pemuda.
PEMUDA DILARANG KRITIS!
Ditengah himpitan ekonomi yang semakin meningkat ditambah pandemi covid yang belum kunjung selesai rakyat disuguhi dengan kebijakan pemerintah yang mengesahkan UU Omnibuslow yang penuh kontroversi.Banyak pihak menilai undang-undang ini sarat dengan kepentingan pengusaha/pemilik modal.Sehingga wajar banyak penolakan dilakukan Tak terkecuali oleh para mahasiswa dan pelajar.
Namun yang dilakukan oleh aparat kepolisian di negeri ini adalah menangkap,mendata dan akan mempersulit pembuatan SKCK bagi pelajar yang mengikuti demo.Hal ini ditujukan untuk membuat efek jera agar pelajar tidak turun ke jalan dan fokus untuk belajar.Sungguh miris ketika ada sekelompok pemuda yang ingin memperbaiki negerinya justru dibungkam dan diberangus.
Inilah wajah sebenarnya demokrasi . Slogan kebebasan berpendapat akan ditolak sendiri ketika pendapat yang dikeluarkan adalah untuk menolak kapitalisme yang terbukti menyengsarakan.
Kegemilangan Pemuda Islam
Islam memberikan perhatian yang besar terhadap pemuda.Banyak hadis Rasulullah yang menyinggung tentang keutamaan pemuda.Beberapa diantaranya adalah:
1."Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah pada hari tidak ada naungan sama sekali, salah satu nya adalah pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah".(HR.Bukhari dan Muslim)
2."RabMu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shabwah"(HR. Akhmad)
3."Manfaat kanlah 5 perkara sebelum datang 5 perkara... diantaranya waktu muda mu sebelum datang waktu tuamu"(HR.Al Hakim)
Sehingga sangat wajar muncul pemuda-pemuda tangguh pejuang Islam ketika Islam diterapkan secara sempurna dalam bingkai khilafah.Diusianya yang masih sangat muda mereka telah mampu memberikan potensi terbaik mereka untuk kejayaan Islam.Seperti Muhammad al-Fatih yang mampu memimpin penaklukan konstantinopel diusianya yang baru 22 tahun.
Inilah penggalian dan penyaluran potensi paling mulia para pemuda Islam.Mengoptimalkan segenap kemampuan yang dimiliki untuk mengabdi kepada Allah dan memberikan manfaat bagi umat dan kejayaan Islam.