Hancurnya Dunia Ketika Al-Qur'an di Campakkan




Oleh: Nazwa Hasna Humaira
Aktivitas: Aktivitas Dakwah

Islam adalah agama mulia dan sempurna yang mengatur segala bentuk aspek dalam kehidupan, bukan hanya mengatur tata cara beribadah saja. Ini sesuai dengan firman Allah SWT:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian untuk kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagi kalian dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama kalian" (TQS al-Maidah [5]: 3).

Karena Islam adalah agama yang paripurna, maka tak ada alasan bagi umat Muslim untuk tidak taat dan menjalankan hukum Allah SWT secara kaffah (menyeluruh). Sebab, ini adalah pembuktian keimanan dari makhluk kepada Sang Pencipta-Nya (Allah SWT). Dan tidak layak pula seorang mukmin menetapkan suatu pilihan di luar ketetapan Allah SWT. Seperti halnya seorang penguasa, mereka harus menetapkan Al-Qur'an sebagai petunjuk dari setiap aturan dan kebijakannya. Mereka harus lebih mementingkan umatnya ketimbang urusan pribadinya.

Akan terjadi bencana besar ketika Al-Qur'an dilepas dari kehidupan, diantaranya: Pertama, Kitabullah terlepas dari kekuasaan. Kedua, Para pemimpin memutuskan hukum berbeda untuk diri sendiri dan apa yang diberlakukan untuk rakyatnya. Ketiga, Para pemimpin aka membunuh siapa saja yang membangkang mereka, akan tetapi jika mereka ditaati akan menyesatkan yang menaatinya.

Bencana-bencana tersebut sudah terbukti secara nyata terjadi. Al-Qur'an memang masih dibaca dan dipelajari, hanya saja hukum-hukum yang di dalamnya ditolak dan dicampakkan. Sebagaimana yang kita lihat di kehidupan saat ini, dimana negara diatur oleh hukum manusia bukan hukum Allah SWT. Dan akhirnya para penguasa membuat beragam keputusan yang menguntungkan pihaknya tanpa memikirkan kerugian yang berimbas kepada rakyatnya. Para penguasa lebih memercayai hukum buatan montesquieu, J. J. Rousseau ketimbang hukum Allah SWT. Penguasa seperti ini akan berlaku dzalim kepada umat yang menentangnya. Ia akan melakukan apa saja kepada penentangnya tersebut, seperti dijauhkannya agama dari kehidupan (sekularisme). 

Lalu apa yang harus dilakukan sebagai seorang Muslim untuk menghadapi penguasa tersebut?
Rasulullah saw. berpesan kepada kita untuk tetap teguh dalam ketaatan kepada Allah SWT. Meskipun didera dengan berbagai kezhaliman, kita harus tetap memperjuangkan agama Islam dalam kehidupan ini. Karena, lebih baik mati dalam keadaan taat kepada Allah SWT ketimbang hidup dalam kemaksiatan kepada-Nya dengan mendukung para penguasa tersebut.

Selain diminta teguh dalam ketaatan, kita pun diingatkan tentang besarnya pahala amar makruf nahi mungkar di hadapan pemimpin yang zalim. Nabi  saw. bersabda:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ

"Jihad yang paling utama ialah menyatakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim" (HR Abu Dawud).

Wallahu a'lam..


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak