Oleh : Fathimah Nurul Afifah
Sahabat pernah ga sih kita ngerasa hampa hatinya, sedih, resah dan gelisah. Seakan ketenangan hati hilang saat sedang jauh dari Allah. Ketika ibadah fardhu lalai dikerjakan, bahkan yang sunnah ditinggalkan, belajar agama tidak menjadi prioritas, kegelisahan itu muncul.
Sahabat, kegelisahan itu merupakan fitrah dan anugerah dari Allah, loh. Mengapa? Karena dengan adanya gelisah itu, kita merasakan bahwa tiada ketenangan kecuali hanya dengan 'mengingat' Allah.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (TQS Ar-Ra'd : 28)
Darimana asalnya gelisah itu?
Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan kita sepaket dengan gharizah atau naluri. Ada tiga jenis gharizah diantaranya adalah gharizah tadayyun atau naluri beragama. Penampakannya mendorong manusia untuk mensucikan sesuatu yang mereka anggap sebagai wujud dari Sang Pencipta, maka dari itu dalam diri manusia ada kecenderungan untuk beribadah kepada Allah, perasaan kurang, lemah dan membutuhkan kepada yang lainya. Hanya saja diantara manusia banyak yang keliru dalam rangka memenuhi kebutuhan naluri yang satu ini.
Ketika kita futur, jauh dari Allah maka akan muncul rasa gelisah di dalam hati. Keinginan untuk keluar dari kondisi tersebut. Ini merupakan perwujudan dari gharizah tadayyun tadi. Gelisah itu tidak nyaman, oleh karenanya saat futur kita akan selalu mencari cara agar selalu mendekat kembali kepadanya. Ini merupakan kasih sayang dari Allah agar kita tidak terlalu jauh dan kembali padaNya.
Sahabat, sekarang sudah paham kan kalau gelisah saat futur adalah tanda cinta Allah?
Maa Syaa Allah, terimakasih teteh udh sharing poin ini, semoga menjadi pengingat buat kita semua bahwa ada rasa dan fitrah untuk selalu dekat dan mengingat Allah :" barakallah teteh Fatimah
BalasHapus