Oleh : Elif Fitriah Mas’ud, SHI
Praktisi Pendidikan
Kelahiran Rosulullah SAW diawali
dengan peristiwa yang tak terlupakan yaitu peristiwa hancurnya pasukan Abrahah
yang berniat menghancurkan Ka’bah Baitullah dengan mengendarai pasukan Gajah
yang kemudian luluh lantak oleh bala tentara Allah berupa burung Ababil yang
membawa batu dari Neraka, maka tahun kelahiran Rosulullah disebut juga dengan
tahun Gajah.
Sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan, perasaan Aminah ibunda Rosulullah SAW begitu tenang dan damai, Aminah juga mengalami beberapa
kejadian mengagumkan jelang kelahiran Rasul. Allah mengutus empat wanita utama untuk menemani Aminah selama
proses melahirkan. Mereka adalah Hawa istri Nabi Adam, Sarah istri Nabi
Ibrahim, Asiyah binti Muzahim, dan Maryam binti Imran ibunda Nabi Isa. Seluruh langit dipenuhi cahaya terang dan para malaikat ikut menyaksikan. Sebagaimana
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah dilahirkan pada malam yang tenang:
وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ
يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع
الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِ
“Rasulullah
dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan
Rabiul Awwal, Tahun Gajah.” (Imam Ibnu Hisyam, juz 1, hlm 183).
Begitu terangnya cahaya
langit saat kelahiran Rosulullah hingga menggetarkan bumi yang diatasnya
terdapat kedzaliman dan terjadilah beberapa peristiwa dahsyat sebagai bukti
kebesaran Allah, yaitu : hancurnya seluruh berhala disekitar ka’bah yang
dijadikan sesembahan kaum Jahiliyah di Mekah, padamnya Api yang disembah oleh
kaum Majusi di Persia yang dikisahkan seribu tahun tidak pernah padam,
Surutnya aliran air danau yang
diagungkan, tenggelamnya Tasik Sava atau semenanjung yang dianggap suci serta Runtuhnya
14 serambi istana Kisra (Raja Persia) yang merupakan pusat kedzaliman dan kekafiran
Selain itu, peristiwa menggemparkan juga terjadi di kerajaan Romawi, di mana beberapa buah
gereja dan biara tiba-tiba runtuh. Demikianlah Allah memperlihatkan tanda-tanda
kebesaran-Nya akan datangnya sosok penutup para Nabi yang akan menggoyahkan
benteng-benteng kezaliman dan penyempurna ajaran-ajaran sebelumnya.
Dalam rangka
mengingat kembali peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW, sebagai wujud
kecintaan kepada beliau dan pengamalan hadits berikut:
“Tidak beriman salah seorang di antara
kalian sehingga aku lebih dia cintai daripada bapaknya, anaknya, dan seluruh
manusia.” (HR al-Bukhari)
Cinta nabi official mengadakan gelaran akbar daring
Maulid Nabi 1442 H, dengan Tema : “Tegakkan Syari’ah, Wujudkan Keadilan,
Lenyapkan Kedzaliman” pada hari kamis, 12 Robiul Awwal 1442H / 29 Oktober 2020
yang diikuti oleh sekitar 25.000 peserta secara Online.
Maulid yang diadakan oleh cinta
nabi official bukanlah sekedar ceremony belaka, tetapi memiliki pesan yang
sangat dalam dan mampu membangkitkan rasa cinta yang dalam terhadap Rosulullah
SAW, serta mengungkapkan bagaimana cara mencintai Rosul yang sebenarnya
Cinta Tanpa Tapi dan Tanpa Nanti
Mencintai Rosulullah yang
sebenarnya adalah dengan menjadikan beliau sebagai suri tauladan dalam semua aspek kehidupan, baik
dalam hal ibadah, akhlak, sosial, politik, ekonomi dan budaya, yang mencakup
ranah individu, keluarga, kelompok sampai bernegara dengan menjalankan seluruh
Syariat yang beliau bawa tanpa dipilah pilah ibarat hidangan dalam meja
prasmanan
Mencintai Rosulullah seharusnya
mampu membuat kita marah ketika beliau dihina dan dilecehkan, sebagaimana yang
terjadi pada tanggal 2/09/2020,
Majalah Charlie Hebdo kembali menerbitkan karikatur nabi Muhammad SAW. Bukan kali pertama majalah sayap kanan ini
menghina Nabi dan ajarannya. Walaupun mendapatkan banyak kecaman dari berbagai negara, nyatanya pemerintah Prancis
mendukung ulah Majalah tersebut.
Nahasnya,
kali ini berujung pada tewasnya guru sejarah di salah satu sekolah di Paris
pada 16/10/2020. Samuel Paty, tewas setelah mengajar materi kebebasan
berekspresi. Pety menggelar diskusi di kelas dan menampilkan kartun Nabi Muhammad SAW. yang ada di majalah Charlie Hebdo.
Presiden
Prancis langsung memanfaatkan momen tersebut dengan menyebutnya sebagai bentuk
serangan dari teroris Islam. Akhirnya, warga Prancis beramai-ramai mengutuk
kejadian tersebut. Mereka sengaja menutup mata atas sumber tragedinya yaitu
penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. (muslimahnews.com/2020/10/28)
Semoga momentum Maulid kali ini
membawa semangat yang sama dengan hari saat Rosulullah SAW dilahirkan, sehingga
tema yang di usung benar-benar mampu terealisasi dimuka bumi ini, dengan
hancurnya sesembahan-sesembahan selain Allah, tumbangnya ideologi selain Islam
dan lenyapnya kedzaliman.
Beberapa pesan dari para Tokoh yang
berbicara pada momentum maulid virtual 1442H,
diantaranya adalah :
1. Prof
Dr. Suteki, S.H., M.Hum.
“Peringatan Maulid ini hendaknya menjadi
spirit umat Islam untuk mengembangkan peradaban Islam. Khususnya di Indonesia
dengan 87,19% mayoritas muslim yang seharusnya mampu mewarnai peradaban umat di
negeri ini.”
2. Dr.
Ichsanuddin Noorsy, B.Sc., S.H., M.Si.
“Perjalanan ke depan, yang benar itu
menjadi penting. Dan perjalanan ke depan (yang benar) itu adalah sebagaimana
Al-Qur’an menyebutnya sebagai hudan lin naas wa bayyinatin minal huda wal furqan.”
3. Ustaz
M. Ismail Yusanto
“Kedaulatan harusnya bukan di tangan
rakyat, tapi di tangan Allah. Pun pemimpin yang baik mesti tunduk pada sistem
yang baik, yang memastikan ketundukan pada Allah SWT, sehingga kezaliman dan
ketidakadilan tidak akan terjadi.”
4. K.H.
Rokhmat S. Labib
“Seharusnya penguasa sejalan dengan
perintah Allah dan petunjuk Rasulullah Saw. agar mudah melaksanakan syariat.
Namun, ketika berbeda antara perintah Allah dan perintah penguasa, harus lebih
diutamakan ketaatan pada perintah Allah SWT.”
5. Ust.
Karebet Wijayakusuma
“Cinta tak sekadar dengan kata-kata
C-I-N-T-A. Tapi harus dibuktikan dengan ittiba’ (mengikuti) semua ajaran
yang dibawa Rasulullah Saw.. Bukan hanya pada ranah individu, tapi hingga
bernegara.”
6. K.H.
Thoha Cholili
“Umat Islam tidak bisa dihina begitu
saja. Islam bukan budaya, pelengkap, aksesoris. Tetapi Islam adalah petunjuk
dari Allah SWT. Sebuah ideologi, pemikiran, jalan hidup agar dapat menjadi
hamba Allah seutuhnya. Sebagaimana dicontohkan Rasulullah Saw., risalah ini
dibawa secara kaffah olehnya.
”
7. Wasekjen
MUI, Dr. H. Nadjamuddin Ramly, M.Si.
“Umat Islam harus meneladani seluruh
tabiat dan karakter Rasulullah Saw.. Bagaimana Rasulullah menyayangi umatnya
dan bersikap kepada musuh-musuhnya. Tetapi dengan kebatilan dan kemungkaran
serta kezaliman, beliau tegas melakukan pemberantasan tentang itu.” (muslimahnews.com/2020/10/29/)
Alhamdulillah acara Maulid berlangsung dengan lancar
dan tenang tanpa mengalami kendala berarti. Semoga dalam ketenangan tersebut
mampu mengubah peradaban umat sebagaimana pesan yang diutarakan oleh para tokoh
diatas. Dan Tema yang diusung dapat segera terlaksana, karena hanya dengan
menjalankan Syariah secara kaffah keadilan akan tercipta dan kezaliman akan
lenyap serta menjadi bukti Cinta kita kepada Rosulullah SAW. Allahumma Sholli
‘ala Muhammad