Aksi Solidaritas Bela Nabi SAW : Bukti Nyata Keimanan kepada Nabi SAW!




Oleh Rifdatun Aliyah* 



Pelecehan yang kembali dilontarkan oleh majalah Charlie Hebdo dengan menerbitkan karikatur penghinaan kepada Rasulullah SAW pada 2 September 2020 menuai aksi protes umat Islam di Dunia. Kebencian Prancis kepada umat Islam semakin nampak saat Presiden Prancis Macron memasang karikatur Nabi SAW di dua gedung pemerintahan.

Tak hanya itu, kebencian warga Prancis kepada muslim juga nampak pada peristiwa penusukan kepada dua orang Muslimah dibawah menara Eiffel. Mereka ditikam beberapa kali hingga menembus paru-parunya, hanya karena mereka berhijab. Bahkan pelaku menyebut Muslimah tersebut dengan panggilan "orang Arab kotor" (republika.com/22/10/2020).

Protes umat Islam dilakukan dengan aksi solidaritas bela Nabi SAW diberbagai negara termasuk di Indonesia. Umat Islam meminta pemerintah mengecam, memboikot produk Prancis bahkan memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis. Hal ini sebagai bukti atas kecintaan yang harus ditunjukkan pemimpin muslim kepada Rasulullah SAW.

Bagi umat Islam merupakan suatu kewajiban untuk membela dan menjaga kehormatan nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman, "Allah SWT pun mengecam dengan adzabNya yang keras siapa saja yang citanya kepada Rasulullah SAW terpalingkan oleh kecintaan yang lain (TQS. At Taubah : 24).

Rasulullah SAW juga bersabda, belum sempurna iman salah seorang diantara kalian hingga ia menjadikan aku lebih dia cintai daripada orangtuanya, anaknya dan segenap manusia (HR. Al Bukhori). Selain itu, konsekuensi atas keimanan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW adalah dengan menjadikan beliau SAW sebagai suri tauladan dalam menerapkan syariat Islam.

Mencintai beliau SAW tidak sekedar dibibir saja. Tapi juga mengupayakan agar syariat Islam sebagai risalah Rasulullah SAW turut diterapkan dalam kehidupan secara keseluruhan. Yaitu dengan mendakwahkan Islam dan senantiasa menjadi sosok yang memiliki kepribadian Islam. Allah SWT juga telah berfirman, "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya". [TQS. Al Hasyr : 7]


* (Aktivis Dakwah Asal Nganjuk)

Ilustrasi We Heart It

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak