Oleh: Nova Fijar R.
(Pelajar di SMA Plus Citra Madinatul Ilmi)
Teman-teman sahabat hijrah, sekarang ini lagi rame banget kan ya aplikasi yang namanya aplikasi TikTok? Apalagi di kalangan remaja. Sebenarnya aplikasi ini bukan hanya ramai di kalangan remaja tetapi juga ramai di kalangan anak-anak bahkan dikalangan orang tua. Jadi kita sebagai seorang muslim dan muslimah yang baik, maka kita tidak boleh latah. Bagaimana kita harus bersikap yang baik dengan adanya aplikasi tiktok ini? Apakah kita harus mengikuti tend anak zaman now agar tidak dinilai jadul, atau kita tidak ikut-ikutan main aplikasi tiktok ini tapi di sisi lain kita bakal dinilai jadul dan kuper bagi orang-orang?
Viralkan Amal Saleh Bukan Amal Salah
Viral. Apa sih viral itu? Sama seperti virus yang dengan mudah dan cepat tersebar bahkan dalam hitungan detik. Nah, di sinilah peran media sosial sangat besar untuk membuat sesuatu itu viral bahkan menjadi trending topic. Dengan memvideo hal yang tidak pantas dan memberi judul video yang membuat orang penasaran untuk melihatnya. Lalu seketika berita itupun menjadi viral dan individunya menjadi trekenal. Pokoknya apapun dan siapapun bisa menjadi viral dan terkenal. Mereka tidak tampil di layar kaca tapi banyak orang memperbincangkannya.
Mereka biasa disebut sebagai artis youtube. Aksinya yang mencuri perhatian telah mengundang banyak subscriber memfollow apa saja yang di lakukan. Sekarang youtube dan menjadi youtuber sedang ngetrend di kalangan milenials juga tiktok tidak kalah ngetrend. Para artis yang biasa hilir mudik di layar kaca pun ikutan punya channel youtube pribadi. Konon, dari youtube bisa dapat uang yang lumayan menggiurkan loh. Semakin banyak pula “penghasilan” yang didapatkan.
Makin ke sini keberadaan media sosial semakin popular bahkan dari bocah yang belum bisa baca aja sudah hapal dan bisa menayangkan video konten anak-anak yang mereka suka. Di era digital seperti sekarang ini, dunia seolah ada dalam genggaman. Apa saja yang terjadi di belahan dunia mana saja bisa dengan mudah dan cepat kita ketahui. Sayangnya, belum ada filter atau sensor dari tayangan-tayangan unfaedah atau negatif.
Inilah sebab, sebagai remaja harus paham bagaimana kita cerdas dalam memanfaatkan teknologi. Nggak ada yang salah dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi, karna itu adalah hasil dari kecerdasan manusia yang telah Allah berikan modal utamanya berupa otak yang memiliki kemampun luar biasa.
Namun, kecanggihan teknologi sesungguhnya tertakluk kepada siapa saja yang menggunakannya. Bisa jadi baik jika digunakannya untuk kebaikan, akan buruk jika digubakan untuk keburukan, Dan tentu pengaruh baik dan buruk itu akan berpulang kepada manusianya. “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri (TQS. AL Isra: 7). Selain itu apa yang kita lihat, dengar, dan sebarkan akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah kelak. “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (TQS.Qiyamah:36). So, hati-hati ya sahabat hijrah pastikan apa yang kita lihat atau tonton adalah sesuatu yang mendatangkan kebaikan apakah itu ilmu atau hikmah.
Terlebih apa yang kita sebar harus bisa memberikan kebaikan dan bisa memberikan keteladanan. Jangan sampai yang kita share adalah sesuatu yang tidak baik atau mencontohkan sesuatau yang buruk terlebih maksiat. Semakin banyak yang follow, ternyata malah memberikan tumpukan dosa. “(Ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagiaan dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan).
Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu” . (TQS. an-Nahl:25). Na’udzubillah. So, sebelum kita share sesuatu pikirkan dulu ini benar atau salah, mendatangkan manfaat atau laknat, akan mendekatkan pada taat atau pada maksiat. Ribet banget? Pilih sebelum upload and share apa ribet karna harus Paham banget. Kamu yang lagi ada di masa remaja pasti masih punya banyak banget energi. Ibarat kata baterai masih full. Full energinya remaja kalau nggak diarahin bisa disalurkan ke hal-hal yang sia-sia juga kalu remaja adalah masa transisi dari anak-anak yang butuh ruang dan waktu untuk bisa tampil eksisitensinya. Di mana pengakuan diri menjadi sesuatu yang dicari.
Katanya gak ngeksis, gak ngehitz. Salah satu cara untuk ngeksis adalah dengan tampil menjadi vlogger atau youtuber. Generasi milenial memilih dirinya memanfaatkan media untuk menampilkan diri. Tapi nggak cukup dong jadi generasi milenial yang abal-abal yang cuma akrab dengan gadget tapi kurang pakai akal (berfikir).
Maksudnya seperti ini friends, kita boleh saja ngeksis. Cuma yang pertama perlu kamu pikirkan apa tujuan dari eksisinya kamu itu? Ingat ya salehah itu bukan yang berfikir secara instan apalagi tanpa di pikir. Ngeksisnya kita itu harusnya dalam rangka menyebarkan keindahan Islam, lebih mendekatkan diri dengan teman-teman yang baik agamanya.
Buat apa kita eksis di kenal banyak orang tapi Allah sang pencipta kita nggak menganggap eksistensi (keberadaan) kita. Kalau kaya gini sih sakitnya tuh di sini (di dunia) dan disana (akhirat). Karena apa yang kita lakukan itu nggak di sukai Allah. Misal, kamu share foto atau video kamu tapi sedang nggak berhijab padahal Allah perintahkan bagi wanita muslimah untuk menutup auratnya. “Allah berfirman: “ Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan”. (TQS. Thaha:126).
Memang sih ya, nggak mudah untuk sebarkan kebenaran Islam. Di zaman now, dimana media dikuasai oleh orang yang berkuasa, yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar. Hoaks dibilang fakta, eh yang fakta malah dibilang hoaks. Jangankan mendapatkan jutaan subscriber, ketika menyampaikan kebenaran Si penyebar malah diuber (dikejar). Terlebih yang sudah terpampang nyata di kalangan remaja saat ini, sehingga menjadikan mereka seolah alergi dengan konten-konten yang “berbau” agama.
Tapi, buat kamu generasi milenial ingatlah bahwa pada akhirnya kebenaran akan tetap menjadi kebenaran samapi hari kiamat sekalipun dan Allah Swt berjanji atas kemenangan agama (Islam) ini. Allah berfirman dalam surah Ash Shaf ayat 9 yang artinya: “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci”.
Eits tapi ada juga lho teman-teman yang bilang kalau aplikasi tiktok tidak hanya membawa mudharat tapi juga ada ilmu yang bisa di dapat di sana karena ga semua orang ngepost postingan yang berjoged-joged tapi ada juga yang ngepost tata cara masak shalawatan dan lain-lain. Nah gimana nih teman-teman semua? Jadi kita harus bagaimana? Gini ya teman-teman sebenarnya semua aplikasi itu mungkin baik-baik saja tergantung kita sebagai penggunannya bagaimana kita menggunakannya untuk hal yang membawa pada kebaikan atau kepada mudharat, jangan kita menyalahkan aplikasi ya teman-teman kita juga harus intropeksi diri kita dulu apakah kita sudah baik dan bijak dalam berbuat atau belum.
Sahabat hijrah, masa muda memang nggak akan datang dua kali ya, ketika masa itu datang tidak akan terulang lagi tapi bukan berarti kita mesti melampiaskan masa muda dengan kebablasan tanpa batas. Hati-hati lho nanti kita bisa sama kaya hewan hidup bebas tanpa aturan, jika manusia kaya gitu maka bersiaplah untuk bablas dan amblas alias nista dan binasa nggak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Serem kan? Sahabat hijrah, sebagai seorang muslim atau muslimah kita harus ingat bahwa hidup ini tidak hanya di dunia justru kehidupan dunia ini tidaklah lama hanya sementara adapun kehidupan abadi adalah khidupan akhirat, kampung halaman kita tempat kita kembali selamanya.
Maka sahabat hijrah hidup di dunia itu adalah keempatan kita untuk beramal sebaik mungkin melakukan amalan yang sudah jelas perintahnya jadi yuk kita kurangi dan kalau bisa kita hentikan semua kegiatan yang hanya melalaikan kita dari misi kita yang sesungguhnya. Jadi gimana sahabat hijrah sudahkah tergambar bagaimana menjadi muslim dan muslimah ala remaja shaleh. Yups, maka seorang remaja yang shaleh tidak akan mudah ikut-ikutan, tidak mudah tergoda pada hal yang melalaikan. Baginya hidup adalah kesempatan untuk berlomba dalam kebaikan agar tujuan akhir yang di cita citakan bisa di dapatkan. Jadi kita gak akan pernah menyia-nyiakan waktu sedikitpun selama masih hidup di dunia.
Keep istiqomah ya teman-teman, insyaallah pahala kita dalam menuntut ilmu, berdakwah, dan berbuat baik saat ini sama besarnya dengan pahala para sahabat rasulullah Saw. terdahulu tetap luruskan niat karna Allah semata.
Wallahu a'lam.