Oleh Ratna Nurmawati (Muslimah Peduli Umat)
Viral pembahasan berkenaan dengan omnibus law. Undang - undang yang disahkan oleh anggota dewan yang katanya terhormat, namun sejatinya "terlaknat". Menyisakan kepiluan bagi puluhan juta buruh di negeri ini. Bagaimana tidak, tidak sedikit dari mereka yang telah menginjak usia pensiun. Berharap bisa beristirahat di hari tua, namun mereka dihantui dengan ketidakpastian pesangon.
Begitupun dengan buruh yang telah bertahun - tahun mengabdi keperusahaan, berharap menjadi pegawai tetap. Akan tetapi, mekanisme perusahaan akan menjadikan mereka sebagai karyawan kontrak dengan suatu ketidakpastian status, mereka dihantui bayang - bayang PHK.
Tidak usah kaget, inilah sejatinya watak dari kapitalisme. Prinsip yang mereka pegang teguh yaitu "Modal sekecil - kecilnya, untung sebesar - besarnya".
Katanya DPR itu wakil rakyat, yang namanya wakil rakyat itu harusnya ya nurut sama yang ngasih tugas, manut sama atasannya yaitu rakyat. Tapi agaknya kebanyakan wakil rakyat itu ga paham. Bahwa keberadaan mereka diparlemen tidak lebih memperpanjang tangan para kapitalis untuk melegalkan setiap upaya mereka untuk merampok negeri ini.
Dulu, rakyat ga mau BBM dinaikan, di survei 90% ngga rela tetep aja dinaikin. Sekarang juga sama yaitu omnibus law. Apapun penjelasannya, rakyat ga mau eh...di gas juga tengah malam pula.
Demi apa coba ? Yang jelas bukan demi rakyat, tapi demi pengusaha. Tega - teganya menjadikan rakyat bentrok dengan polisi sampai banyak korban berjatuhan.
Jadi, bukan radikalisme yang mereka selalu koar - koarkan sebagai masalah, bukan juga toleransi. Tapi kerakusan, keserakahan, gila harta, itu yang membuat masalah dan hancurkan Indonesia.
Selama ini mereka menuduh orang lain anti pancasila . Sekarang rakyat tau siapa sebenarnya yang anti pancasila, emang omnibus law itu pancasilais ?
Siapa sih yang dukung pemerintah agar ngotot Omnibus law disahkan DPR sampai tengah malam? Padahal siang aja biasnya mereka pada molor? Mendingan tidur aja terus daripada bangun bikin kacau.
Itulah kondisi negeri ini, masih terjajah. Jadi tak perlu teriak NKRI harga mati "AKU PANCASILA". Karena faktanya negeri ini berada dibawah ketiak penjajah. Negeri ini berada dalam cengkraman ideologi kapitalis melalui sistem demokrasi.
Siapakah yang paling berkuasa di sistem Demokrasi ?
1. Kaum Kapitalis
Para pemilik modal, rata - rata pengusaha hitam.
2. Ahli Hukum
Dia bisa mengotak - atik hukum sesuai tafsirnya. Diantara mereka di sewa para kapitalis untuk merusak hukum.
3. Media
Dengan media, yang baik bisa jadi buruk. Yang buruk bisa jadi baik. Yang biasa saja jadi luar biasa. Bohong jadi kebenaran. Media juga dibeli / dimiliki para kapitalis pemilik modal.
4. Anggota Parlemen / DPR
Sebagai pembuat aturan law / makers
Mereka jadi "wakil rakyat" karena dimodali kapitalis. Bikin aturan untungkan kapitalis.
5. Presiden
Sebagai pelaksana aturan yang dibuat oleh parlemen / DPR atau melaksanakan usulan aturan yang di setujui parlemen. Dia jadi presiden karena dimodali kapitalis. Pasti berpihak pada kapitalis yang membiayai.
Jadi , siapa penguasa sesungguhnya ? PARA KAPITALIS!
No 2 - 5 hanya pion yang dimainkan. Para kapitalis jarang diantara mereka jadi pejabat publik atau politisi. Cukup bayar partai dan para politisnya, lalu disuruh seolah berkompetisi. Tapi siapapun yang terpilih, KAPITALISLAH penguasa /pemenangnya.
Setelah aksi demo menolak omnibus law, pada dasarnya mahasiswa sebenarnya tahu bahwa aksi seperti yang lalu - lalu tidak akan menyelesaikan masalah.Namun rezim saat ini justru akan semakin seenaknya jika rakyat hanya berdiam diri.Sehingga meski nyawa taruhannya, meski masih samar dan gelap untuk solusi. Sebenarnya masih ada jalan yaitu dengan mengganti sistem kapitalisme dengan sistem islam kaffah. Bagaimana caranya ?
Ubah pemikiran kalian yang sudah tertanam bahwa jalan keluar itu hanya hanya bisa lewat parlemen atau demokrasi !
Perubahan itu pasti berawal dari mindset pemikiran kita. Saat pemikiran berubah, maka akan mempengaruhi perasaan yang selanjutnya akan mempengaruhi pemahaman, standar dan keyakinan masyarakat.
Disitulah masyarakat akan menuntut diterapkannya aturan atau sistem islam kaffah dalam bingkai Khilafah. Sudah siapkah untuk ganti sistem? Sudahkah siap untuk mengganti seluruh pemahaman tentang kehidupan hanya dengan Islam ? Sudahkah siap menerapkan aturan Islam ? Dan membuang demokrasi sejauh - jauhnya.
Anda masih percaya anggota DPR ? Saya tidak !
Tags
Opini