Oleh Ummu Hafsa
Tidak henti-hentinya media online
menyerang Islam. Kali ini membentur-benturkan masalah hijab dan pilihan untuk
menggunakannya ataukah tidak. Yang parahnya dianggap pemaksaan dan berakibat
negatif bagi perkembangan anak. Memakai hijab ataukah tidak memang pilihan
masing-masing orang, namun ingin taat atau tidak bagi muslim bukan sebuah
pilihan. Bagaimana tidak, Allah SWT dalam firmanNya QS. Al Ahzab :59 yang
artinya, "Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak
perempuanmu serta perempuan-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan
pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang
demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik)
maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani".
Dari ayat tersebut jelaslah,
bahwa seorang muslimah terlebih yang telah baligh wajib hukumnya menutup aurat
dengan cara berhijab dan berkerudung. Terlepas dari suka atau tidak suka.
Kewajiban tetaplah kewajiban. Maka bisa dipastikan, bila seorang muslimah ingin
taat, maka dia akan melaksanakan perintah Rabb nya, tanpa tapi dan tanpa nanti.
Demikian juga dengan anak-anak.
Tentunya para orangtua, khususnya ibu sangat mengharapkan anak-anak perempuan
mereka menjadi anak-anak yang sholihah, yang pandai menjaga diri dari pergaulan
negatif, pandai memilih kawan-kawan yang baik nantinya. Kesemuanya itu tidak
lantas bisa didapatkan secara instan. Ada banyak proses yang menyertai. Yakni
dengan cara mengenalkan siapa Allah, memahamkan anak-anak dengan Islam dan
syariatnya, mengapa kita harus taat pada Allah dan RasulNya, apa isi Al-quran,
termasuk juga berhijab sejak dini dan pembiasaannya. Bisa dipastikan mereka
akan mau belajar jika pemahamannya tepat dan ada contoh langsung dari ibu
mereka untuk mengenakan hijab. Hal tersebut akan lebih memudahkan, mengingat
anak-anak adalah peniru ulung.
Dengan adanya serangan terhadap
pembiasaan hijab, yang diyakini menimbulkan citra buruk terhadap Islam, juga
dikatakan berakibat negatif bagi perkembangan anak. Tentu hal ini bukan hal
yang sepele. Meskipun banyak juga masyarakat pada akhirnya tahu seperti apa
Islam sebenarnya, dan bagaimana Islam mendidik generasinya menjadi generasi
Rabbani. Dan hal tersebut masih perlu diluruskan. Bahwa diusia anak-anak lah
moment terbaik untuk menanamkan segala hal yang baik, mananamkan akidah Islam
yang menyeluruh. Agar nantinya anak mampu memilah mana yang baik dan buruk.
Bahkan lebih dari itu. Mereka akan selalu mengutamakan Ridha Allah atas segala tindak
tanduk mereka. Ibarat tanah kosong, ia harus dirawat dan dipupuk dengan baik
agar nantinya dapat tumbuh tanaman yang baik pula. Lain halnya dengan anak-anak
yang tumbuh besar dengan asas liberal. Mereka akan lebih banyak mencari
pembenaran daripada kebenaran itu sendiri. Mereka juga tidak suka siapapun
mengatur hidup mereka.
Islam sangat peduli dan menjaga
kehormatan perempuan terutama para muslimah. Maka dari itu turunlah ayat
tentang hijab. Al-Ahzab 59 dan AnNur 31. Di tengah makin banyaknya persekusi
terhadap Islam, menjadikan Islam semakin banyak dicari informasi mengenainya.
Tidak sedikit yang pada akhirnya mengakui kebenaran Islam sebagi Diinullah yang
sangat sempurna dan paripurna mengatur kehidupan manusia. Wallahualam
bisshowab...