Negara islamkah atau negara islami ??



Oleh: Bu Diani
 (Ibu Rumah Tangga) 

Akhir-akhir ini negara islam/khilafah banyak diperbincangkan oleh banyak kalangan, salah satunya oleh pejabat publik Prof Mahfud MD, dia menyebutkan Indonesia bukanlah negara agama ataupun negara sekuler tetapi negara kebangsaan yang religius katanya.

Padahal kalau kita amati permasalahan negri ini adalah bukan pada negara islam, tetapi permasalahannya justru ada pada ketidakmampuan pemerintah mengurus dan mensejahterakan rakyatnya. Ekonomi yang terus merosot bahkan menghadapi resesi karena hutang ribawi yang terus menumpuk.  Pendidikan yang jauh dari baik, kalaupun ada sekolah dan kampus unggulan maka harus merogoh kocek yang ga sedikit, begitupun kesehatan tak jauh berbeda, pungutan pajak terus di genjot, rakyat harus terus mengelus dada.

Padahal kita tau negeri ini sungguh sangat luar biasa kekayaannya, kita memiliki semuanya, namun mengapa rakyat tak bisa merasakannya?? Yang menjadi masalahnya ada ditatacara pengelolaannya yang jauh dari kata adil dan sangat tidak berpihak kepada rakyat. UU yang dibuat pun lebih banyak menguntungkan para kapitalis, belum lagi kasus covid 19 yang gagal ditanganinya. Semua hanya menambah panjang deretan penderitaan rakyat kecil. 

Kita menyaksikan betapa lemah dan rapuhnya sistem kapitalisme, sistem ini hanya menimbulkan kerusakan yang luar biasa, sungguh kita tidak bisa terus berharap pada sistem yang rusak ini. 

Coba kita bandingkan dengan sistem islam atau khilafah. Dalam membangun negara islam tidak boleh mengandalkan utang luar negri yang ribawi dan pajak, tetapi di bangun dari sumber daya alam yang kita miliki dan negara wajib mengelolanya. Pendidikan dan kesehatan pun disediakan secara gratis oleh negara karena negara wajib menyedikan semua yang di butuhkan rakyat. 

Maka dengan itu negara wajib dikelola dengan sistem yang telah Allah turunkan dan rosulullah contohkan, yang terbukti mampu mensejahterakan umat manusia, yaitu sistem khilafah islamiyah.

"Apakah hukum jahiliyah yang mereka  kehendaki? Siapakah yang lebih baik hukumannya dari pada Allah bagi orang-orang yang yakin." (QS. Al-Maidah 5:50).

Wallahu a'lam bisshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak