Oleh. Anindya Syafarana Sabai
Teman-teman tahu nggak kalau Al-qur’an adalah buku yang palig sering dicetak. Coba teman-teman perhatikan kalau ke toko buku pasti banyak macam-macam Al-qur’an.
Iya kan, apakah teman-teman tahu tempat percetakan Al-qur’an terbesar, iya betul letaknya di Madinah nama kompleknya Ming Fahd Complex For The Printing Of The Holy Qur’an, dibuka pada pada tahun 1984 oleh Raja Fahd, Raja Saudi Arabia.
Di tempat ini pula al-qur’an diterjemahkan kedalam bahasa lainnya seperti Melayu, Thai, Mandarin, Jepang, Inggris, Prancis, jerman, Rusia, Italia, Turki, dan lain-lain. Hingga kini sudah tercetak 10 juta eksemplar Al-qur’an pertahun dan dikirim ke seluruh dunia.
Tapi kalau Departemen Agama Indonesia hanya mencetak 1,5 juta Al-qur’an setiap tahun. Belum lagi percetakan swasta, yang diberi izin mencetak Al-qur’an.
“Sesunguhnya orang-orang yang selalu memabaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan. Sebagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan. Mereka itu mengharapkan peniagaan yang tidak akan merugi. Agar allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunianya.
"Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” Allah berkata dalam surat. [Fhatir: 29-30]
Apakah kalian sudah tahu siapa penulis Al-qur’an pertama? Iya betul namanya Zaid bin Tsabit. Ia Yang pertama menulis mushaf Al-qur’an pada masa Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq. Waktu itu banyak hafiz
yang meninggal dunia, maka Umar mengusulkan agar al-qur’an dibukukan. Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw kemudian disampaikan kepada para sahabat, lalu mereka mengafalnya secara lisan.
Sebagian sahabat menulis di daun dan lembaran terpisah, lalu Zaid mengumpulkan dan ditulis ulang. Zaid bin Tsabit adalah keturunan Bani Khazraj. Ia masuk Islam pada usia 11 tahun. Kecerdasannya diakui Rasulluah dan para sahabat. Abu Bakar pernah berkata:
“Sesunguhnya engkau adalah seorang yang masih muda dan berakal cermerlang, kami tidak meragukanmu, engkau pernah menulis wahyu kepada Rasulullah, maka sekarang carilah al-qur’an dan kumpulkan."[HR. Bukhari, dalam kitab At-Tsafir ]
Rasulullah menganjurkan kita untuk mengafal al-qur’an. Beliau bersabda:
“Orang yang tidak mempunyai hafalan al-qur’an sedikitpun, seperti rumah yang kotor yang mau runtuh ." [HR. At-Tirmizi]
Al-qur’an itu adalah satu-satunya kitab suci yang mempunyai satu versi. Mau al-qur’an diterbitkan dimanapun isinya sama. Artinya isi al-qur’an semua itu sama. Ya, itulah mukjizat al-qur’an. Allah menjamin kemurniannya sepanjang zaman.
Salah satu caranya adalah dengan banyaknya penghafal al-qur’an sebagai penjaga. Untuk menjaga keaslian al-qur’an, Allah memberikan hidayah ke setiap muslim agar tergerak untuk menghafalnya.
Firman Allah:
“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-qur’an dan pasti kami (pula) yang memilihara.” [Al-Hijr: 9]