Muhammad Al Fatih Sosok Penggugah Kesadaran



Penulis : Heni Satika (Praktisi Pendidikan)


Ketika melakukan pencarian di google dengan mengetik nama konstantinopel, maka muncul penjelasan sebagai berikut :
Konstantinopel (bahasa Yunani: Κωνσταντινούπολις Ko̱nstantinoúpolis, bahasa Latin: Constantinopolis, bahasa Turki Utsmaniyah: قسطنطینیه, bahasa Turki: Kostantiniyye atau İstanbul) adalah ibu kota Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Latin, dan Kesultanan Utsmaniyah. Hampir selama Abad Pertengahan, Konstantinopel merupakan kota terbesar dan termakmur di Eropa.


Seluruh dunia mengetahui Konstantinopel sebagai salah satu kekuatan adidaya, kota terkuat, terbesar, dan termakmur pada masanya. Kekuatan yang besar tersebut akhirnya berhasil takluk di bawah kekuasaan kaum muslimin melalui tangan Sultan Muhammad Al Fatih. Lika –liku panjang dan penuh perjuangan untuk merealisasikan bisyarah Rasulullah digambarkan begitu bagus dalam buku “Muhammad Al Fatih 1453.” Dijamin bagi yang membaca dengan hati ikhlas dan objektif akan melihat betapa luar biasa perjuangannya.


Buku MAF 1453 merupakan buku sejarah yang ditulis dengan kata-kata yang begitu menggugah. Sehingga para pembaca akan termotivasi ingin menjadi penakluk sebagaimana Sultan Muhammad A-Fatih. Penakluk yang merealisasikan satu lagi janji Allah berupa takluknya bumi Roma untuk kaum muslimin. Sehingga saatnya kita memantaskan diri untuk menjadi pasukan penakluk dengan belajar dan berbuat lebih baik lagi.


Kesadaran lain yang muncul adalah kemuliaan kaum muslimin ketika mereka bersatu sehingga mempunyai kekuatan yang ditakuti oleh kaum kafir. Bukankah sekarang posisi kaum muslim di seluruh dunia berada dalam cengkeraman para penjajah? Di belahan dunia manapun kaum muslimin tertindas dan terdholimi, walaupun penguasa mereka juga seorang muslim. Tetapi aroma kebusukan kerja sama penguasa kaum muslimin dengan penjajah kafir tercium teramat jelas.


Seperti banyaknya undang-undang yang tercipta oleh penguasa sekarang akibat pesanan pihak asing. Membuat kesengsaran masyarakat semakin menjadi. Belum lagi krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, penguasa justru membuat kebijakan virus yang dikomersialisasi. Bergandeng mesra dengan penguasa kufar dengan alasan demi kebaikan rakyat.


Sungguh kesadaran yang timbul dari membaca buku tersebut luar biasa. Di tengah kondis remaja sekarang. Banyak serangan untuk remaja mulai dari pergaulan bebas, gaya hidup hedonis, dan menyepelekan ajaran agama. Sebenarnya ini seperti oase di tengah gurun panas.


Mungkin inilah yang membuat buku tersebut menjadi bacaan wajib bagi pelajar SMA di Provinsi Bangka Belitung. Sungguh suatu kesadaran yang sebenarnya patut untuk diberi acungan jempol. Sayangnya, ada banyak pihak yang tidak ingin kesadaran generasi sekarang bangkit dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal. Misalnya mengaitkan isi buku tersebut dengan penulisnya yang merupakan anggota dari sebuah organisasi yang sudah dibubarkan

Yang perlu diluruskan adalah organisasi tersebut bukan terlarang seperti PKI. Tetapi hanya di cabut badan hukumnya saja. Ini tidak lantas membuatnya terlarang. Ini juga salah satu propaganda hitam agar kita takut, pada sebuah kebenaran yang sudah di framing salah.


Begitulah Islamofobia yang semakin akut menjangkiti kaum muslimin di negeri ini. Hanya dengan buku ketakutan yang nampak begitu berlebihan. Ini semakin membuktikan dahsyatnya kekuatan buku Muhammad Al Fatih 1453 dalam mengguncang kesadaran kaum muslimin.
Wallahu a'lam bish showab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak