Hiruk pikuk dunia ini sering membuat orang lupa, bahwa hidup itu ujian.
Orang kaya diuji dgn hartanya, apakah hartanya dijadikan fasilitas lebih mendekatkan diri kepada Alloh? Atau sebaliknya...?
Orang miskin diuji dengan kekurangan harta , apakah akan bersabar? Atau aral dan ingkar?
Orang sakit diuji dgn sakitnya,
apakah bisa introspeksi diri ?
Sudahkah mencontoh pola hidup Rasul?
Menghidupkan sunah Rasul, shaum senin kamis, qiyamullail dan sunah - sunah lainnya.
Tetaplah...introspeksi diri.
Teruslah mendekatkan diri kepada Alloh dalam suka dan duka.
Jika, menjauh dari Alloh pelaku maksiat dan amalan salah lainnya?
Rugi & celakalah kita.
Yang perlu kira pahami bahwa susah senang , kaya miskin semuanya ujian.
Nah, karena hidup itu ujian, maka kita harus menyikapi dengan cerdas , apapun yang terjadi sadarilah bahwa semuanya kejadian di dunia adalah ujian, yang bersifat sementara.
Yang harus ditakuti adalah sudahkah semua yang kita dilakukan saat hidup di dunia ini berpegang teguh pada Syariat Islam?
Sudahkah kita melakukan amalan terbaik untuk pulang menghadap Alloh?
Sudahkah akidah kita, keluarga kita dikuatkan? Tiada yg bisa menyelamatkan seseorang kecuali akidah Islam.
Dari awal kita lahir dikuatkan dengan akidah Islam, diperdengarkan kalimat sempurna, kalimat adzan.
Begitupun...saat hidup, selalu terdengar lantunan adzan, sampai dengan datang ajal, tetap suara adzan itu terbawa, hingga sampai pulang kehadirat Alloh Ta' ala.
dengan ucapan laa ilaaha illalloh muhammaddarrasuulullaah.
Hidup adalah pilihan semoga kita memilih Syariat Islam, bukan yg lain.
Merenung sejenak, bahwa hidup kita akan dihisab / dipertanggung jawabkan.
Balasan Alloh sesuai apa yang dilakukan di dunia, jika taat Syariat ? Surga yang didapat
Jika nolak Syariat? Laknat akan didapat.
Mari merenung sejenak, semoga Alloh wafatkan kita dalam husnul khotimah.
Wallaahu a' lam.
Majalaya:
21 Oktoberv2020
By:
Lilis Lina Nastuti
Ummu Bagja Mekalhaq.