Oleh : Mira Delvianti, S.Pd.I
Rumah yang nyaman pastinya rumah yang di 'design' sedemikian mungkin serta di tata sedemikian rupa. Barulah rumah tersebut terasa indah dipandang mata dan sejuk dirasai jiwa. Pastinya itu perlu perjuangan dan pengorbanan untuk meraihnya.
Seperti halnya aktivitas sebahagian emak-emak dan anaknya emak hari ini yang sibuk mencari dan mengumpulkan berbagai bunga yang sedang fenomenal untuk menghiasi, menata sudut ruangan dan taman rumah. Walaupun menguras kantong demi mendapatkan bunga idaman yang harganya selangit, demi menata rumah dengan hiasan bunga yang sedang tren, no problem bagi mereka. Asalkan rumah berwarna hatipun ikut bahagia.
Hal tersebut harusnya sama dengan aktivitas kita sibuk menata diri dalam menjalani roda-roda kehidupan untuk mewujudkan kebahagiaan hakiki. Menempa potensi diri dengan ilmu-ilmu berfaedah baik ilmu Tsaqafah Islam, ilmu manajemen rumah tangga, ilmu manajemen keuangan, ilmu parenting, ilmu tentang sains dan teknologi, dll. Dan juga menempa jiwa diri dengan berbagai amalan Nafilah seperti Qiyamul lalil, rawatib, dhuha, tilawah, tahfiz, dll. Pasti hidup ini akan lebih cerah, berwarna dan bermakna melebihi bunga-bunga yang ada. Bagaikan kupu-kupu yang terbang dengan keindahan sayapnya. Begitupun manusia dengan keindahan kepribadian Islam pada dirinya.
Maka dari itu, kehidupan juga perlu didesign sedemikian rupa melalui visi dan misi hidup serta ditata dengan aturan yang benar. Agar terjadi keseimbangan antara dunia dan akhirat. Barulah setelah terjadi keseimbangan aktivitas, kita merasakan sejahtera sesuai fitrah, tentram di jiwa akibat 'virus gegana' yang selama ini terus melanda.
Aturan yang Shahih dalam menata hidup agar terbentuk keseimbangan tentunya tidak datang dari manusia, tapi dari penciptanya manusia yang sudah mengatur segalanya dari awal yaitu Allah 'Azza WA Jalla. Tinggal kita sebagai seorang hamba, mendesaign dan memenejemen hidup agar semua itu berjalan dengan baik dan seimbang.
Dengan ilmu hidup lebih mudah,
Dengan seni hidup lebih indah,
Dan dengan agama dan Syari'at-Nya hidup terarah dan tertata.
Wallahu a'lam bi ash-shawwab