Jangan Asal Jiwa Muda



Oleh : Neng Selvy
(Mahasiswi Indonesia)

Omnibus law, kiranya saat ini sedang trending, menjadi buah bibir masyarakat. Bahkan rakyat luar negeri pun ikut penasaran dengan kabarnya. Omnibus law, satu dari sekian RUU pemerintah yang meresahkan masyarakat dengan pasal-pasalnya. Hingga berujung pada aksi demo para buruh dan mahasiswa serta masyarakat yang peduli nasib negeri tercinta.

Omnibus law, disahkan tengah malam saat rakyat sedang lelap. Menyitakan banyak tanya bagi kita semua. Sebab poin-poinnya menindas rakyat, khususnya para buruh dan menguntungkan para pengusaha semata. Ribuan orang berbondong-bondong turun ke jalan menyerukan kritik guna memberi muhasabah pada pemerintah.

Lalu apa kata pemerintah? Pemerintah menuding aksi demo mahasiswa disponsori. Dilansir dari Tempo.co,(08/10/20) Jakarta - Kepala Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Nelson Nikodemus Simamora menilai tudingan adanya sponsor untuk demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja merupakan pembodohan publik. Dia meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mempertanggungjawabkan pernyataannya.

Hal ini tentu berakibat pada mahasiswa, mereka terancam di DO dan SKCKnya akan ditahan jika masih berniat melakukan demo. Tentu ancaman begitu hanya dianggap angin lalu bagi mahasiswa. Mereka terus menyuarakan kebenaran di jalan. Bahkan telah sampai kiranya dua minggu lebih. Semangat juang para mahasiswa tak goyang. Berbagai cara mereka lakukan, menggali dukungan demi kemenangan melawan kedzaliman.

Memang di daerah-daerah aksi berlangsung ricuh dan anarkis. Tetapi jika dii teliti secara keseluruhan sebabnya ialah ketika pemerintah diam saat mendengar aspirasi mereka. Amat sangat disayangkan pula, tepat tanggal 5 Oktober 2020 DPR mengesahkannya menjadi Undang-Undang pada rapat paripurna. Palu tanda pengesahan telah diketuk oleh Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin setelah mendapat persetujuan dari semua peserta rapat. (Kompas.com 5/10/20).

Sampai saat ini demo mahasiswa dan buruh terus berlangsung, Hari ini demo Omnibus Law Cipta Kerja kembali digelar. Hari ini ribuan buruh dan mahasiswa kembali berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020. Sebanyak 16 organisasi elemen buruh dan mahasiswa hari ini menggelar demo menolak Omnibus Law UU Ciptaker. Aksi ini juga bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Nining Elitos selaku Ketua Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) menuturkan, tuntutan aksi demo kali ini masih sama dengan sebelumnya, yakni menuntut Presiden Jokowi membatalkan UU Ciptaker dan menerbitkan perppu. (PotensiBisnis.com, Jakarta, 20/10/20).

Pertanyaanya sudah benarkah respon pemerintah atas aksi mahasiswa dan buruh tersebut? Seperti yang kita tau bahwa mahasiswa atau pemuda negeri ini ialah generasi penyambung estapet peradaban di masa depan. Mereka adalah agent of change. Para pemuda memiliki energi besar dalam perubahan, mereka memiliki potensi secara kualitatif dimana para pemuda cendurung lebih kreatif, inovatif, dan memiliki idealisme yang murni. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bung Karno “ Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda , niscaya akan ku guncang dunia”.

Lalu bagaimana Islam memandang dan menghargai kritikan para pemuda ?  Islam ialah agama yang rahmatan lil alamin maka sudah pasti di dalamnya terkandung banyak kemuliaan dan solusi dari masalah yang dihadapi masyarkat dahulu sampai akhir zaman kelak. Oleh sebab itu, Islam memberikan perhatian yang teramat besar kepada kaum muda, di mana perhatian ini diwujudkan dengan pemberian edukasi kepada mereka agar mereka memiliki kepribadian Islam (syakhshiyah islamiyah). Mereka bisa  memadupadankan aqliyah Islamiyah atau pola pikir Islam dengan nafsiyah Islamiyah atau pola sikap Islam.

Mereka memiliki standar berpikir sesuai Islam, dan mengambil sikap sesuai hukum syariat Islam. Inilah yang mendorong terciptanya generasi bertakwa. Dalam kehidupannya di setiap lingkungan akan beramal sesuai dengan perintah Allah Swt. Termasuk saat mereka berupaya mengoreksi kebijakan pemerintah. Maka gerakan para pemuda tidak akan didorong dengan adanya kemungkaran atau kedzaliman yang terjadi melainkan karena ketaatan mereka kepada Allah Swt yaitu melakukan amar makruf nahi mungkar, dan bentuk kepedulian mereka terhadap negara.

Adapun tiga pihak yang bertanggung jawab atas terbentuknya generasi bersyakhshiyah Islamiyah. Pertama, adalah keluarga, peran ayah dan ibu sangatlah berpengaruh, dimana orang tua harus menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada anak-anaknya. Bahwa sesungguhnya kehidupan mereka terikat terhadap aturan Allah Swt dan mereka diciptakan semata-mata hanya untuk beribadah kepada-Nya saja. Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَجِيبُوا۟ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦ وَأَنَّهُۥٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
”Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.” (Q.S. Al-anfal : 24).

Kedua, masyarakat tempat tumbuh dan berkembangnya generasi Islami tersebut. Maka jika masyarakat tersebut menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman salah satunya amar makruf nahi mungkar, generasi muda akan dapat mencontoh langsung hal tersebut. Masyarakat yang seperti ini ada dengan dukungan oleh pemerintah yang mengwujudkan lingkungan yang baik bagi generasi. Maka dengan kepemimpinan Islam dan penerapan islam secara kaffah lah yang dapat melakukannya.

Dua hal yang akan diperhatikan oleh sistem pemerintahan Islam kaffah tersebut yaitu, kebiasaan atau adat istiadat yang berlaku di masyarakat (urf’am), dan pendapat umum yang berkembang di masyarakat (ra’yu’am).

Ketiga, ialah negara yang bertanggung jawab untuk menjalankan sistem pendidikan islam, serta sistem-sistem sosial lainnya yang terkait. Dengan selalu menngedepankan tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri yakni menghaslkan generasi yang berkepribadian islami, yang dibekali ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan, baik itu ilmu agama maupun sains dan teknologi.

Adapun ciri-ciri generasi yang Islami yaitu, faqih fiddin (pejuang agama-Nya), menguasai sainstek dan berkarya, berjiwa pemimpin, memiliki keberanian untuk melawan kedzoliman. Oleh karena itu hendaknya pemerintah membuat kurikulum yang menjadi dasar pendidikan islam dengan bersumber hanya pada akidah Islam seperti materi tauhid, fiqih, tafsir, dan lainnya. Ataupun ide-ide lannya yang bukan sebagai wahyu namun tidak boleh bertentangan dengan akidah Islam yakni ilmu teknologi. Dan menjauhi pemikiran-pemikiran yang dianut oleh Barat seperti sekulerisme, liberalisme, hedonisme dan lainnya.

Maka sudah waktunya untuk kita dan negara ini meninggalkan sistem kufur ini dan berganti mengemban sistem Islam kaffah atau kekhilafahan. Di dalamnya akan diajarkan kepada generasi muda pendidikan yang sesuai dengan kurikulum Islam, serta mengeluarkan UU syariah dan UU administrasi tentang pendidikan sehingga dapat berjalan sesuai tuntunan syariah. Bukan hanya dalam bidang pendidikan namun sistem pemerintah Islam kafah ini akan menjamah dan megurus seluruh aspek kehidupan masyarakat sesuai dengan tuntunan islam semata. Di dalamnya pun terdapat Mahkamah Mazhalim dan Majelis Umat sebagai wadah untuk menampung aspirasi dan kritik masyakat dengan tepat, sehingga masyarakat termasuk mahasiswa diberikan hak untuk memuhasabah penguasa terhadap kedzaliman yang terjadi dengan dilandasi keimanan kepada Allah Swt. Tentulah suasana amar ma'ruf nahyi mungkar tersebut akan tercipta dengan jelas, dan tidak akan menciptakan pemerintahan yang anti kritik atau otoriter.

Jadi, mari saling beramar makruf nahyi mungkar, dan mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru dunia, hingga suatu saat nanti Allah Swt mengizinkan kekhilafahan tegak kembali di muka bumi.

Pertanyaanya, anda mau jadi penonton atau pejuang tegaknya??

Wallahu a'lam bishawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak