Oleh : Sri Susanti
Angka kematian akibat covid di Indonesia terus merangkak naik. Grafik kasus kematian yang menunjukkan peningkatan kasus kematian beberapa kali telah memecahkan rekor, 135 kasus pada 16 September, kemudian 160 kasus pada 22 September.
Berdasarkan data Satgas Covid-19, di Indonesia mencapai 262.022 orang jumlah kumulatif kasus positif virus per Kamis (24/9), atau bertambah 4634 orang dari hari sebelumnya. Menurut laman https://covid19.go.id/peta-sebaran , kasus kematian nasional bertambah 877 orang dalam sepekan, 17-23 September. Hingga akumulasi kasus mencapai 2.560 kasus pada 23 September.
Sumbangan tertinggi berdasarkan data akumulatif berasal dari Provinsi Jawa Timur dengan 3.062 kasus, kemudian DKI Jakarta sebanyak 1.648 kasus, Jawa Tengah 1.359 kasus, Sumatera Utara 410 kasus, Kalimantan Selatan 406 kasus, Sulawesi Selatan 405 kasus, Jawa Barat 355 kasus, disusul Sumatera Selatan 331 kasus, Kalimantan Timur 286 kasus dan Bali 241 kasus. Tambai kasus kematian fluktuatif namun cenderung menunjukkan peningkatan jumlah angka kematian kasus pandemi covid.
Sementara Pemerintah berjanji akan terus berupaya meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19. Juga menekan kasus baru dan kasus kematian akibat pendemi virus tersebut.
Jokowi menyatakan persentase kesembuhan pasien virus Covid-19 di Indonesia mencapai angka 73.25 persen. Seperti yang dilansir laman Okezone.com . Data tersebut mengacu data harian kasus covid-19 pada tanggal 25 September.
"Alhamdulillah per 25 September, angka kesembuhan kita mencapai 196.000 orang dengan tingkat kesembuhan 73.25 persen," ujar Jokowi saat membuka Muktamar IV PP Parmusi Tahun 2020 secara virtual, Sabtu (26/9/2020)
Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus Covid-19 adalah dengan menyiapkan vaksin.
Namun Dicky Budiman, selaku epidemiolog dari Australia mengingatkan pemerintah supaya mengutamakan aspek keamanan dalam menyediakan vaksin Covid-19. Menurutnya, vaksin yang dibuat Sinovac belum melaporkan hasil uji fase III yakni vaksin Modrena Therapeutics, Pfizer dan Universitas Oxford serta Astra Zenecca. Ia pun enggan memberi komentar lebih lanjut mengenai vaksin Sinovac karena belum ada laporan secara jurnal Ilmiah.
Dalam Penanggulangan Pandemi, pada konsep paradigma Islam menyatu pandangan bahwa kesehatan adalah kebutuhan utama publik. Islam juga memberikan seluas-luasnya bagi pemanfaatan sains dan teknologi terkini. Hal ini tampak dari pandangan Islam yang memposisikan ilmu pengetahuan layaknya air kehidupan. Demi terwujudnya dua tujuan pokok penanggulangan Covid dalam waktu buang relatif singkat yaitu secepatnya sehingga setiap orang tercegah dari bahaya infeksi dan mengantarkan pada kematian.
Ada lima prinsip Islam dalam memutus rantai penularan wabah. Diantaranya, penguncian areal wabah (Lockdown syar'i), pengisolasian pasien positif, pengobatan segera hingga sembuh bagi setiap orang yang terinfeksi meski tanpa gejala (asymptomatic), social distancing atau menghindari kerumunan bagi orang yang sehat di areal wabah serta dilakukannya penguatan imunitas (daya tahan) tubuh.
Pelaksanaan kelima prinsip ini secara bersamaan memungkinkan kehidupan di areal wabah berlangsung secara normal. Di waktu yang bersamaan pemutusan rantai penularan berjalan secara efektif. Yaitu secepatnya sehingga setiap orang dapat terhindar dari bahaya infeksi dan keadaan yang mengantarkan pada kematian. Sebab, pelaksanaan kelima prinsip ini menutup rapat semua ruang dan celah bagi terjadinya imported case, imported case local juga penularan atau transmisi lokal.
Sistem kehidupan Islam sendiri adalah unsur pembentuk sistem kesehatan Islam, khususnya sistem ekonomi Islam dan sistem kesehatan Islam yang berperan penting dalam pelaksanaan lima prinsip shahih Islam dalam penanggulangan wabah pandemi Covid-19.
Tags
Opini