Oleh : Ana nafisah
Akhir-akhir ini Istilah good looking menjadi perbincangan hangat yang mewarnai jagad dunia maya. istilah ini kini menjadi sorotan. Pasalnya pada pertemuan webinar bertajuk strategi menangkal radikalisme pada ASN tanggal 2 September 2020, menteri agama menegaskan bahwa paham radikal masuk masjid lewat anak yang good looking. Sebenarnya bagaimana pandangan Islam terkait good looking ini dan apakah pernyataan menteri agama tersebut layak dilontarkan seorang muslim? Lalu bagaimana good looking bagi seorang muslimah?
Good looking adalah hasil keterikatan seorang muslim pada hukum syariat Islam, bukan polesan. Penampilan dan perilaku seorang muslim tidak boleh lepas dari keimanan yang diyakininya. Dan tidak bisa kosong dari keterikatannya dengan syariat Islam. Mengomentari pernyataan menteri agama tentang good looking, Founder Cinta Quran Center, Ustadz Fatih Karim, dalam wawancara di channel yotube tanggal 6 September 2020, menyatakan bagaimana bisa seorang da'i yang berpenampilan bersih dikatakan sebagai seorang yang radikal hanya karena mengajak umat untuk menerapkan syariat Islam secara kaffah serta mengamalkan Alquran?. Hal ini jelas merupakan tuduhan tidak berdasar dan bertentangan dengan keimanan. Hal senada disampaikan pula oleh wakil ketua MPR RI Hidayat Nur wahid. Ia menyayangkan menteri agama kembali membuat pernyataan meresahkan umat. Menggambarkan fobia kepada Hafiz atau penghafal Alquran, anak muda good looking, mampu berbahasa Arab dengan baik, yang disebut sebagai pintu masuknya radikalisme di masjid-masjid. Menurut Hidayat Nurwahid pernyataan seperti ini tidaklah diperlukan di tengah semakin meningkatnya korban covid-19 dan makin banyaknya kasus moral di tengah masyarakat. Seharusnya menteri agama berterima kasih kepada anak-anak muda tersebut. Menyambut positif trend mereka dalam berhijrah mampu berbahasa Arab, terlebih lagi Hafiz Quran dan mau memakmurkan masjid.
Demikian pula good-looking seorang pemuda Muslim dan muslimah bukanlah aksesoris yang dikenakan untuk menarik perhatian orang. Tidak ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu apalagi mengelabui orang lain supaya masuk ke dalam perangkapnya. Jelas hal demikian bukan karakter seorang muslim yang berkepribadian Islam. karena menarik hati siapa saja yang bergaul dengannya, sesungguhnya merupakan wujud dari akhlak Al karimah yang dia miliki, hasil dari penerapan syariat Islam. Dorongannya semata berharap pahala ibadah di sisi Allah bukan hanya meraih keuntungan materi. Ketaatannya pada hukum syariat akan membuatnya berpenampilan khas dan istimewa. Begitulah gambaran penampakan seseorang yang memiliki kepribadian Islam.
Maka seorang muslim dan muslimah, dia akan melakukan perbuatan yang dianggap baik menurut syariat dan akan menjauhkan setiap perilaku buruk yang dilarang syariat. Jadi, baginya ukuran baik dan buruk itu semata standar syariat Islam bukan keinginan hawa nafsu juga bukan hasil kesepakatan manusia.
Muslim dan muslimah yang good looking memiliki karakter sebagai ‘ibadur rahman (hamba dari Yang Maha Pengasih). Menebarkan kebaikan, menunjukkan jalan Islam pada manusia dalam berlomba-lomba meraih ridha Allah SWT. Akhlak dan adab nya mulia. Tentu saja sosok yang demikian sangat tidak layak untuk dicurigai. Maka seorang muslimah tentu harus memiliki good looking yang sesuai dengan syariat Islam secara keseluruhan.
Muslimah good looking sejatinya adalah agent of change yaitu agen pembawa perubahan. Dalam Quran Surat at taubah ayat 71 Allah SWT berfirman: “orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka melakukan Amar ma'ruf nahi mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat serta mentaati Allah dan rasulnya, mereka akan diberi rahmat oleh Allah. sungguh Allah maha perkasa lagi maha bijaksana".[QS Taubah: 71]
Dalam Islam, perempuan diposisikan sebagai perhiasan berharga yang wajib dijaga dan dipelihara. Syariat Islam memberikan peran bagi perempuan di ranah domestik dan juga publik sekaligus. Sebagaimana para shahabiyah. Mereka merupakan ibu rumah tangga sekaligus pendidik bagi masyarakatnya atas Islam. Muslimah adalah agen perubahan dan penyangga peradaban mulia. Mencintai Allah dan rasulullah dengan kecintaan yang mendalam. Hal tersebut mereka refleksikan dalam ketaatan pada risalah Islam yang rasulullah bawa. Mereka patuh dan menghargai suami dengan kepatuhan dan penghormatan yang patut diteladani. Mereka bersabar dengan segala kesulitan hidup mereka.
Maka muslimah yang hidup di era milenial hari ini diharapkan mampu meneladani para shahabiyah dalam mewujudkan perannya sebagai agent of change. Karena sesungguhnya selain diperintahkan oleh syariat Islam untuk memberikan kontribusi kepada umat, maka secara fakta kita memahami realitas umat saat ini khususnya kaum muslimin berada dalam situasi yang sangat memprihatinkan. Kondisi umat Islam saat ini tidak ubahnya seperti masa sebelum Islam. Ada yang menyebutnya sebagai jahiliyah modern. Betapa tidak, saat ini riba telah merajalela di berbagai sendi kehidupan ekonomi, perzinaan dan pergaulan bebas dianggap sebagai hal biasa, menenggak khamar atau minuman keras dianggap hal yang lumrah, kemiskinan menimpa serta perlakuan semena-mena penguasa terhadap rakyatnya. Tindak kriminalitas yang semakin meningkat, bahkan di Indonesia setiap 1 menit 32 detik terjadi 1 tindak kriminal.
Muslimah sesungguhnya adalah pilar peradaban mulia yaitu Islam. Maka siapkanlah dan layakkanlah diri kita menjadi bagian dari perubahan masyarakat yang mulia dengan penerapan syariat Islam secara sempurna. Dan penampilan seorang muslimah adalah penampilan yang sesuai dengan Islam atau good looking yang distandarkan pada kacamata Islam bukan pada kacamata yang lain. So, muslimah must have good looking!