Oleh Alin FM
Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, sering kali perempuan menangisi kewajiban di rumahnya. Tak terkecuali adalah perempuan mulia putri Rasulullah Saw, Fatimah Az-Zahra. Putri Rasulullah Saw menangisi beratnya pekerjaan rumah tangga yang menyita waktu.
Suatu ketika, Rasulullah mendatangi Fatimah. Putrinya itu dalam keadaan menangis sambil menggiling gandum.
Melihat Fatimah yang sedang menangis, Rasulullah mendekatinya, lalu bertanya, "Wahai Fatimah mengapa engkau menangis? Allah tidak menyebabkan matamu menangis. Lalu, Fatimah menceritakan kepada ayahnya perihal sesuatu yang membuatnya menangis. " Wahai ayahku, aku menangis karena kesibukan tugas rumah tangga yang aku kerjakan setiap hari tanpa seorang pun yang membantu."
Kemudian, Rasulullah duduk di samping Fatimah. Lalu, Fatimah melanjutkan ceritanya, "Wahai ayahku, dengan keutamaan yang engkau miliki, tolong katakan pada Ali supaya mau membelikan budak untukku agar dapat membantu menggiling gandum dan mengurusi pekerjaan rumah."
Setelah mendengar cerita tersebut, Nabi SAW berdiri dan mengambil gandum dengan tangannya mengucapkan bismillah. Kemudian, Nabi berkata kepada putrinya sebagai bentuk nasehat dan penyemangat supaya putrinya tidak lagi mengeluh ketika melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Beliau memberikan lima nasihat kepada Fatimah terkait keluhannya.
"Wahai Fatimah, Allah ingin menulis kebaikan untukmu, melebur dosa-dosamu,dan mengangkat derajatmu."
" Wahai Fatimah, tiada istri yang menggiling tepung untuk suami dan anaknya kecuali Allah mencatatkan kebaikan baginya pada setiap biji dari gandum, meleburkan dosanya, dan meninggikan derajat-nya."
"Wahai Fatimah, tiada keringat istri ketika menggiling tepung untuk suaminya kecuali Allah menjadikan jarak baginya dan neraka sejauh tujuh khanadiq."
"Wahai Fatimah, tiada istri ketika memakaikan minyak rambut pada kepala anaknya, menyisir, dan mencuci pakaiannya kecuali Allah mencatatkan baginya senilai pahala orang yang memberi makan seribu orang lapar dan ditambah dengan pahalanya orang yang memberi pakaian pada seribu orang telanjang."
"Wahai Fatimah, ketika seorang istri mengandung janin di perutnya, malaikat memintakan ampun untuknya, Allah menulis 15 ribu kebaikan baginya, ketika datang rasa sakit melahirkan, Allah Ta'ala menulis pahala baginya senilai pahala mujahidin, dan ketika seorang bayi telah lahir darinya maka Allah mengeluarkan berbagai macam dosa darinya hingga dia bersih kembali sebagaimana hari ketika dia dilahirkan oleh ibunya. (Dalam Kitab Uqudullujain Karya Imam Nawawi Al-Bantan)
Rasulullah Saw menasehati putri kesayangannya dengan penuh ketulusan. Mengajarkan Fatimah Az-Zahra agar senang mengemban amanah sebagai istri dan Ummu warabatul bait. Ada balasan yang luar biasa jika menjalaninya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Beratnya pekerjaan rumah tangga hanya untuk melebur dosa-dosa dan mengangkat derajat bagi para perempuan.
Semoga kita sebagai perempuan yang mencintai Rasulullah Saw bisa mengambil pelajaran dari tangisan Fatimah putri Rasulullah Saw.