Rosululullah Sebagai Suri Tauladan Bukan Selainnya




Oleh. Nurani Prasetyawati,S.Si

Sebagai seorang ibu rasanya miris melihat maraknya budaya K-pop dan K-drama yang menjangkiti hobi tidak hanya remaja melainkan ibu-ibu di Indonesia.  Tak pelak budaya ala korea ini banyak menjadi contoh dan ditiru oleh generasi saat ini.

Terlebih lagi saat peringatan 100 tahun kedatangan warga Korea ke Indonesia dalam sambutan secara virtual pada ahad (20/9) lalu, petinggi negeri ini menjadikan maraknya budaya ala korea tersebut  sebagai harapan untuk menginspirasi kreatifitas anak muda Indonesia dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia keluar negeri.

Seolah senada dengan hal tersebut, di lain pihak  Menteri Agama memaparkan tentang generasi yang diframingkan radikal ala mereka, dimana katanya paham radikal masuk adalah melalui orang yang berpenampilan baik atau good looking dan memiliki kemampuan agama yang bagus. Si anak 'good looking' ini, kata Fachrul, jika sudah mendapat simpati masyarakat bisa menyebarluaskan paham radikal.

"Cara masuk mereka gampang, pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arab bagus, hafiz, mulai masuk, ikut-ikut jadi imam, lama-orang orang situ bersimpati, diangkat jadi pengurus masjid. Kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide yang tadi kita takutkan," ucapnya (detikNews, 7/9/2020).

Sungguh terbalik, budaya asing yang jelas merusak, hedonis, memamerkan pergaulan bebas kaula muda, mempertontonkan aurat, lekuk tubuh dan sekuler akut diharapkan menjadi inspirasi anak negeri, sedangkan generasi yang berpenampilan baik,hafidz quran, sering ke masjid malah ditakutkan dan di framing buruk.  Ada apa sebenarnya?

Negara yang dengan mayoritas terbesar adalah muslim, sudah menjadi kewajaran jika panutannya adalah Rosulullah.   Rosulullah  sebagai suri tauladan.

  
Rosulullah membawa risalah islam sebagai pedoman hidup.  Sudah sepatutnya kaum muslim mentauladani semua yang diajarkan Rosul, bukan selainnya.  Bukankah setiap umat muslim ingin diakui sebagai umatnya nabi Muhammad.  

Kalau K-pop dijadikan inspirasi, sedangkan muslim yang mau mengikuti tauladan Rosul di anggap  ancaman, mau dibawa kemana generasi ini?

Rosulullah bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Artinya: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”.
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Wallahu a'lam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak