Resesi & Depresi



Oleh; Lilis Lina Nastuti
Aktivis Literasi Islam


Akhir- akhir ini istilah resesi sering terdengar plus diperbincangkan.

Apa itu resesi? 
benarkah resesi itu akan terjadi? 

Resesi adalah: pelemahan ekonomi selama dua kuartal berturut turut  dalam  satu tahun. 

Dan, menurut penulis yang disebut resesi adalah melemahnya daya beli terhadap barang  karena tidak memiliki uang.
akibat pengangguran secara individu, juga sangat besar akibat Sistem ekonomi Kapitalis  dipraktekkan, hingga resesi dunia benar-benar terjadi, baik di negara adidaya seperti Amerika maupun negara lain, sama saja mengalami resesi   termasuk negara Indonesia tercinta. 

Dan, resesi kali ini paling berat dibanding resesi - resesi yang sudah terjadi pada tahun - tahun sebelumnya. 

Misal, resesi terakhir pada tahun 1998, tepatnya bulan mei 1998 / 22 tahun yang lalu, tak seberat dan sehebat tahun 2020 ini. 

Ya, perlu diketahui sebelum Covid  19 pun riak - riak resesi makin memuncak, hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya angka  pengangguran, baik terkena  PHK, bisnis bangkrut, hingga berdampak buruk & kesulitan dalam menjalankan roda ekonomi. 

Salahnya resesi ini dituding akibat Covid19
Padahal jauh sebelum Covid  19 pun kondisi carut marut ekonomi sudah terasa dan penyebab utamanya adalah diterapkannya Sistem ekonomi kapitalis.

Perlu diketahui, ekonomi kapitalis kecacatannya sangat kentara terasa. 

Kenapa?

Karena kekayaan hanya berpusat di segelintir orang yang memiliki modal besar, juga menguasai SDA. 

Begitupun dalam hal modal,  diawali dari pinjaman via Bank, ber basis riba. 

Banyaknya lahan bisnis dan pelaku bisnis yang kerjasama  dengan Bank. Modal yang didapat  hasil dari pinjaman  Bank yang mengandung riba, 
Inilah faktor penyebab resesi. 

Juga jenis  bisnis yang tidak riil seperti jual beli saham, obligasi dan surat berharga lainnya, yang dilakukan penguasa/ negara, akhirnya terjadilah resesi. 

Bagaimana kita menyikapi resesi ini? 

Sangat pariativ tergantung keimanan yang dimiliki tiap orang.
Yakni ;
Ada yang  terima apa adanya, ah terimalah apa adanya ...! 
Terima saja  yang terjadi terjadilah. 

Ada pula  orang kuat iman yang  melipatgandakan usaha maksimal do'a Ikhtiar dan berusaha sekuat tenaga, dalam arti  usaha apa saja, yang penting jenis usahanya halal.
Kalaupun berdagang zat yang diperjualbelikan pun halal. 

Ada juga yang serba sulit, mau usaha? sulit...!kendala modal, tak miliki skill/ keahlian hidup , dan lain lain. Akhirnya? "depresi". Depresi ini yang harus dihindari, 

Depresi, tekanan jiwa, tekanan mental yang terjadi berhari hari sampai berpekan, bahkan berbulan - bulan, tentu khawatir  tak teratasi dengan baik
Jika tak tau bagaimana jalan  keluar dari resesi? 

Ya, resesi dan depresi memang sebuah masalah yang  saling berkaitan, dan menjadi perkara yang sangat menakutkan, jika kita salah menyikapi. 

Agar resesi &  depresi ini tidak menimpa kita? 
Maka, sebagai muslim  diwajibkan  taat Syariat. 

Dan, tuntunan Rasulullah Saw  pun dalam hal ini bisa menjadi solusi. Yakni:
mencari nafkah ala Rasululloh Saw. hendaknya  dijadikan contoh terbaik bagi kita. 

Salah satu yang Rasulullah Saw, contohkan adalah berdagang, atau bisnis dengan jenis barang riil nyata.

Dalam berbisnis beliau selalu mengutamakan adab bisnis, seperti jujur & amanah. 

Rasulullah Saw pun menganjurkan kepada umatnya agar mencari nafkah itu hendaklah yang dihasilkan dengan tangannya  sendiri, saat ini identik dengan wirausaha, berkarya sendiri, mandiri dengan memaksimalkan  modal & potensi apa saja yang kita miliki,

Dan yang terpenting...?tidak meminjam ke Bank, karena jelas - jelas keharamannya. 

Lalu, usahakan tidak  bersandar kepada makhluk,  saat resesi menghimpit, tapi...perbanyak istighfar minta  ampunan kepada Alloh, minta kekuatan kepada Alloh agar terjamin rezeki dari sang pemilik rezeki. 

Ingat, Alloh lah tempat meminta segala sesuatu, Alloh lah pusat pelindung, jadikan Alloh tempat meminta segala hal. 

Dengan demikian semoga saat resesi terjadi, kita masih survive, dan bisa menjalani hidup ini tetap istiqamah dalam ketaatan terhadap  Syariat. 

Saat kita mengimani semua takdir, yakni takdir mengalami resesi, tapi sadari dan yakini lah, bahwa meskipun resesi tetap ada Alloh yang menjamin rezeki selama kita meminta dan mentaati hukum Alloh. 

Karena, bagi Alloh sangat mudah untuk memberikan rezeki kepada siapa saja yang Alloh kehendaki.

Ingat firman Alloh siapa saja yang beriman dan bertakwa, yakin dijamin oleh Alloh, yakni akan diberi kemudahan dari arah yang tak disangka- sangka. (At thalaq : 3) 

inilah yang akan menghindarkan diri kita dari resesi &  depresi. 

Akhirnya, semoga resesi tak menjadikan depresi, kalau Islam dijadikan solusi. 

Hanya Islam satu- satunya yang mengeluarkan umat manusia dari kegelapan menuju cahaya. 

Begitupun yang terasa saat ini, umat dalam kondisi kegelapan karena Sistem Kapitalis yang menghunjam dalam tatanan penguasa global dunia, semua umat mengalami resesi. 

Semoga dengan resesi ini kita tersadarkan untuk kembali kepada Syariat Islam, dan yakin sebentar lagi akan kita rasakan perubahan- perubahan itu, jika kita ikut berjuang bersama dalam menegakan Khilafah. 

Karena hanya dengan Khilafah semua masalah bisa tuntas. termasuk resesi & depresi. 

Ingat sejarah mencatat dunia bisa sejahtera selama 13 abad lamanya, hanya dalam Daulah Khilafah bukan yang lain. 

Karena Daulah Khilafah
sangat menjamin kesejahteraan rakyat baik  Muslim maupun non. Muslim.

Nah, mau keluar dari  resesi? 
Agar tidak depresi? 

Satu kuncinya hanya dengan "Khilafah.

Sekali lagi hanya dengan Khilafah maka yakin kita terhindar dari:


RESESI & DEPRESI. 


Wallaahu A'lam.


Majalaya;
05 September 2020
06 : 04 WIB.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak