Oleh : Yuni Nisawati
Pemerintah terus menggencarkan opini-opini untuk menyerang umat Islam. Berbagai cara pemerintah lakukan untuk menyudutkan umat Islam.
Baru-baru ini Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengucapkan bahwa radikal masuk melalui orang berpenampilan menarik atau good looking, memiliki kemampuan agama yang baik dan hafal Al-quran (Hafidz). Tidak hanya itu, Fachrul juga kerap menyudutkan umat Islam sejak menjabat sebagai Menag. Inilah yang membuat MUI meminta Fachrul menarik ucapannya yang berupa tuduhan yang tidak mendasar agar tidak menyakiti umat Islam. Selain itu, MUI juga mempertanyakan pemahaman Menag Fachrul Razi tentang isu-isu radikal. (m.detiknews.com/04/09/2020)
Tidak hanya menyudutkan melalui opini yang tidak mendasar. Menag juga mulai menyertifikasi 8.200 orang penceramah ditahap awal yang dimulai pada bulan ini. Fachrul mengklaim, program tersebut bekerja sama dengan berbagai pihak. Beberapa diantaranya adalah majelis keagamaan, ormas keagamaan, Badan National Penanggulangan Terorisme (BNPT). Fachrul juga mengatakan "Mudah-mudahan dengan itu bisa mengeliminasi penyebaran (pemahaman radikal) (m.cnnindonesia.com/03/09/2020).
Tidak hanya dikalangan penceramah, Menag memberangus radikalisme dari semua lini. Fachrul meminta seluruh kementrian, dan lembega pemerintahan untuk tidak menerima peserta yang memiliki pemikiran dan ide mendukung paham khilafah sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ia juga meminta agar masyarakat yang mendukung ide khilafah untuk tak perlu ikut bergabung sebagai calon pegawai negeri sipil (PNS). (m.cnnindonesia.com/02/09/2020)
Isu dan opini-opini Radikalisme sudah lama pemerintah hembuskan ditengah-tengah masyarakat untuk menyudutkan umat islam. Radikalisme selalu diopinikan dengan hal buruk yang harus diberangus. Khususnya, hal tersebut ditujukan kepada umat Islam yang paham islam kaffah. Ketika masyarakat semakin sadar bahwa khilafah adalah sistem yang benar, sistem yang akan melindungi dan menyejahterakan rakyat. Maka segala kebusukan dan kebobrokan sistem yang melenggangkan kekuasaan mereka akan runtuh. Karena itulah mereka membuat opini-opini buruk tentang khilafah yang diartikan radikal untuk menghalangi tegaknya sistem Islam ini.
Tuduhan tentang khilafah yang dianggap sebagai pemikiran radikal, sesungguhnya hanyalah opini yang tidak berdasar. Karena sesungguhnya jika kita mau mempelajari apa itu khilafah, sesungguhnya khilafah adalah sistem yang sempurna yang diturunkan Allah untuk seluruh makhlukNya. Sistem yang mampu manjaga dan melindungi, sistem yang mampu menyejahterakan, sistem yang mampu memberangus kedzoliman dan kejahatan. Karena kesempurnaan sistem khilafah inilah mereka-mereka yang haus kekuasaan mati-matian menghalangi sistem ini bangkit dan tegak kembali.
Namun demikian, kita harus tetap mempelajari dan meyakini bawasannya khilafah adalah sistem sempurna yang harus kita tegakkan.
"Barangsiapa yang mati sedangkan di lehernya tidak ada baiat (kepada seorang imam/khalifah), mama matin ya adalah mati jahiliyah" (HR Muslim, no 1851)
Allahu'akbar