Oleh : Tri Silvia, SEI*
.
Peristiwa penghinaan terhadap Islam nyatanya bukan hanya terjadi di Eropa, namun juga terjadi di negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Walaupun dalam kapasitas yang tidak seekstrim yang terjadi di negara barat sana, namun peristiwa penghinaan tersebut benar terjadi dan mengundang berbagai kecaman dari umat muslim yang berdomisili di kawasan tersebut. Salah satunya di Indonesia. Lalu sebenarnya, apa yang terjadi? Kenapa peristiwa penghinaan ini terus-menerus ada?
.
Dengan melihat pada peristiwa pembakaran kitab suci Alquran di Swedia dan Norwegia, pun pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW di Prancis. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, diantaranya:
.
1. Dunia saat ini berada di bawah sistem Kapitalisme. Dengan slogannya yang senantiasa mengagung-agungkan kebebasan, tidak ada batasan yang menjadi garis tengah antara benar atau salah. Semua bisa menjadi benar saat berpegang pada prinsip kebebasan. Bebas beragama, bebas bersuara, bebas mengemukakan pendapat dan bebas untuk bertindak. HAM yang dimuliakan nyatanya memiliki dua mata pisau, dia bisa memilih mana yang perlu dibela dan mana yang tidak. Penggunaannya bisa menjadi boomerang bagi pihak-pihak yang ada di sekitarnya.
Selain itu, HAM juga biasa digunakan sebagai alat bagi segelintir orang untuk mendapatkan kekuasaan. Alhasil, inilah yang terjadi. Berbagai kerusuhan pun muncul sebagai respon dari pelecehan yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam tadi. Sistem ini hanya menghasilkan kerusakan demi kerusakan, sehingga tidak layak untuk diambil sebagai sistem hidup.
.
2. Kebencian dari musuh-musuh Islam. Allah secara nyata telah mengabarkan hal tersebut dalam Al-Qur'an :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (QS. Ali Imran : 118)
.
Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah telah memperingatkan kaum muslimin atas kebencian yang ada dalam diri musuh-musuh Islam. Mereka terus saja menunjukkan kebencian yang ada di dalam hatinya, baik secara lisan, tulisan ataupun tindakan. Sebagaimana yang terjadi di belahan bumi Eropa sana.
.
3. Pesatnya pertumbuhan kaum muslimin di Eropa. Sebagaimana data yang telah dikumpulkan, didapatkan bahwa kaum muslimin Eropa mengalami pelonjakan populasi.
.
Pada tahun 2017, Pew Research Centre yang berpusat di Washington, Amerika Serikat dalam laporan yang bertajuk Europe’s Growing Muslim Population. Laporan tersebut berisi tentang jumlah populasi muslim di wilayah Eropa, dan prediksi perkembangannya di 2050.
.
Disebutkan bahwa muslim menghasilkan 4,9 persen populasi Eropa pada 2016, dengan sekitar 25,8 juta orang di 30 negara, naik dari 19,5 juta orang pada tahun 2010. Selain itu, mereka pun memprediksi bahwa total populasi muslim di Eropa akan meningkat hingga tiga kali lipat di 2050.
.
Hal tersebut pun sedikit terbukti dengan jumlah populasi muslim saat ini, disampaikan pada Juli 2020 bahwa jumlah penganut agama Islam di Prancis mencapai tujuh juta jiwa. Dengan jumlah tersebut, Prancis menjadi negara dengan pemeluk Islam terbesar di Eropa. Menyusul kemudian negara Jerman sekitar empat juta jiwa dan Inggris sekitar tiga juta jiwa.
.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa kaum muslimin di belahan dunia sana sedang mengalami peningkatan yang tajam. Dan hal itulah yang bisa jadi menjadi faktor pendorong pula bagi para pembenci Islam untuk melancarkan aksinya, menebarkan Islamofobia di tengah-tengah mereka.
.
4. Gencarnya opini tentang kebangkitan Islam. Sejalan dengan semakin rusaknya tatanan kehidupan saat ini, banyak masyarakat yang akhirnya sadar bahwa ada yang salah dari sistem kehidupan yang tengah dijalankan. Alhasil, banyak masyarakat yang berusaha untuk melakukan berbagai macam pencarian, terkait dengan prinsip ketuhanan maupun prinsip pengaturan kehidupan.
.
Dari berbagai pencarian itupun banyak yang akhirnya menemukan Islam sebagai solusi utama. Mereka melihat Islam sebagai solusi ketuhanan mereka. Islam pun menjadi solusi mereka dalam bermuamalah. Pun terkait dengan sistem Pemerintahan. Nyatanya opini akan Khilafah telah membumi, hampir semua orang faham tentang istilah tersebut dan meyakini bahwa Khilafah akan kembali tegak di muka bumi. Membawa kejayaan dan kebangkitan bagi umat muslim seluruh dunia, tak hanya di Indonesia, melainkan juga Eropa dan belahan bumi Afrika.
.
Inilah yang kemudian menjadi faktor lain begitu derasnya penghinaan dan penghancuran opini tentang Islam dan kaum muslimin. Mereka tidak ingin Islam muncul kembali sebagai sebuah peradaban. Mereka tidak ingin tatanan mereka hancur sebab keberadaan Islam yang telah diprediksi akan mendominasi sejak jauh-jauh hari.
.
Semoga Allah segerakan kebangkitan Islam dan kaum muslimin, sebagaimana yang telah disampaikan melalui lisan Rasulullah Saw. Sungguh hanya dengan kemunculan Daulah Khilafah Islamiyah lah, segala bentuk penghinaan dan pelecehan atas Islam dan para pengikutnya menghilang.
.
Wallahu A'lam bis Shawwab
*(Pengamat Kebijakan Publik)
Ilustrasi domonic.latestio.com
Tags
Opini