Oleh : Inge Oktavia Nordiani
(Praktisi Pendidikan)
Gelap,
aku hanyalah seorang yang ringkik
Mengapa dihadapkan pada aroma tengik
Yang harus kuhirup hingga pucatku naik
Sampai pun diri ini tercekik
Gelap,
Pada siapa lagi ku harus menyapa
Pada siapa lagi ku harus menimba
Bila yang pasti didepanku adalah fakta
Bila yang terang didepanku adalah data
Gelap,
Bila hidup ternyata sedangkal itu
Makan, minum tidur terus begitu
Baiknya ku memilih rahim ibu yg melindungiku setiap waktu
Hingga ku tak merasa terus terganggu
Gelap,
Apa yang kini terjadi
Banyak manusia hilang kendali
Lupa aturan buatan sang rabbul Izzati
Mendewakan akal dan nafsu minus naluri
Gelap,
Bilakah sinar menerang
Pada ujung penghabisan siang
Saat manusia berlalu lalang
Mendamba hasrat yang mengambang
Tags
Puisi