Antara Corona dan Ekonomi, Mana yang Diutamakan?




Oleh: Rany ( Enterpreneur )

Rencana Pemerintah DKI Jakarta untuk kembali memperketat PSBB nyatanya menuai beberapa kritik. Menteri Sosial Julairi P. Batubara mengungkapkan jika PSBB DKI Jakarta kembali di perketat maka munculnya kelompok masyarakat yang terdampak akan semakin luas. Hal ini akan mengakibatkan kebutuhan akan bantuan sosial akan semakin banyak jua. (news.detik.com)

Tidak hanya Menteri Sosial, Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto agar kebijakan yang ditempuh tidak berlebihan. Airlangga juga menyebutkan jika pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan PSBB kembali diperketat berdampak negatif pada pasar modal dan pasar uang. Laju IHSG sempat turun. (news.detik.com)

Dari kalangan pengusaha juga bersuara. Orang terkaya Budi Hartono pun angkat bicara. Konglomerat pemilik Djarum group dan BCA itu pun menolak langkah Gubernur DKI Jakarta. Ia bahkan mengirim surat kepada Presiden Jokowi. Menurutnya, masyarakat lebih takut kehilangan pekerjaan dibandingkan dengan penyebaran virus Corona ini. Budi Hartono merujuk pada hasil survei dari Vox Populi, CPCS dan Indobarometer. (m.solopos.com)

Alasan dari Gubernur DKI Jakarta sendiri dalam memberlakukan PSBB yang kembali diperketat dikarenakan melonjak kasus pasien yang positif setiap harinya. Ditambah lagi kapasitas rumah sakit yang semakin terbatas dalam menampung jumlah pasien yang semakin membludak. Jadi kalau sudah seperti ini mana yang harus lebih diutamakan, PSBB atau roda ekonomi? Adakah solusi untuk keduanya?

Islam selalu menunjukkan keunggulannya dengan sempurna. Islam mengatur semua hal dan memberikan solusi atas segala persoalan. Jauh sebelum masa modern saat ini, Islam terlebih dahulu memberlakukan karantina wilayah untuk menghentikan penularan wabah. Dipisahkannya antara si sehat dan si sakit tentu akan menjadi solusi bagi pandemi saat ini dan perekonomian. Pemerintah akan fokus pada penyembuhan pasien sedangkan roda ekonomi tetap bisa berjalan dengan baik karena masyarakat yang sehat masih bisa beraktivitas. Tentu saja hal ini bisa terlaksana jika ada peran negara untuk menerapkannya. Para penguasa Muslim pada masa lalu, seperti Rasulullah saw. dan Khalifah Umar bin al-Khaththab ra., sebagaimana riwayat di atas, telah mencontohkan bagaimana seharusnya penguasa bertanggung jawab atas segala persoalan yang mendera rakyatnya, di antaranya dalam menghadapi wabah penyakit menular. Wallahu 'alam bishawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak