Oleh: Sri Yana
Akhir-akhir ini kasus penderita covid-19 semakin melaju naik. Sehingga DKI Jakarta akan menetapkan larangan isolasi mandiri. Sebagaimana diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya masih menggodok regulasi larangan isolasi mandiri.(m.akurat.co, 4/9/2020)
Namun Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Mohamad Taufik, tak setuju dengan rencana Anies untuk menerapkan isolasi komunal. Alasannya akan menambah beban fasilitas kesehatan. Sampai akhir Agustus 2020 saja, 70 persen tempat tidur isolasi dan ruang ICU di rumah sakit rujukan Covid-19 Jakarta sudah terisi. (fokus.tempo.co, 5/9/2020)
Rencana pemerintah DKI mengarantina semua warga positif covid, dianggap opsi buruk karena menabrak realita kegagalan pemerintah menyiapkan tenaga medis, anggaran, dan fasilitas kesehatan. Faktanya banyak dokter-dokter dan tenaga medis yang meninggal. Apalagi jika benar-benar diberlakukan Isolasi pemerintah, pasti akan menyebabkan kelelahannya tenaga medis. Karena memang kelambanan karantina menyebabkan korban sulit terdeteksi.
Padahal secara logis inilah pilihan terbaik yang semestinya diambil sejak awal utk menghentikan sebaran virus. Karantina pembawa virus dan area tertentu yang menjadi sumber sebaran inilah yg direkomendasikan Islam, bukan lockdown total (blanket lock down).
Sebenarnya karantina wilayah sudah dicontohkan pada masa khalifah Umar bin Khattab ketika terjadi wabah. Namun pemerintah saat ini, yang masih memperhitungkan untung rugi, justru menambah parah perekenomian hingga diambang jurang resesi. Sehingga saat ini perekenomian yang sedang carut marut menyebabkan kebimbangan bagi masyarakat. Yang akhirnya pemerintah mengambil jalan tengah dengan memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang terus diperpanjang. Oleh karenanya karantina komunal yang akan diberlakukan merupakan cara yang kurang efektif.
Hanya dengan Islamlah solusi yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Karena dengan sistem Islam ini negara benar-benar wajib menyediakan semua fasilitas dan sarana yang diwujudkan dengan sumber anggaran yang ditetapkan syara dan kebolehan menarik dana masyarakat mampu untuk menopang kekurangannya.
Waallahu a'lam bish shawab
Ilustrasi Rawpixel
Tags
Opini