Ada Apa dengan "Good Looking"?



Oleh : Nurul Rachmadhani 

Pernyataan menteri agama, Fachrul Razi tentang paham radikalisme menjadi kontroversi. Bagaimana tidak, Fachrul menyatakan bahwa radikalisme telah masuk ke masjid-masjid melalui anak muda yang menguasai bahasa Arab dan good looking. Tentu saja pernyataan ini langsung ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia , Fahri Hamzah. Fahri menilai, Fachrul Razi memiliki masalah dengan pengetahuannya tentang sosial masyarakat Islam di Indonesia secara modern, di mana saat ini merupakan zamannya orang keren dan good looking. (wartakotalive.com)

Tak lama berselang, pernyataan yang membuat kontroversi ini pun langsung diklarifikasi oleh Kemenag. Kementerian Agama menjelaskan maksud pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi yang menyebut anak good looking merupakan salah satu pola yang dilakukan dalam menyebarkan bibit-bibit radikalisme ke rumah ibadah.

Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, Menteri Agama Fachrul Razi memberikan ilustrasi terkait pernyataannya tersebut.

"Statement Menag tidak sedang menuduh siapapun. Menag hanya mengilustrasikan tentang pentingnya memagari agar ASN yang dipercaya mengelola rumah ibadah tidak memiliki pandangan keagamaan ekstrem bahkan radikal yang bertentangan dengan prinsip kebangsaan," jelas Kamaruddin melalui keterangan tertulis, (Jumat, 4/9/'20). (Kompas.TV) 

Sayangnya, apa yang dikatakan sudah tidak bisa ditarik kembali. Pernyataan mengenai bagaimana paham radikalisme itu hadir dan dibawa oleh mereka yang taat agama membuat masyarakat tak sepaham dengan pernyataan tersebut. Walaupun klarifikasi telah disampaikan, namun tetap saja, pandangan terhadap siapa saja bagi mereka yang taat pada Islam yang benar harus berhati-hati. Dituding bahwa mereka dapat menyebarkan paham radikalisme yang akan merusak persatuan bangsa. 

Tentu saja hal demikian adalah tudingan yang salah besar. Ini adalah bagian dari penggiringan opini agar umat tidak menjalankan kayakinan agamanya sesuai dengan Alquran dan sunnah. Ini adalah salah satu cara musuh Islam agar Islam tidak bangkit. Mereka sengaja membuat pengertian tentang paham radikalisme yang menyesatkan dan membahayakan. 

Islam itu sendiri adalah sebuah agama yang sempurna. Bukan hanya mengatur masalah ibadah ritual saja, tetapi juga mengatur segala aspek kehidupan. Maka salah ketika ada orang yang terlihat baik dalam agamanya malah dicap sebagai orang yang memiliki paham radikal. Padahal mereka yang terlihat good looking adalah mereka yang mencoba taat, sudah paham bagaimana seharusnya menerapkan Islam secara sempurna. 

Maka, seharusnya ketika ada orang yang  good looking, bukan dituding, tapi bersyukur itu tandanya mereka adalah generasi bangsa yang akan membawa bangsa ini menuju perubahan. Menjadikan bangsa yang Islami, sehingga umat menyadari bahwa Islam adalah satu-satunya solusi di setiap permasalahan yang terjadi. 


Wallahu a'lam bishshawab 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak