Oleh : Watik Handayani
Sebuah kata merdeka digaungkan oleh masyarakat Indonesia. Pada bulan Agustus diprokramasikan oleh Bung Karno pada tahun 1945. Bahwa Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda.Sehingga demokrasi kapitalis menjadi pedoman ke pemerintahan.
Sebenarnya kemerdekaan itu belum sempurna. Karena masih banyak maksiat dan ketidak nyamanan dalam kehidupan.
Kebebasan beragama dan kebebasan berprilaku. Membuat orang tidak menyakini adanya Tuhan. Maka banyak juga orang seenaknya pindah agama bahkan tidak percaya adanya Tuhan (atheis). Padahal sejatinya manusia itu butuh penghambaan. Karena mereka mengagungkan sesuatu yang mereka rasa kagumi. Kesalahan di sini mereka tidak mau berpikir bahwa di balik kesuksesan mereka ada yang maha hebat yaitu Allah SWT. Memberikan pengasihnya yaitu serba kecukupan. Tapi manusia itu sombongnya tidak percaya adanya. Sehingga merasa itu miliknya tidak akan habis hingga surga dibayar dengan harta. Padahal harta hanya bisa dinikmati di dunia.
Bagaimana menyikapi Kemerdekaan yang benar jauh dari kemaksiatan dan penjajahan asing dari fisik maupun pemikiran. Saat ini bebas beragama tapi itu dibatasi. Masih banyak khusus nya islam yang di kriminalisasi. Bebas berpendapat tapi pemerintah anti kritik bahkan korupsi menjadi jalan pekerjaan. Terus seharusnya apa yang dapat kita lakukan.
Read, bacalah kisah sejarah yang benar dari sumber Ulama yang lurus . Bukan karena berbayar atau pencitraan. Sejarah Islam dikaburkan bahkan agama sendiri dibencinya. Padahal mereka belum belajar islam yang benar. Karena islam itu cahaya, harus percaya hanya islam lah solusi semua masalah kehidupan.
Motivation, setelah baca yang benar cari energi positif supaya bisa termotivasi. Sehingga memiliki semangat untuk bangkit menjadi garda terdepan pembela negara. Bukan ikut ikutan merdeka tapi tak tau arti sebenarnya. Merdeka itu kita bebas dari beban dari penjajahan. Sedangkan kita terlenakan dengan kemaksiatan bagaimana bebas. Hidup tak nyaman banyak umat muslim teraniaya. Kita tidak sadar bahwa tanah kita di ambil oleh Asing Aseng. Tanpa sadar kita pribumi air dan gas beli. Tempat tinggal numpang tak ada milik.
Action, saatnya kita berubah dalam berfikir. Supaya kita dapat berfikir cemerlang. Berfikir positif terhadap saudara bukan asal punya uang banyak . Ternyata itu penjajah yang membuat kita terlena dan terusir perlahan tapi pasti. Beraksi lebih peduli pada saudara muslim karena kita satu akidah. Surga akan tampak jika kita bersatu. Jangan mau terpecah belah karena harta yang tak seberapa. Padahal surga itu sangat luas dan abadi bisa kita nikmati. Selalu ingat bahwa dunia fana hanya persinggahan.
Berfikir cemerlang, ikuti pelajaran yang benar. Tapi sulit, nah itu kebenaran sulit dilakukan. Maka butuh perjuangan untuk menggapainya. Harus dengan sabar dan ikhlas menuntut ilmu yang benar. Ikuti petunjuk Allah menjalani perintah dan larangan nya. Karena dari situ kita bisa belajar mengambil hikmah nya. Bahwa hidup butuh aturan dan hukum Allah yang terbaik. Bukan hukum buatan manusia yang menyebabkan ketidak adilan sehingga dapat diperjual belikan dengan murah demi isi perut.
Hanyalah Allah tempat kita bergantung. Membuat kita tenang dalam menjalani aktivitas. Pasrah lillahita'ala bahwa aturan nya harus dijalankan dengan benar. Karena menurut kita baik belum tentu menurut Allah baik. Jalani apa yang menjadi petunjuk Allah hanya dengan kemerdekaan yang hakiki manusia akan dimanusiakan. Tidak seperti sekarang manusia seperti barang yang tak ada harganya. Mudah sekali membunuh yang tidak suka demi menguasai harta bumi.
Di sistem islam hanya dapat diterapkan setelah tegaknya Khilafah. Berjuang demi kemerdekaan manusia bebas dari penghambaan makhluk. Sehingga aman sejahtera hidup harmonis saling menolong, menyanyangi dan mengasihi sesama umat hidup toleransi tanpa membedakan, suku, bahasa, ras dan lainnya. Itulah kemerdekaan lakumdinukumwaliadin. Semua akan segera tercapai jika umat bersatu menyongsong persatuan kemerdekaan dengan damai.
Tags
Opini