Oleh : Sri Ayu SM.
Semakin dihalangi maka semakin dikenal karena khilafah itu pasti dan itu janji Allah Swt. "Ditengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu ia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yg zhalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya kemudian akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali khilafah yang mengikuti manhaj kenabian". (HR. Ahmat dalam Musnad-nya (no. 18430), Abu Dawud al-Thayalisi dalam Musnad-nya (no. 439); Al-Bazzar dalam sunah-nya (no.2796)). Hadis ini jelas menjadi salah satu pegangan bahwa akan kembali nanti khilafah ala minhaji nubuwah.
Hadis diatas jelas karena Rasulullah Saw. telah mengabarkan kepada kita bahwa akan datang kembali khilafah ala minhajinnubuwwah. Mereka yang berupaya menghalangi bangkitnya khilafah seperti menghalangi terbitnya sang fajat, dan itu sebuah perkara yang sia-sia karena semakin ditentang maka khilafah semakin eksis.
Khilafah semakin diperbincangkan bukan hanya dunia maya bahkan tersebar hampir di dunia nyata di seluruh penjuru dunia. Walaupun rezim berusaha menghalang-halangi penayangan film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara namun ternyata justru memicu rasa penasaran khalayak.
Film Jejak Khilafah di Nusantara diluncurkan pada Minggu (2/08/2020) lalu, dibuat oleh Nicko Pandawa dan komunitas JKDN dan diputar perdana pada kamis 20 Agustus 2020 kemarin. Namun film tersebut diblok beberapa kali ditengah pemutaran film. Akun Instagram @Jejakkhilafahdinusantara mengunggah pengumuman tersebut. Akun tersebut mengunggah tampilan layar saat film diblokir.
"Video tidak tersedia. Konten ini tidak tersedia di domain negara ini karena ada keluhan hukum dari pemerintah". Demikian isi pemblokiran film seperti dilansir dari Suara.com, Jumat 21 agustus 2020.( GALAMEDIANEWS. Com).
Film ini tetap ditayangkan dengan jumlah yang sudah menonton sebanyak 278.372 kali hingga jumat 21 agustus 2020, terkini.id.
Protes pun dilakukan oleh salah satu wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain. "Dengan ini saya meminta jawaban resmi dari pak @jokowi sebagai Presiden RI, yaitu Ma'ruf Amin dan pak @mohammahjudmd:"Apa alasan keluhan pemerintah atas video Jejak Khilafah sebagai sejarah?" Apakah ada hukum negara yang dilanggar? NKRI negara hukum, tidak boleh sewenang-wenang. Terkini.id (20 agustus 2020).
Film dokumenter ini menceritakan kembali gemana hubungan Islam dengan nusantara yang selama ini tidak kita ketahui tapi malah rezim berusaha menghilangkan ya. Namun pejuang khilafah bukan pejuang recehan tetapi pejuang fisabilillah. Mereka tidak akan pernah gentar meskipun dipersekusi karena yang diharapkan oleh para pejuang bukan harta,kekuasaan dan jabatan tapi ridho Allah Swt. Maka perjuangan yang murni atas iman Islam yang akan memperjuangkan kejayaan peradaban Islam terulang. Umat telah sadar selama ini telah dibohongi dengan janji manis demokrasi tapi justru demokrasi cuman sebagai alat agar rezim mampu menguasai rakyat semena-mena.
Islam dan kekuasaan memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan. Sebagaimana perkataan imam Al-Ghazali " agama dan kekuasaan itu dua saudara kembar. Agama adalah dasar, sedangkan kekuasaan adalah penjaga. Segala yang tidak punya dasar akan roboh dan yang tidak memiliki penjaga akan hilang.
Namun berbeda dengan sistem kufur sekuler saat ini mereka ingin memisahkan agama dengan kehidupan baik itu urusan kehidupan maupun bernegara agama tidak boleh ikut campur dan agama hanya sebatas ibadah ritual saja. Padahal pada kenyataannya manusia memiliki keterbatasan maka harus ada yang mengaturnya yaitu sang pencipta alam semesta.
Saatnya umat Islam bersatu memperjuangkan serta menyadarkan umat bahwa hanya Islam yang mampu menjamin semua urusan di dunia ini.
Wallahu a'lam bishawab