Oleh : Hafsah Aiza
Sebentar lagi Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan yang ke 75, wah tidak terasa. Dan saat ini katanya Indonesia telah merdeka bahkan hampir satu abad. Untuk itu kita kroscheck kembali, sebenarnya apa sih merdeka itu? Merdeka adalah terbebas dari penjajah, tidak hanya itu saja, negara disebut merdeka karena rakyatnya bisa hidup berkecukupan dan semua hukum ditegakkan dengan adil.
Dengan hal ini jika kita melihat fakta Indonesia sendiri masih banyak orang-orang yang kekurangan dari sandang, pangan, dan papan. Menelisik lebih jauh, banyak sekali para pengemis, pedagang kaki lima yang setiap harinya harus rela dikejar satuan polisi pamong praja, ngeri bukan. Padahal mereka harus mendapatkan penanganan yang serius oleh pemerintah, yang katanya sudah hidup di negeri yang merdeka ini.
Kemiskinan dan pengangguran adalah bukti bahwa indonesia belum merdeka. Kita banyak menjumpai pengemis dipinggir jalan, dan bahkan pengemis sekarang tidak identik dengan orang tua sahaja, melainkan paling banyak anak-anak kecil yang harusnya mereka masih belajar dibangku sekaolah, namun harus membantu orang tuanya mencari uang.
Ada juga yang katanya, Indonesia sudah merdeka harusnya kita juga terbebas dari tikus-tikus berdasi, di tahun 2020 ini, kabar korupsi masih saja ada di Indonesia. Seperti kabar terbaru dikutip dari okezone.com pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2020, seorang Jaksa pinangki diduga menerima USD500 Ribu dari Djoko Tjandra, menurut teman-teman apakah itu yang dinamakan kemerdekaan untuk semua rakyat Indonesia.
Tentu tidak! karena merdeka sendiri pun tidak bergantung pada orang lain, harusnya kita mencari uang dengan cara halal dan sesuai syariat islam tentunya. Tidak hanya mengandalkan uang dari penyuap bahkan 500 US dollar tidak sedikit, kalau di indonesia saja senilai 7.458.700,00 Rupiah.
Bayangkan jika kita memberikan uang untuk orang yang lebih membutuhkan, tentunya sangat berguna sekali.
Yang disuap tentu saja mendapat gaji ditambahkan dengan uang korupsi, sedangkan pedagang kaki lima harus berjuang untuk kehidupan di setiap harinya.
Dan tidak hanya kasus jaksa itu saja, namun Kasus Irzal Rinaldi yang merugikan negara hingga 330 milyar. Sebagai kasus tersangka dugaan korupsi penjualan dan pemasaran PT DI pada tahun 2007-2017, dan baru tertangkap jumat, 26 Juni 2020 bulan lalu.
Itu karena lambatnya pemerintah dalam menangani kasus seperti ini. Jika mengingat peristiwa kekhalifahan yang runtuh pada tahun 1924 rasanya sedih, karena sudah hampir 1 abad lamanya, kita semua merindukan pemimpin yang luar biasa hebat.
Dimulai dari Rasulullah dan Kekholifahan Abu Bakar As-Sidiq Sampai kepada Bani Umayyah dan saat ditaklukkan konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih pada Tahun 1453.
Dan kita juga melihat bahwa dalam agama islam sudah diajarkan untuk bersikap adil dan menjaga amanah dalam membangun sebuah negara.
Allah berfirman dalam Surat An-Nisa’ Ayat 58:
“ Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkan dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha mendengar, Maha melihat.” (TQS: An-Nisa’ : 58)
Namun sekarang banyak dilalaikan oleh para penguasa yang telah dipengaruhi penjajah yaitu antek Asing, aseng, asong. Yang memanfaatkan kekayaan Indonesia untuk kepentingannya sendiri, bahkan rakyatnya yang jadi korban.
Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus berdakwah dengan lincah, supaya bisa kembali menegakkan negara yang adil seadil-adilnya. Wallahu a' lam bish showab.
Tags
Opini