Berbagai Kerusakan, Kenapa Khilafah yang Disalahkan?





Oleh Sari*


Sejak lama narasi anti khilafah digencarkan, termasuk salah satunya adalah penghapusan soal bermuatan khilafah dalam ujian sekolah. Seluruh materi ujian di madrasah yang mengandung konten khilafah dan perang atau jihad telah diperintahkan untuk ditarik dan diganti (republika.co.id, 07/12/2019). 

Dan ternyata penghapusan materi khilafah pada soal-soal ujian juga dibarengi dengan penghapusan kata khilafah dan jihad dalam kurikulum pendidikan agama Islam di madrasah dengan dalih pencegahan paham radikalisme di madrasah. (pojoksatu.id,09/12/2019).

Selain itu, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) telah menyelesaikan penyusunan modul Moderasi Beragama untuk siswa madrasah. Modul ini hadir sebagai panduan guru dalam memperkuat karakter moderat siswa. Pengetahuan nilai moderasi yang terinternalisasi dan mewujud dalam sikap dan karakter siswa penting dikenalkan sejak dini dengan tujuan merawat kebhinekaan Indonesia. (republika.co.id, 04/07/2020).
Berbagai upaya dilakukan rezim demi mendiskreditkan khilafah. 

Terlihat jelas bahwa upaya-upaya tersebut adalah untuk mengarahkan umat yang semestinya memperjuangkan tegaknya Islam justru mendorong mereka mengganti Islam dengan sistem buatan manusia. Umat yang seharusnya lebih mengenal ajaran agamanya malah dibuat jauh darinya, bahkan bisa jadi membencinya. Mengatasnamakan Islam moderat, namun nilai-nilai Islam kaffah harus ditinggalkan demi menyesuaikan dengan kondisi kearifan lokal yang ada.
Tidakkah mereka menyadari betapa sistem buatan manusia sudah terbukti membawa berbagai kerusakan. 

Gagalnya sistem kapitalisme-sekular mengelola urusan manusia sudah jelas nyata. Perebutan kekuasaan, pembantaian, genosida, perampasan tanah umat muslim, fitnah yang terus mendera umat muslim di seluruh penjuru dunia, framing jahat dengan Islam phobia-nya yang digencarkan, masih saja terus terjadi di berbagai negeri muslim di seluruh dunia. Kaum muslim di Palestina, Uyghur, Rohingya, Khasmir, India, Yaman, Irak, Syiria, Sudan, Lebanon, Somalia, dan lainnya adalah real world problem kondisi umat hari ini.
Tidak hanya di luar, persoalan dalam negeri tak juga kunjung reda. 

Di tayangan televisi setiap harinya disuguhi berita kriminal mulai dari pembunuhan sadis, tindakan-tindakan asusila, perampokan, narkoba yang semakin merajalela. Dan yang lebih parah adalah semakin rusaknya moral para remaja dengan pergaulan bebas yang luar biasa pesatnya. Sangat miris, bagaimana perangai generasi muda yang sudah tersentuh bahkan menjadi pecandu pornografi tingkat akut.

Belum lagi kondisi ekonomi negara. Kemiskinan semakin meningkat walaupun ‘katanya’ negeri kita kaya raya, tapi nyatanya kesenjangan sosial sangatlah jelas adanya. Kasus korupsi di kalangan pejabat sudah tidak heran lagi. Berbagai kebijakan yang justru menguntungkan investor asing tapi mencekik rakyat sendiri.

Dari berbagai permasalahan rusaknya tatanan kehidupan, tapi anehnya tetap khilafah yang disalahkan. Sedangkan sumber dari segala sumber kerusakan di muka bumi ini adalah penerapan sistem buatan manusia, sistem kapitalis-sekuler dengan asas liberalnya. Mata hati mereka sudah terbutakan sehingga tidak bisa melihat betapa hanya dengan sistem buatan Allah-lah semua bisa terselesaikan. Siapa lagi yang lebih mengerti makhluk dari pada Sang Pencipta makhluk itu sendiri? Dan hukum mana yang bisa lebih baik dari pada hukum dari Allah SWT?
“Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik dari pada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. Al-Baqarah: 50).

Persoalan umat yang tidak bisa terselesaikan dengan sistem saat ini, harusnya semakin membuat kita sadar bahwa sudah saatnya kita kembali kepada solusi Islam yang telah Allah janjikan. Solusi Islam yang sudah lengkap dan paripurna harus diambil total mulai akar hingga daun, dari asas dan seluruh sistemnya. Dan kesemuanya itu hanya bisa diterapkan secara kaffah di bawah naungan khilafah.

Sebagai umat muslim, kita seharusnya yakin tegaknya seluruh syariat Allah akan mendatangkan maslahat. Dan secara empiris maupun historis, khilafah adalah sistem politik yang terbukti mengatasi beragam krisis yang hari ini tak mampu diatasi. Dengannya rahmat untuk seluruh alam akan kita dapati.


*Muslimah penulis dari Tulungagung

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak