Oleh : Fauza Taqiya
(Aktivis Mahasiswi)
Sistem Islam (Khilafah) sekarang ini bukan hal asing ditelinga masyarakat muslim, seruannya selalu menggema dan tidak pernah surut melalui para pendakwah. Dimana dahulu hanya sebagai ilmu yang wajib dipelajari diakhir bab sekolah tsanawiyah maupun aliyyah. Seruan-seruan Khilafah, dimulai dari mengenalnya masyarakat akan panji Rasulullah yakni al-liwa’ dan ar-raya’. Maka hari ini, Sistem Islam (Khilafah) semakin dirindukan bagi umat Islam untuk menaungi seluruh dunia dengan sistem yang pasti dapat menyelesaikan semua permasalahan di dunia tanpa memunculkan kezaliman bagi masyarakat. Kerinduan akan kebangkitan Sistem Islam (Khilafah) mulai terdengar pada wilayah negara Turki, dimana sebuah majalah yang dimiliki oleh Albayrak Media Group mengerluarkan seruan untuk membangkitkan kembali kekhalifahan Islam yang diserukan dari majalah Gercek Hayat, karena keputusan Presiden Turki mengubah ikon Istanbul Hagia Sophia menjadi masjid. Namun, dibalik munculnya seruan kebangkitan kekhilafahan ini dinilai pro terhadap pemerintahan, karena pemilik media tersebut adalah saudara Menteri Keuangan dan Menteri Keuangan Berat Albayrak. (republika.co.id 28/07/2020)
Mengenai pembukaan kembali Hagia Sophia di Istanbul sebagai masjid dan keluarnya seruan kebangkitan kekhilafahan yang dianggap pro-pemerintahan, maka Juru Bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pada Senin (27/02/2020) meyakinkan kaum skeptis bahwa Turki akan tetap menjadi republik sekuler, setelah majalah Gercek Hayat menimbulkan kegemparan. (beritakltim.co 31/07/2020)
Walaupun akhirnya keluarnya seruan kembalinya ke Khilafahan ini diadukan menurut hukum pidana oleh pihak sekuler Turki, karena dianggap sebagi ajakan yang tidak dapat diwujudkan dalam hukum. Dan sebagai bentuk ajaran pemberontakan bersenjata. Mengapa harus dituduh mengangkat senjata? Sedangkan ajakannya bersifat seruan dan nasihat politik bahwa Khilafah dan kejayaan itu milik Kaum Muslimin. Dimana kekhilafahan dapat diraih dengan cara damai dalam bentuk perubahan total sistem. (trenopini.com 29/07/2020)
Maka pendapat bahwa ini termasuk ajakan untuk pemberontakan bersenjata, bukanlah pendapat yang tepat. Karna kekhilafahan adalan warisan Rasulullah kepada umatnya, dimana kepemimpinannya mencakup seluruh kaum muslimin di dunia untuk menerapkan syariat Islam dan mengemban dakwah ke seluruh penjuru dunia. Selama lebih dari 13 abad Khilafah telah menaungi 2/3 bagian dunia dalam satu naungan yakni khilafah dengan penuh kedamaian. Sedangkan sekulerisme adalah bagian dari kapitalisme, didalamnya juga ada demokrasi, dimana kedaulatan hukum demokrasi ada ditangan manusia. Maka hal ini dilarang oleh Allah, sebab Allah yang mempunyai kedaulatan hukum.
Munculnya seruan adanya khilafah, adalah wujud dari kesadaran umat dan kerinduan umat terhadap persatuan umat Islam. Khilafah sebagai pemerintahan global yang diyakini bukan hanya bagi para muslim namun juga oleh Barat, bahkan akan muncul dan menjadi kekuatan melawan hegemoni Barat. Pentingnya penerapan Sistem Islam, untuk tunduk dan menaati khalifah, terdapat pada hadist Rasulullah : “Hendaklah engkau berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran khulafa’a al-rasyidin al-mahdiyyin (para khalifa yang lurus dan mendapatkan petunjuk. Gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan geraham”. (H.R Ibnu Majah dan al-Tirmidzi yang berkata, Hadit Hasan sahih.).
Maka, khilafah ini adalah sistem islam yang tak perlu ditakuti kembalinya, melainkan suatu hal yang patut diperjuangkan untuk menerapkan islam rahmatan lil ‘alamin bagi seluruh dunia.