Oleh: Neng Rina
(Aktivis dakwah)
Seperti yang dilansir dari Detik.com, para pengguna Instagram di Indonesia memprotes adanya stiker LGBT di Insta Story. Banyak juga pengguna yang belum tahu artinya. Suara-suara protes itu bisa dilihat berseliweran di Twitter, seperti dipantau detikINET, Sabtu (27/6/2020). Diketahui, 28 Juni besok merupakan hari internasional untuk kelompok LGBT. Di Instagram pun beredar beberapa stiker pelangi. Ada dua pelangi berbentuk love bersalaman, ada orang berdansa dan dan orang dengan kursi roda pelangi.
Merinding rasanya liat salah satu berita tentang LGBT di tanah air tersebut. Dari hari ke hari para prider alias pelaku LGBT makin meraja rela. Mereka makin gencar mencari dukungan agar tetap eksis. Membuat stiker di sosmed hanyalah satu dari sejuta cara mereka dalam lebarkan sayapnya di dunia. Anggotanya juga makin bertambah. Dengan dalih “Kebebasan berekpresi” hingga dianggap wajar oleh masyarakat dunia.
Dilansir dari Tribunnews.com, memberitakan bahwa perusahan Unilever juga mendukung eksistensi LGBT. Muncul unggahan logo baru dari Unilever yang diduga mendukung Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer (LGBTQ). Unggahan itu lalu memicu komentar warganet Indonesia. Hal ini diketahui dari postingan yang diunggah akun Instagram resmi Unilever Global @unilever, Jumat (19/6/2020). Unilever hanyalah salah satu pihak yang mendukung. Di luar sama masih banyak pihak- pihak lain yang mendukung para LGBTQ-an ini. Miris.
Apa sih itu LGBT? LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Akronim LGBT kadang-kadang digunakan di Amerika Serikat dimulai dari sekitar tahun 1988. Baru pada tahun 1990-an istilah ini banyak digunakan. (Sumber : Wikipedia)
Seperti yang banyak orang ketahui, kaum penyuka sesama jenis ini sudah ada sejak zaman Nabi Luth as. Atau yang lebih kita kenal dengan sebutan kaum sodom. Bahkan mungkin sebelum itu. Terbarukan mereka menggunakan istilah “pride” dalam bahasa Inggris yang berarti “kebanggaan”. Mereka juga punya situs web sendiri dan berbagai akun media sosial lainnya. Tujuannya tetap sama yaitu mencari pengakuan akan eksistansinya dan menyebarkan virus LGBT tersebut keseluruh dunia. Sampai penduduk dunia tahu bahwa LGBT bukanlah hal tabu dan membahayakan. Seriously?
Apa dampak dari LGBT untuk generasi?Tentunya perilaku menyimpang ini sangat berbahaya, terlebih untuk generasi muslim. Sebab selain membawa kepada penyakit menular seksual atau HIV/AIDS. LGBT dapat merusak akidah seseorang. Menciptakan manusia yang tidak taat terhadap perintah Tuhannya. Hidup sesuai kehendaknya saja.
Mereka mengatakan bahwa “menyukai sesama jenis” ialah bentuk rasa cinta. Bagaimana menurut Islam? Kemunculan para penyuka sesama jenis ini tidak lain disebabkan oleh sistem kufur yang dianut dunia, yaitu sekulerisme. Dimana agama dipisahkan dengan kehidupan. Sehingga manusia sesuka hati membuat peraturan hidupnya. Islam sangat melarang perbuatan menyimpang ini sebab tidak sesuai dengan fitrah manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ. وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ
“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan istri- istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas” (QS. Asy-Syu‟arâ‟: 165-166)
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ .إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
“Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala Dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fâhisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?’ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.” (Q.S. Al-A‟râf: 80-81)
Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang menemukan pria pelaku homoseks, maka bunuhlah pelakunya tersebut.” (HR Abu Dawud, At Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Hakim, dan Al-Baihaki).
Al-Quran dan hadis di atas sudah menerangkan dengan tegas dan jelas bahwa praktik menyimpang ini merupakan satu dosa besar dan sangat berat sanksinya di dunia. Apabila tidak dikenakan di dunia maka sanksi tersebut akan diberlakukan di akhirat. Sedangkan hukuman bagi pelaku sihaq (lesbi), menurut kesepakatan para ulama, adalah ta’zir, di mana pemerintah yang memiliki wewenang untuk menentukan hukuman yang paling tepat, sehingga bisa memberikan efek jera bagi pelaku perbuatan haram ini.
Sistem sekulerisme inilah yang melahirkan pribadi yang hedonis dan liberal. Penerapan sekulerisme menjadikan aturan kehidupan berasal dari akal manusia yang terbatas. Sehingga standar salah dan benar bukan lagi berasal dari Sang Pencipta, melainkan dari nafsu dan kepentingan manusia. Segala yang berhubungan dengan Pencipta hanya sampai pada peribadahan (ibadah mahdhah).
Hanya Islam lah satu-satunya ideologi yang layak dipakai untuk mengatur kehidupan di muka bumi ini. Karena Islam adalah nur dalam kegelapan. Di dalam Islam telah diterangkan dengan jelas apa yang halal dan haram, baik dan buruk yang tentu saja berasal dari Allah Swt, Pencipta kita. Islam mengatur aktivitas kita seluruhnya, dari bangun tidur sampai bangun negara. Islam rahmatan lil alamin.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk melawan LGBT? Teruslah berdakwah, teruslah menyerukan kebaikan dan kebenaran. Hingga suatu saat nanti, kekhilafahan ala min hajinubuwwah akan segera tegak. Dengannya lah segala kebatilan akan musnah, termasuk LGBT yang membahayakan generasi.
Wallahu a'lam