Oleh : Rosmita
Member AMK
Umat Muslim Bosnia menandai peringatan 25 tahun pembantaian Srebrenica pada Sabtu (11/7) waktu setempat
Pada 11 Juli 1995, usai Srebrenica dikepung, pasukan Serbia membunuh lebih dari 8.000 pria dan anak lelaki muslim dalam beberapa hari. (cnnindonesia.com, 12/7/2020)
Bahkan kuburan massal baru dan tubuh korban masih ditemukan, 25 tahun setelah genosida. (bbc.com, 12/7/2020)
Tragedi Srebrenica telah membuka mata kita bahwa tanpa khilafah umat Islam akan terus teraniaya. Bukan hanya di Bosnia, tapi di berbagai belahan dunia umat Islam mengalami hal yang sama. Seperti di Palestina, Suriah, Myanmar, China, dan masih banyak lagi.
Negeri-negeri kaum muslimin terus dijajah oleh negeri-negeri kafir. Kekayaan alamnya dikeruk habis-habisan, sementara kaum muslimin dibantai tanpa belas kasihan. Harta, darah dan kehormatan umat Islam seolah tidak lagi ada harganya.
Lembaga Internasional PBB yang katanya menjaga keamanan dunia hanya menutup mata atas penderitaan yang dialami oleh umat Islam. Hal ini membuktikan bahwa PBB tidak bisa melindungi umat Islam, PBB justru menjadi alat legitimasi kebengisan kaum kafir terhadap kaum muslimin.
Hanya khilafah yang bisa menyatukan negeri-negeri muslim yang terpecah belah. Khalifah menjadi junnah yang akan menjaga dan melindungi harta, darah dan kehormatan umat Islam. Dalam naungan khilafah kaum muslimin dan non muslim akan hidup aman dan sejahtera.
Tags
Opini