Selamatkan Generasi dengan Islam Kaffah




Oleh : Putri Efhira Farhatunnisa



Meskipun telah ada klarifikasi bahwa informasi penghapusan dua mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab menurut keputusan menteri agama itu adalah rumor alias hoax, namun sejumlah guru agama masih merasa resah. Karena banyak kejadian, rumor yang beredar beberapa bulan lalu, tiba-tiba jadi kebijakan pemerintah di bulan berikutnya.

Maka tak heran, guru masih merasa resah. Salah satunya diungkapkan Enda, seorang Guru Bahasa Arab di MTs Kecamatan Sukahaji saat berkunjung ke sekretariat PWI Majalengka.

“Bahasa Arab itu bahasa Alquran dan Hadis. Jika ini dihapuskan akan membuat generasi umat Islam semakin buta tentang agama,” ungkapnya ( majalengka.radarcirebon.com Jumat 10/7).

Rasanya wajar, jika para guru agama merasakan kekhawatiran tersebut lantaran melihat moral dan akhlak anak zaman sekarang. Contohnya saja kasus yang baru-baru ini terjadi di Jambi, 37 pasangan ABG merayakan ulang tahun dengan pesta seks. Kisaran umur mereka baru 13-15th, tapi sudah berani melakukan hal seperti itu.

Belum lagi kasus yang menyangkut 3 siswi Palangkaraya yang mengunggah video porno di status jejaring sosial Whatsapp, membuat 3 siswi tersebut harus berurusan dengan kepolisian. Ketiga siswi tersebut terdiri dari dua siswi SD dan satu siswi SMP. Tentu saja, ini fakta yang sangat menyayat hati para pendidik, tak terkecuali para guru agama.

Oleh karena itu, ketika mata pelajaran agama masih diterapkan saja generasi sudah kacau, apalagi jika mata pelajaran agama dihapus? Apa yang akan terjadi dengan generasi? Bobroknya moral generasi bisa-bisa tak terbendung. Kasus-kasus tadi hanya sebagian dari banyaknya kasus kenakalan remaja. Pergaulan semakin bebas, bullying semakin marak, lalu akan bagaimana nasib negeri ini ketika penerus bangsanya rusak? 

Lalu bagaimana cara menyelamatkan generasi saat ini? Tentu saja generasi harus dididik dengan Islam secara kaffah agar membentuk generasi cerdas dan bermoral hingga kelak mereka mampu mengatur kehidupan dengan baik dan benar sesuai tuntunan syari'at. Bukan didikan ala sekuler yang membebaskan setiap orang berbuat seenak jidat berdalih hak asasi manusia, dengan generasi yang rusak sebagai hasil akhir.

Islam punya sejarah yang gemilang sebagai bentuk keberhasilan dalam mendidik generasi. Contohnya saja pada pemerintahan Abbasiyah banyak melahirkan orang cerdas sekaligus shalih. Diantaranya ada Ibnu Sina (Avicenna) seorang filsuf, dokter dan ilmuwan yang dikenal dengan sebagai Bapak Ilmu Kedokteran Modern; Al-Biruni yang ahli dalam bidang fisika dan kedokteran; Al-Khawarizmi ahli dalam bidang astronomi, geografi, hingga astrologi dan dikenal sebagai ilmuwan penemu Aljabar, Algoritma, dan angka nol; Jabir bin Hayyan (orang Barat menyebutnya Geber) pakar di bidang kimia; al-Kindi pakar dalam bidang filsafat; al-Farazi, al-Fargani, al-Bitruji yang menguasai bidang astronomi; Ibnu Rusyd (Averroes) ahli bidang filsafat; Dan Ibnu Khaldun seorang pakar sejarah dan sosiologi. Pada masa inilah Daulah Islam menjadi kiblat bagi dunia. 

Tentu pencapaian itu harus diraih dengan IMTAQ (Iman dan Taqwa) plus IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi),  juga negara yang menerapkan sistem Islam seperti pada Masa Abbasiyah. Karena kebangkitan tak bisa diraih jika hanya maju dalam bidang IPTEK saja, namun juga harus didasari dengan aqidah Islam. Kita lihat negara Perancis dan Amerika yang IPTEK nya maju tapi moralnya rusak. Angka kriminialitas semakin meningkat, seks bebas makin menggila, pelacuran, judi, peredaran minuman keras dan narkoba menjadi bagian dari kehidupan mereka. Ini sangat miris dan tentu kita tak ingin negara tercinta kita ikut mengikuti jejak mereka. Di satu sisi mereka maju di bidang IPTEK, namun moralnya terpuruk. 

Maka dari itu, kita harus menanamkan keimanan dan ketakwaan pada jiwa generasi serta memahamkan pentingnya menuntut ilmu. Generasi harus dididik dengan Islam secara Kaffah dan didukung dengan sistem Islam di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, politik dalam dan luar negeri, dan bidang lainnya agar generasi saat ini bisa menjadi genersai emas yang memimpin peradaban, seperti prestasi yang pernah ditorehkan oleh generasi pada Masa Bani Abbasiyah saat kekhilafahan berkuasa dan beberapa periode kekhilafahan Islam lainnya. InsyaAllah. Wallahu a'lam bish shawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak