Polemik Materi Ajar Khilafah Diganti Moderasi Islam



Oleh : Dian Puspita Sari
Ibu Rumah Tangga Peduli Bangsa

Sungguh memprihatinkan! 
Baru-baru ini umat Islam Indonesia dikejutkan dengan kebijakan kontroversial yang diambil oleh kementerian agama. 

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyatakan pihaknya telah menghapus konten-konten terkait ajaran radikal dalam 155 buku pelajaran agama Islam.
Menurutnya, penghapusan konten radikal ini merupakan bagian dari program penguatan moderasi beragama yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag)
"Kami telah melakukan review 155 buku pelajaran. Konten yang bermuatan radikal dan eksklusivis dihilangkan. Moderasi beragama harus dibangun dari sekolah," kata Fachrul dalam keterangan resminya.

Fachrul menjelaskan ratusan judul buku yang direvisi berasal dari lima mata pelajaran, yakni Akidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Al-Qur'an dan Hadis, serta Bahasa Arab.

Dalam buku agama Islam hasil revisi itu masih terdapat materi soal khilafah dan nasionalisme. Meski demikian, buku itu akan memberi penjelasan bahwa khilafah tak lagi relevan di Indonesia. (cnnindonesia.com, 2/7/2020)

Selain itu, sejak setahun yang lalu, seluruh materi ujian di madrasah yang mengandung konten khilafah dan perang atau jihad telah diperintahkan untuk ditarik dan diganti. Hal ini sesuai ketentuan regulasi penilaian yang diatur pada SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3751, Nomor 5162 dan Nomor 5161 Tahun 2018 tentang Juknis Penilaian Hasil Belajar pada MA, MTs, dan MI.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah pada Kementerian Agama (Kemenag), Umar, menjelaskan,  yang dihilangkan sebenarnya bukan hanya materi ajar khilafah dan perang. Setiap materi yang berbau ke kanan-kananan atau ke kiri-kirian dihilangkan.

Dia mengatakan, setiap materi ajaran yang berbau tidak mengedepankan kedamaian, keutuhan dan toleransi juga dihilangkan. "Karena kita mengedepankan pada Islam wasathiyah," kata Umar. (Republika.co.id, 7/12/2019)

Sangat miris bukan? 
Langkah ini adalah penyesatan sistematis terhadap ajaran Islam. Karena ajaran Islam yang dianggap berpotensi mengganggu kepentingan pihak yang berkuasa dihapus.

Otomatis, kebijakan ini menghasilkan kurikulum pendidikan Islam moderat yang  sekuler dan anti Islam. Kurikulum yang menjadi rujukan kaum muslimin untuk mengarahkan putra/putri mereka dan umat  turut  memperjuangkan tegaknya Islam diganti materi yang mendorong mereka mengganti Islam, aturan buatan Allah dengan sistem buatan manusia. 

Meskipun konten khilafah masih mendapat porsi dalam bahan pengajarannya, akan tetapi, peran urgen-nya dikerdilkan bahkan dihapuskan. 
Nauzubillahi min zalik.

Sebagai kaum muslimin, kenapa justru diajarkan untuk memilah-milah ajaran Islam? 

Padahal, ajaran Islam bukan prasmanan, tak boleh dipilah-pilah menurut hawa nafsu kita. 

Allah Swt. telah berfirman, 

أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

"Apakah kalian mengimani sebagian al-Kitab  dan mengingkari sebagian lainnya? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian di antara kalian, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada Hari Kiamat mereka akan dilemparkan ke dalam siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kalian perbuat." (QS al-Baqarah [2]: 85)
 
Kita diperintahkan Allah untuk masuk ke dalam Islam secara kafah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ 

“Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kepada Islam secara menyeluruh. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu.” (QS. al-Baqarah [2]: 208) 

Kita juga diwajibkan Allah untuk mengimani apapun yang disyariatkan-Nya dalam Islam. Termasuk meyakini bahwa khilafah dan jihad adalah ajaran Islam. 
Ajaran yang diwariskan nabi Muhammad Saw. kepada para sahabatnya dan umatnya. Berawal dari kepemimpinan khulafa'ur Rasyidin berlanjut kepada Khulafa' bani Umayyah, Abbasiyah dan Utsmaniyah. Fakta sejarah kekhilafahan dan jihad  tersebut tak bisa terbantahkan. Takkan bisa dihapuskan dari benak kaum muslimin. Meskipun saat ini, fakta sejarah dan upaya untuk mengembalikannya sudah mereka paksa dihapuskan dan digantikan dengan materi ajar moderasi Islam (Islam wasathiyah). Sesuatu yang asing dan tak pernah  dikenal dalam ajaran Islam. 

Sebagai muslim, kita harus bersikap tegas. Yang pertama, menolak upaya sistematis kaum sekuler untuk mengganti materi ajar khilafah dan jihad, lalu menggantinya dengan moderasi Islam. 

Yang kedua, konsisten dalam berislam, membela Islam, dan mendakwahkan Islam ke tengah masyarakat. Tak terkecuali meluruskan beragam opini miring tentang ajaran Islam, khususnya khilafah dan jihad. 
Moderasi Islam, sebagaimana liberalisasi Islam, merupakan proyek global yang dirancang oleh dunia barat untuk mengaburkan ajaran Islam yang hanif. 
Yakni Islam yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw, berpedoman kepada Al-Qur'an dan sunah.

Ketiga, berpegang teguh kepada syari'at Islam, apapun risikonya.

Dari Anas bin Malik Radiyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam  bersabda:

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

"Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api." (HR. Tirmidzi no.2260)

Katakan Tidak! Pada upaya pengebirian ajaran Islam melalui moderasi Islam. 
Katakan Ya! Pada penerapan syariat Islam kafah dalam naungan khilafah. 

Wallahu a'lam bishshawab. 



***
Sumber : 

1.https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200702181303-20-520184/kemenag-resmi-hapus-konten-radikal-di-155-buku-pelajaran

2.https://khazanah.republika.co.id/berita/q24zqh320/kemenag-positif-hapus-khilafah-dan-perang-dari-kurikulum

3.  MMC tentang khilafah ajaran Islam  dihapus diganti ajaran moderasi islam

https://m.youtube.com/watch?v=NpI0I_dCtlo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak