Oleh : Lia lisnawati
Di negeri yang bermayoritaskan muslim ini ,kita masih beruntung karna masih tinggal di tempat yang masih aman ,masih bisa merasakan ketenangan meski tak di pungkiri di sisi lain berbagai problematika di negeri ini pun banyak entah itu dari sektor ekonomi ,sosial maupun yang lainnya . Namun dari segala masalah yang terjadi saat ini ,sejenak kita tarik memori kita tentang sebuah tragedi besar yang menorehkan luka mendalam bagi kaum muslim ,Seperti di beritakan CNN,Jakarta sabtu(11/7) waktu setempat umat muslim bosnia menandai peringatan 25 tahun pembantaian srebrenica ,meski saat itu jumlah peserta menurun dari tahun tahun sebelumnya di karnakan saat ini tengah mewabah covid 19 , pada 11 juli 1995 usai srebrenica di kepung pasukan serbia membunuh lebih dari 8000 pria dan anak lelaki muslim dalam beberapa hari .
Ini adalah salah satu luka mendalam dari berbagai luka yang lainnya yang menimpa kaum muslim di masa silam . Namun terlepas dari tragedi genosida di bosnia itu ,saat ini masih banyak juga luka demi luka berdarah yang menimpa kaum muslim saat ini yang belum usai , Seperti yang menimpa kaum muslimin palestina yang bertahun tahun belum juga usai ,entah sudah berapa ribu kaum muslim yang telah gugur di medan juang ,belum lagi yang menimpa etnis rohingya ,uyghur dan kaum muslim yang lainnya. Dan itu adalah luka yang berdarah belum lagi luka tak berdarah yang menimpa kaum muslim seperti penghinaan terhadap Rosululloh sang pembawa risalah yang mulia ,kriminalisasi ulama ,dan penistaan terhadap agama yang masih terjadi saat ini .
Maka inilah realitas yang terjadi di era saat ini dalam sistem sekuler yang memgakar dalam benak umat saat ini ,yang mana kemungkinan hal tersebut masih terus berulang kembali dengan penyelesaian yang tak kunjung usai , bahkan tak sedikit pula kaum muslimin yang tak perduli akan segala permasalahan tersebut karna terlenakan dengan keadaan saat ini yang menyibukan umat dalam urusan dunia ,sehingga segala problematika materi yang menimpa mereka telah membuat mereka lelah sehingga enggan untuk memikirkan yang lain ,mereka lupa bahwasaannya mereka memiliki aturan hidup yang tidak hanya akan menyelesaikan masalah ruhiyah saja tapi urusan dunia pun telah di atur di dalamnya ,itulah akibat sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan.
Maka dari tragedi srebrenica ini ,seharusnya semakin menyadarkan kaum muslimin bahwa dalam peringatan tersebut tidak hanya sekedar peringatan semata atas luka itu tanpa memikirkan solusi dari semua itu ,dari semua yang terjadi di masa silam dan saat ini seharusnya semakin melahirkan kerinduan akan sebuah perisai yang menjadi tameng bagi kaum muslimin ,sebuah sistem yang akan menjadi solusi bagi semua problematika kehidupan seperti yang di riwayatkan dalam suatu hadits :
"Imam bukhori dan muslim telah meriwayatkan hadits dari jalur abu hurairoh radhiyallohu 'anhu ,bahwa Nabi shallallohu 'alayhi wasalam bersabda :
Sesungguhnya seorang imam itu (laksana) perisai . Dia akandi jadikan perisai, di mana orang akan berperang di belakang nya dan di gunakan sebagai tameng .jika dia memerintahkan utuk takwa kepada Alloh 'azza wa jalla dan adil maka dengannya ,dia akan mendapatkan pahala . Tetapi ,jika dia memerintahkan yang lain ,maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya ." (Hr . Bukhori dan Muslim).
Wallohu a'lam bish showab.